Tuesday, 27 November 2012
Monday, 26 November 2012
CARA TIDUR RASULULLAH TERBUKRI SEHAT DALAM PENJELASAN MEDIS (KEDOKTERAN)
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan d
ia banyak menyebut Allah.” (QS. Al Ahzab : 21).
Sebagai suri teladan yang baik, Rasulullah Muhammad saw telah banyak memberikan contoh bagaimana tata cara tidur yang baik menurut islam. Seperti hadist berikut ini:
“Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710)
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila tidur meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya. ” (HR. Abu Dawud no. 5045, At Tirmidzi No. 3395, Ibnu Majah No. 3877 dan Ibnu Hibban No. 2350)
“Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu adalah posisi tidur yang dimurkai Allah Azza Wa Jalla.” (HR. Abu Dawud dengan sanad yang shohih)
Dan posisi tidur dengan menghadap kearah kanan telah terbukti sehat dan banyak manfaatnya dalam hal medis. Berikut manfaat tidur menghadap ke kanan:
1. Mengistirahatkan otak sebelah kiri
Umumnya kita menggunakan organ tubuh bagian kanan sebagai anggota tubuh yang dominan dalam beraktifitas seperti makan, memegang dan lainnya. Dengan tidur pada posisi sebelah kanan, maka otak bagian kiri yang mempersarafi segala aktiftas organ tubuh bagian kanan akan terhindar dari bahaya yang timbul akibat sirkulasi yang melambat saat tidur/diam. Bahaya tersebut meliputi pengendapan bekuan darah, lemak , asam sisa oksidasi, dan peningkatan kecepatan atherosclerosis atau penyempitan pembuluh darah.
2. Mengurangi beban jantung
Dampak posisi ini adalah denyut jantung menjadi lebih lambat, tekanan darah juga akan menurun. Kondisi ini akan membantu kualitas tidur. Tidur miring ke kanan membuat jantung tidak tertimpa organ lainnya. Hal ini disebabkan karena posisi jantung yang lebih condong berada di sebelah kiri.
3. Mengistirahatkan lambung
Lambung manusia berbentuk seperti tabung berbentuk koma dengan ujung katup keluaran menuju usus menghadap kearah kanan bawah. Jika seorang tidur kesebelah kiri maka proses pengeluaran chime ( makanan yang telah dicerna oleh lambung dan bercampur asam lambung ) akan sedikit terganggu, hal ini akan memperlambat proses pengosongan lambung.
4. Meningkatkan pengosongan kandung empedu, pankreas
Adanya aliran chime yang lancar akan menyebabkan keluaran cairan empedu juga meningkat, hal ini akan mencegah pembentukan batu kandung empedu. Keluaran getah pancreas juga akan meningkat dengan posisi miring ke kanan.
5. Meningkatkan waktu penyerapan zat gizi
Saat tidur pergerakan usus meningkat. Dengan posisi sebelah kanan, maka perjalanan makanan yang telah tercerna dan siap di serap akan menjadi lebih lama, hal ini disebabkan posisi usus halus hingga usus besar ada dibawah. Waktu yang lama selama tidur memungkinkan penyerapan bisa optimal.
6. Merangsang buang air besar (BAB)
Dengan tidur miring ke sebelah kanan , proses pengisian usus besar sigmoid ( sebelum anus ) akan lebih cepat penuh, jika sudah penuh akan merangsang gerak usus besar diikuti relaksasi dari otot anus sehingga mudah buang air Besar.
7. Mengisitirahatkan kaki kiri
Pada orang dengan pergerakan kanan, secara ergonomis guna menyeimbangkan posisi saat beraktifitas cenderung menggunakan kaki kiri sebagai pusat pembebanan. Sehingga kaki kiri biasanya cenderung lebih merasa pegal dari kanan, apalagi kaki posisi paling bawah dimana aliran darah balik cenderung lebih lambat. Jika tidur miring kanan , maka pengosongan vena kaki kiri akan lebih cepat sehingga rasa pegal lebih cepat hilang.
