1) Malaikat Roqib dan Malaikat Atid (Malaikat Kiraman katibin)
• Diriwayatkan, bahwa setiap manusia senantiasa disertai dua malaikat. Salah satu dari keduanya berada disebelah kanannya, menulis segala kebaikan tanpa persaksian yang lainnya. Dan yang satunya berada disebelah kirinya untuk menulis kejelekan-kejelekan. Ia belum menulisnya kecuali dengan disaksikan sahabatnya yang satu.
Jika manusia itu duduk, salah satu dari keduanya berada disebelah kanannya dan yang lain berada disebelah kirinya. Apabila manusia itu berjalan, salah satu dari dua malaikat itu berada di depan, sedangkan yang lainnya berada di belakangnya. Ketika manusia tidur maka malaikat yang satu berada disamping kepalanya dan yang lain disebelah kedua kakinya.
Adapun dua malaikat itu menulis kebaikan-kebaikan dan kejelekan-kejelekan diantara kedua bahu manusia. Adapun pena yang di gunakan kedua malaikat itu adalah lisannya manusia, tempat tintanya adalah mulutnya, tintanya adalah air ludahnya. Keduanya menulis (mencatat) amal-amal manusia sampai ajalnya tiba.
• Diriwayatkan dari Rasulullah saw, bahwa malaikat yang menjaga bagian kanan percaya terhadap malaikat yang menjaga bagian kiri, yang berfungsi menulis keburukan seorang hamba. Ketika seorang hamba mengerjakan perbuatan mungkar, di saat hendak di tulis keburukannya oleh malaikat di sebelah kiri, maka malaikat di sebelah kanannya berkata :”tahanlah dulu, jangan engkau tulis keburukannya barangkali dia mau bertaubat”.
Akhirnya malaikat yang menjaga bagian kiri tidak segera menulis keburukannya sampai tujuh jam. Jika dalam masa tujuh jam si hamba tidak mau bertaubat dan memohon ampun kepada Allah swt, maka malaikat yang menjaga bagian kiri baru menulis keburukannya. Jika seorang seandainya hamba itu bertaubat (mohon ampun) kepada Allah swt maka keburukannya tak usah dituliskan. Dan jika tidak bertaubat kepada Allah maka akan dituliskan satu kejelekan.
• para malaikat itu di sebut Kiraman Katibin. Disebut demikian karena mereka sewaktu menulis kebaikan lalu mereka naik kelangit membawa kebaikan itu dan menyerahkannya kepada Allah. Kedua malaikat ini disebutkan dalam Al Qur'an pada surah Qaaf, Al Infithaar, Ar-Ra’du dan Az-Zukhruf.
Jika manusia itu duduk, salah satu dari keduanya berada disebelah kanannya dan yang lain berada disebelah kirinya. Apabila manusia itu berjalan, salah satu dari dua malaikat itu berada di depan, sedangkan yang lainnya berada di belakangnya. Ketika manusia tidur maka malaikat yang satu berada disamping kepalanya dan yang lain disebelah kedua kakinya.
Adapun dua malaikat itu menulis kebaikan-kebaikan dan kejelekan-kejelekan diantara kedua bahu manusia. Adapun pena yang di gunakan kedua malaikat itu adalah lisannya manusia, tempat tintanya adalah mulutnya, tintanya adalah air ludahnya. Keduanya menulis (mencatat) amal-amal manusia sampai ajalnya tiba.
• Diriwayatkan dari Rasulullah saw, bahwa malaikat yang menjaga bagian kanan percaya terhadap malaikat yang menjaga bagian kiri, yang berfungsi menulis keburukan seorang hamba. Ketika seorang hamba mengerjakan perbuatan mungkar, di saat hendak di tulis keburukannya oleh malaikat di sebelah kiri, maka malaikat di sebelah kanannya berkata :”tahanlah dulu, jangan engkau tulis keburukannya barangkali dia mau bertaubat”.
Akhirnya malaikat yang menjaga bagian kiri tidak segera menulis keburukannya sampai tujuh jam. Jika dalam masa tujuh jam si hamba tidak mau bertaubat dan memohon ampun kepada Allah swt, maka malaikat yang menjaga bagian kiri baru menulis keburukannya. Jika seorang seandainya hamba itu bertaubat (mohon ampun) kepada Allah swt maka keburukannya tak usah dituliskan. Dan jika tidak bertaubat kepada Allah maka akan dituliskan satu kejelekan.