8. Menjaga kesehatan paru-paru
Paru-paru kiri lebih kecil dibandingkan dengan paru-paru kanan. Jika tidur miring ke sebelah kanan, jantung akan condong ke sebelah kanan. Hal ini tidak menjadi masalah karena paru-paru kanan lebih besar. Lain halnya jika bertumpu pada sebelah kiri, jantung akan menekan paru-paru kiri yang berukuran kecil, tentu ini sangat tidak baik.
9. Menjaga saluran pernafasan
Tidur miring mencegah jatuhnya lidah ke pangkal yang dapat mengganggu saluran pernafasan. Tidur dengan posisi telentang, mengakibatkan saluran pernafasan terhalang oleh lidah. Yang juga mengakibatkan seseorang mendengkur. Orang yang mendengkur saat tidur menyebabkan tubuh kekurangan oksigen. Bahkan terkadang dapat mengakibatkan terhentinya nafas untuk beberapa detik yang akan membangunkannya dari tidur. Orang tersebut biasanya akan bangun dengan keadaan pusing karena kurangnya oksigen yang masuk ke otak. Tentunya ini sangat mengganggu kualitas tidur.
Sebagai suri teladan yang baik, Rasulullah Muhammad saw telah banyak memberikan contoh bagaimana tata cara tidur yang baik menurut islam. Seperti hadist berikut ini:
“Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710)
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila tidur meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya. ” (HR. Abu Dawud no. 5045, At Tirmidzi No. 3395, Ibnu Majah No. 3877 dan Ibnu Hibban No. 2350)
“Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu adalah posisi tidur yang dimurkai Allah Azza Wa Jalla.” (HR. Abu Dawud dengan sanad yang shohih)
Dan posisi tidur dengan menghadap kearah kanan telah terbukti sehat dan banyak manfaatnya dalam hal medis. Berikut manfaat tidur menghadap ke kanan:
1. Mengistirahatkan otak sebelah kiri
Umumnya kita menggunakan organ tubuh bagian kanan sebagai anggota tubuh yang dominan dalam beraktifitas seperti makan, memegang dan lainnya. Dengan tidur pada posisi sebelah kanan, maka otak bagian kiri yang mempersarafi segala aktiftas organ tubuh bagian kanan akan terhindar dari bahaya yang timbul akibat sirkulasi yang melambat saat tidur/diam. Bahaya tersebut meliputi pengendapan bekuan darah, lemak , asam sisa oksidasi, dan peningkatan kecepatan atherosclerosis atau penyempitan pembuluh darah.
2. Mengurangi beban jantung
Dampak posisi ini adalah denyut jantung menjadi lebih lambat, tekanan darah juga akan menurun. Kondisi ini akan membantu kualitas tidur. Tidur miring ke kanan membuat jantung tidak tertimpa organ lainnya. Hal ini disebabkan karena posisi jantung yang lebih condong berada di sebelah kiri.
3. Mengistirahatkan lambung
Lambung manusia berbentuk seperti tabung berbentuk koma dengan ujung katup keluaran menuju usus menghadap kearah kanan bawah. Jika seorang tidur kesebelah kiri maka proses pengeluaran chime ( makanan yang telah dicerna oleh lambung dan bercampur asam lambung ) akan sedikit terganggu, hal ini akan memperlambat proses pengosongan lambung.
4. Meningkatkan pengosongan kandung empedu, pankreas
Adanya aliran chime yang lancar akan menyebabkan keluaran cairan empedu juga meningkat, hal ini akan mencegah pembentukan batu kandung empedu. Keluaran getah pancreas juga akan meningkat dengan posisi miring ke kanan.
5. Meningkatkan waktu penyerapan zat gizi
Saat tidur pergerakan usus meningkat. Dengan posisi sebelah kanan, maka perjalanan makanan yang telah tercerna dan siap di serap akan menjadi lebih lama, hal ini disebabkan posisi usus halus hingga usus besar ada dibawah. Waktu yang lama selama tidur memungkinkan penyerapan bisa optimal.
6. Merangsang buang air besar (BAB)
Dengan tidur miring ke sebelah kanan , proses pengisian usus besar sigmoid ( sebelum anus ) akan lebih cepat penuh, jika sudah penuh akan merangsang gerak usus besar diikuti relaksasi dari otot anus sehingga mudah buang air Besar.