• para malaikat itu di sebut Kiraman Katibin. Disebut demikian karena mereka sewaktu menulis kebaikan lalu mereka naik kelangit membawa kebaikan itu dan menyerahkannya kepada Allah. Kedua malaikat ini disebutkan dalam Al Qur'an pada surah Qaaf, Al Infithaar, Ar-Ra’du dan Az-Zukhruf.
2) Empat (4) Malaikat Mu’aqqibat (menjaga secara bergiliran) dan seorang (1) Malaikat Hafazhah (Penjaga)
Ada 5 malaikat yang menyertai setiap manusia dan jin, dua malaikat dimalam hari dan dua malaikat disiang hari, dan seorang malaikat tidak memisahkan dalam satu waktu dari waktu-waktu.
• sebagaimana yang difirmankan Tuhan Allah swt. Artinya:
"Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia (Allah swt)." (QS. Ar-Ra'd: 11).
Yang dimaksud “mu’aqqibaat” adalah malaikat-malaikat malam dan siang dimana mereka menjaganya dari golongan jin-jin dan manusia-manusia
Kata al-mu’aqqibat adalah bentuk jamak dari kata al-mua’qqibah. Kata tersebut diambil dari kata ‘aqiba yang berarti tumit, dari sini kata tersebut dipahami dalam arti mengikuti seakan-akan yang mengikuti itu meletakkan tumitnya di tempat tumit yang diikutinya. Pola kata yang digunakan di sini mengandung makna penekanan bahasa dan dimaksud adalah para malaikat-malaikat yang ditugaskan Allah mengikuti setiap makhluk secara sungguh-sungguh.
dikatakan, bahwa “Para malaikat bergiliran untukmu pada malam dan siang hari. Mereka berkumpul dalam shalat subuh dan shalat ashar. Kemudian malaikat malam naik kepada Allah. Allah bertanya, kepada para malaikat sedang Dia lebih mengetahui tentang kamu, "Bagaimana keadaan hamba-hamba-Ku saat kamu tinggalkan?" Para malaikat berkata, "Kami mendatangi mereka sedang mengerjakan shalat dan kami meninggalkan mereka sedang shalat pula."”
• sebagaimana yang difirmankan Tuhan Allah swt. Artinya:
"Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia (Allah swt)." (QS. Ar-Ra'd: 11).
Yang dimaksud “mu’aqqibaat” adalah malaikat-malaikat malam dan siang dimana mereka menjaganya dari golongan jin-jin dan manusia-manusia
Kata al-mu’aqqibat adalah bentuk jamak dari kata al-mua’qqibah. Kata tersebut diambil dari kata ‘aqiba yang berarti tumit, dari sini kata tersebut dipahami dalam arti mengikuti seakan-akan yang mengikuti itu meletakkan tumitnya di tempat tumit yang diikutinya. Pola kata yang digunakan di sini mengandung makna penekanan bahasa dan dimaksud adalah para malaikat-malaikat yang ditugaskan Allah mengikuti setiap makhluk secara sungguh-sungguh.
dikatakan, bahwa “Para malaikat bergiliran untukmu pada malam dan siang hari. Mereka berkumpul dalam shalat subuh dan shalat ashar. Kemudian malaikat malam naik kepada Allah. Allah bertanya, kepada para malaikat sedang Dia lebih mengetahui tentang kamu, "Bagaimana keadaan hamba-hamba-Ku saat kamu tinggalkan?" Para malaikat berkata, "Kami mendatangi mereka sedang mengerjakan shalat dan kami meninggalkan mereka sedang shalat pula."”
3) Seorang (1) Jin Pendamping (Jin Qarin)
• Dari Ibnu Mas’ud radhiallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap orang di antara kalian telah diutus untuknya seorang qorin (pendamping) dari golongan jin.” Para sahabat bertanya, “Termasuk Anda, wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab, وَإِيَّايَ إِلاَّ أَنَّ اللَّه أَعَانَنِي عَلَيْهِ فَأَسْلَمَ فَلا يَأْمُرنِي إِلاَّ بِخَيْرٍ “Termasuk saya, hanya saja Allah membantuku untuk menundukkannya, sehingga dia masuk Islam. Karena itu, dia tidak memerintahkan kepadaku kecuali yang baik.” (HR. Muslim)
• Setiap manusia yang di lahirkan maka diutuspula baginya seorang Jin Qarin sebagai pendamping sampai manusia itu meninggal maka jin Qarin akan meniggalkannya.