7. Mengisitirahatkan kaki kiri
Pada orang dengan pergerakan kanan, secara ergonomis guna menyeimbangkan posisi saat beraktifitas cenderung menggunakan kaki kiri sebagai pusat pembebanan. Sehingga kaki kiri biasanya cenderung lebih merasa pegal dari kanan, apalagi kaki posisi paling bawah dimana aliran darah balik cenderung lebih lambat. Jika tidur miring kanan , maka pengosongan vena kaki kiri akan lebih cepat sehingga rasa pegal lebih cepat hilang.
8. Menjaga kesehatan paru-paru
Paru-paru kiri lebih kecil dibandingkan dengan paru-paru kanan. Jika tidur miring ke sebelah kanan, jantung akan condong ke sebelah kanan. Hal ini tidak menjadi masalah karena paru-paru kanan lebih besar. Lain halnya jika bertumpu pada sebelah kiri, jantung akan menekan paru-paru kiri yang berukuran kecil, tentu ini sangat tidak baik.
9. Menjaga saluran pernafasan
Tidur miring mencegah jatuhnya lidah ke pangkal yang dapat mengganggu saluran pernafasan. Tidur dengan posisi telentang, mengakibatkan saluran pernafasan terhalang oleh lidah. Yang juga mengakibatkan seseorang mendengkur. Orang yang mendengkur saat tidur menyebabkan tubuh kekurangan oksigen. Bahkan terkadang dapat mengakibatkan terhentinya nafas untuk beberapa detik yang akan membangunkannya dari tidur. Orang tersebut biasanya akan bangun dengan keadaan pusing karena kurangnya oksigen yang masuk ke otak. Tentunya ini sangat mengganggu kualitas tidur.
Saturday, 24 November 2012
jika Ingin Baik di Mata Allah Rajinlah Tafaqquh Fidin!
Oleh: Badrul Tamam
Al-Hamdulillah, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada baginda Rasulillah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga dan
para sahabatnya.
Kepada kaum muslimin kami berpesan, supaya bertakwa kepada Allah setiap saat. Istiqamah dalam mengamalkan ajaran Islam. Hendaknya takut kepada Allah dan selalu mendekatkan diri kepada-Nya di mana saja berada. Lalu melakukan introspeksi diri, sehingga tidak meninggalkan apa yang telah Allah wajibkan dan tidak menerjang apa yang telah Dia larang atas kalian.
Kami juga berwasiat agar terus bertafaqquh fiddin (mengkaji Islam), mempelajari kaidah-kaidah dasar Islam dan mengetahui masalah halal dan haram. Karena di sanalah letak kebaikan umat Islam. Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
مَنْ يُرِدْ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ
"Siapa yang kehendaki kebaikan padanya, maka Dia akan jadikan orang itu fakih terhadap dien." (HR. Bukhari, Muslim, dan lainnya, dari Mu'awiyah bin Abi Sufyan Radhiyallahu 'Anhu)
Yufaqqihu, maknanya: menganugerahkan kecerdasan, pengetahuan, dan kefahaman terhadap urusan Islam (hukum-hukum syar'i). Faham di sini adalah faham yang membuahkan amal shalih agar kefahaman dan ilmunya tersebut tidak menjadi bumerang bagi dirinya. Karena siapa yang tidak mengamalkan ilmu yang telah dipahaminya, ia termasuk orang yang mendapat murka, sebagaimana yang tersebut dalam hadits shahih, "Al-Qur'an itu menjadi pembelamu atau yang memberatkanmu."
Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan tegas mencela orang yang memahami kebenaran dan telah menyampaikannya kepada yang lain, namun ia sendiri tidak mengamalkannya. Allah Ta'ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لَا تَفْعَلُونَ
"Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan." (QS. Al-Shaff: 2-3)
Saat menjelaskan hadits di atas, banyak ulama menyebutkan juga hadits lain, dari Abu Musa al-Asy'ari, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Sesungguhnya perumpamaan petunjuk dan ilmu yang dengannya Allah mengutusku adalah seperti air hujan yang turun ke tanah. Di antaranya ada tanah yang subur yang menyerap air sehingga menumbuhkan tanaman dan rerumputan yang banyak. Ada juga tanah tandus yang menahan air sehingga orang-orang bisa memanfaatkannya; mereka minum darinya, memberi minum ternaknya, dan mengairi tanaman. Ada juga tanah yang keras; tidak dapat menahan air dan tidak dapat menumbuhkan tanam-tanaman. Demikianlah perumpamaan orang yang memahami agama Allah, lalu ia mengambil manfaat apa yang dengannya Allah mengutusku, sehingga ia belajar dan mengajarkannya. Dari sisi lain ada orang yang tidak mau mengambil manfaat darinya, serta orang yang sama sekali tidak menerima petunjuk Allah yang dengannya aku diutus." (Muttafaq 'Alaih)
Dalam kitab Miftah Daar al-Sa'adah (1/60-61), milik Ibnul Qayyim menjelaskan, manusia dilihat dari sisi kesiapan dan kesediaannya menerima risalah (ajaran) yang dibawa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam dalam tiga bagian; Pertama, ada orang yang menghafal, memahami maksudnya, dan mampu menyimpulkan hukum, hikmah dan faedah-faedahnya. Mereka inilah yang diumpamakan sebagai tanah yang bisa menerima air. Hafalan itu seperti tanah yang menumbuhkan tanaman yang sangat banyak. Sedangkan pemahaman, ma'rifah, istimbath adalah seperti penumbuhan tanaman dengan air. Inilah perumpamaan para huffaz, fuqaha', dan ahlul hadits.
Kedua, orang yang diberi hafalan dan ucapan, lalu mencatatnya, tetapi mereka tidak diberi pemahaman makna dan kemampuan menyimpulkan hukum, mengungkap hikmah dan faidahnya. Mereka itu seperti orang yang membaca dan menghafalkan Al-Qur'an, juga memperhatikan huruf dan i'rabnya, tetapi mereka tidak diberi pemahaman khusus dari Allah.
Manusia memiliki pemahaman yang sangat beragam. Cukup banyak yang hanya mampu memahami satu atau dua hukum, dan ada juga yang sanggup memahami seratus atau dua ratus hukum. Mereka itu seperti tanah yang menahan air air untuk kepentingan orang banyak, untuk minum, memberi minum ternak, dan menyiram tanaman.
Kedua macam manusia di atas termasuk orang-orang yang bahagia. Macam pertama, derajatnya lebih tinggi dan terhotmat, "Demikianlah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah mempunyai karunia yang besar." (QS. Al-Jumu'ah: 4)
Ketiga, manusia yang tidak mendapatkan bagian; baik berupa hafalan, pemahaman, riwayah, maupun dirayah. Jika diumpamakan mereka ini laksana tanah tandus yang tidak bisa menumbuhkan tumbuhan dan tidak pula menyimpan air. Mereka itu orang-orang celaka.
Macam dua pertama, orang-orang yang sama-sama belajar dan mengajar, masing-masing sesuai dengan apa yang dimilikinya. Satu bagian mengetahui laafaz-lafaz Al-Qur'an dan menghafalnya. Satunya lagi, memiliki pengetahuan tentang makna, hukum, dan ilmu-ilmunya.
Adapun golongan ketiga adalah orang-orang yang tidak mempunyai ilmu dan tidak pula bergelut dalam dunia pengajaran. Mereka itulah yang tidak mau menyambut dan menerima petunjuk Allah. mereka itu lebuh buruk dari binatang ternak dan akan menjadi bahan bakar neraka.
. . . siapa yang tidak mengetahui urusan dien (Islam) maka ia termasuk orang yang tidak dikehendaki oleh Allah menjadi baik. . .