• jika yang lahir anak laki-laki (manusia) maka jin Qarin juga laki-laki, jika yang lahir anak perempuan (manusia) maka jin Qarin juga perempuan.
• Jika seorang (manusia) itu beragama islam maka jin Qarin belum tentu beragama islam, Jika seorang (manusia) itu beragama non muslim atau Ateis maka jin Qarin belom tentu beragama non muslim atau Ateis.
• jika laki-laki & perempuan menikah (manusia), maka jin Qarin dari si laki-laki & wanita tersebut tidak ikut menikah.
• jika suami istri (manusia) mempunyai anak, maka jin Qarin tidak menikah & tidak memiliki anak.
• jin qarin bisa mempengaruhi manusia sehingga merasa malas, ragu terhadap sesuatu, Pelupa, bingung dll, namun godaannya tak sekuat godaan iblis (setan).
Beliau menjawab, وَإِيَّايَ إِلاَّ أَنَّ اللَّه أَعَانَنِي عَلَيْهِ فَأَسْلَمَ فَلا يَأْمُرنِي إِلاَّ بِخَيْرٍ “Termasuk saya, hanya saja Allah membantuku untuk menundukkannya, sehingga dia masuk Islam. Karena itu, dia tidak memerintahkan kepadaku kecuali yang baik.” (HR. Muslim)
• Setiap manusia yang di lahirkan maka diutuspula baginya seorang Jin Qarin sebagai pendamping sampai manusia itu meninggal maka jin Qarin akan meniggalkannya.
• jika yang lahir anak laki-laki (manusia) maka jin Qarin juga laki-laki, jika yang lahir anak perempuan (manusia) maka jin Qarin juga perempuan.
• Jika seorang (manusia) itu beragama islam maka jin Qarin belum tentu beragama islam, Jika seorang (manusia) itu beragama non muslim atau Ateis maka jin Qarin belom tentu beragama non muslim atau Ateis.
• jika laki-laki & perempuan menikah (manusia), maka jin Qarin dari si laki-laki & wanita tersebut tidak ikut menikah.
• jika suami istri (manusia) mempunyai anak, maka jin Qarin tidak menikah & tidak memiliki anak.
• jin qarin bisa mempengaruhi manusia sehingga merasa malas, ragu terhadap sesuatu, Pelupa, bingung dll, namun godaannya tak sekuat godaan iblis (setan).
4) Seorang (1) Iblis Pendamping (Setan Qarin).
Dalam kisah yang diriwayatkan oleh Jabir bin Abdillah ra. bahwa Rasulullah Muhammad saw bersabda: "ketika tiba giliran Iblis untuk meminta,
iapun berkata, “Ya Tuhanku, manusia (Adam) inilah yang telah Engkau muliakan atasku.”
Tuhan Allah swt berfirman yang artinya, “Tidak akan dilahirkan seorang anak darinya kecuali dilahirkan pula seorang anak dari bangsa kamu sebagai pendampingnya”
Iblis berkata lagi, “Ya Tuhanku, berilah tambahan kepadaku.”
Tuhan Allah swt berfirman, “Kamu dapat berjalan berjalan ditubuh mereka seperti mengalirnya darah dan kamu dapat membuat hati mereka sebagai rumah-rumah untuk kamu.http://adf.ly/1Z9GKp
iapun berkata, “Ya Tuhanku, manusia (Adam) inilah yang telah Engkau muliakan atasku.”
Tuhan Allah swt berfirman yang artinya, “Tidak akan dilahirkan seorang anak darinya kecuali dilahirkan pula seorang anak dari bangsa kamu sebagai pendampingnya”
Iblis berkata lagi, “Ya Tuhanku, berilah tambahan kepadaku.”
Tuhan Allah swt berfirman, “Kamu dapat berjalan berjalan ditubuh mereka seperti mengalirnya darah dan kamu dapat membuat hati mereka sebagai rumah-rumah untuk kamu.http://adf.ly/1Z9GKp
Wowkwowkwok.. Klok memang bnr gk da orng miskin di indonesia.. Otak tu di pake
ReplyDeleteWowkwowkwok.. Klok memang bnr gk da orng miskin di indonesia.. Otak tu di pake
ReplyDelete