Hadits di atas mencakup penjelasan tentang kemuliaan ilmu agama dan mengajarkannya sertakeagungan statusnya. Juga mencakup kesengsaraan orang-orang yang tidak memilikinya. Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam menyebutkan beberapa macam manusia ditinjau dari sisi ilmu tersebut, bahwasanya di antara mereka ada yang memperoleh kebahagiaan dan ada pula yang celaka dan sengsara. (disarikan secara ringkas)
Sebaliknya, siapa yang tidak mengetahui urusan dien (Islam) maka ia termasuk orang yang tidak dikehendaki oleh Allah menjadi baik. Al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Fathul Baari berkata, "Mafhum hadits bahwa orang yang tidak bertafakkuh fiddin, yakni tidak belajar kaidah-kaidah Islam dan cabang-cabangnya, maka sungguh ia diharamkan kebaikan. Abu Ya'la mengeluarkan hadits Mu'awiyah dari jalur lain yang dhaif, ditambahkan di ujungnya, "Siapa yang tidak dijadikan paham terhadap dien, maka Allah tidak peduli kepadanya." Makna hadits ini adalah shahih, karena siapa yang tidak mengetahui perkara-perkara (ajaran) agamanya, maka ia bukan seorang fakih dan tidak pula mencari pengetahuan, sehingga pantas ia disifati bahwa ia tidak dikehendaki mendapatkan kebaikan." Wallahu Ta'ala A'lam. [PurWD/voa-islam.com]
Kepada kaum muslimin kami berpesan, supaya bertakwa kepada Allah setiap saat. Istiqamah dalam mengamalkan ajaran Islam. Hendaknya takut kepada Allah dan selalu mendekatkan diri kepada-Nya di mana saja berada. Lalu melakukan introspeksi diri, sehingga tidak meninggalkan apa yang telah Allah wajibkan dan tidak menerjang apa yang telah Dia larang atas kalian.
Kami juga berwasiat agar terus bertafaqquh fiddin (mengkaji Islam), mempelajari kaidah-kaidah dasar Islam dan mengetahui masalah halal dan haram. Karena di sanalah letak kebaikan umat Islam. Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
مَنْ يُرِدْ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ
"Siapa yang kehendaki kebaikan padanya, maka Dia akan jadikan orang itu fakih terhadap dien." (HR. Bukhari, Muslim, dan lainnya, dari Mu'awiyah bin Abi Sufyan Radhiyallahu 'Anhu)
Yufaqqihu, maknanya: menganugerahkan kecerdasan, pengetahuan, dan kefahaman terhadap urusan Islam (hukum-hukum syar'i). Faham di sini adalah faham yang membuahkan amal shalih agar kefahaman dan ilmunya tersebut tidak menjadi bumerang bagi dirinya. Karena siapa yang tidak mengamalkan ilmu yang telah dipahaminya, ia termasuk orang yang mendapat murka, sebagaimana yang tersebut dalam hadits shahih, "Al-Qur'an itu menjadi pembelamu atau yang memberatkanmu."
Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan tegas mencela orang yang memahami kebenaran dan telah menyampaikannya kepada yang lain, namun ia sendiri tidak mengamalkannya. Allah Ta'ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لَا تَفْعَلُونَ
"Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan." (QS. Al-Shaff: 2-3)
Saat menjelaskan hadits di atas, banyak ulama menyebutkan juga hadits lain, dari Abu Musa al-Asy'ari, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Sesungguhnya perumpamaan petunjuk dan ilmu yang dengannya Allah mengutusku adalah seperti air hujan yang turun ke tanah. Di antaranya ada tanah yang subur yang menyerap air sehingga menumbuhkan tanaman dan rerumputan yang banyak. Ada juga tanah tandus yang menahan air sehingga orang-orang bisa memanfaatkannya; mereka minum darinya, memberi minum ternaknya, dan mengairi tanaman. Ada juga tanah yang keras; tidak dapat menahan air dan tidak dapat menumbuhkan tanam-tanaman. Demikianlah perumpamaan orang yang memahami agama Allah, lalu ia mengambil manfaat apa yang dengannya Allah mengutusku, sehingga ia belajar dan mengajarkannya. Dari sisi lain ada orang yang tidak mau mengambil manfaat darinya, serta orang yang sama sekali tidak menerima petunjuk Allah yang dengannya aku diutus." (Muttafaq 'Alaih)
Dalam kitab Miftah Daar al-Sa'adah (1/60-61), milik Ibnul Qayyim menjelaskan, manusia dilihat dari sisi kesiapan dan kesediaannya menerima risalah (ajaran) yang dibawa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam dalam tiga bagian; Pertama, ada orang yang menghafal, memahami maksudnya, dan mampu menyimpulkan hukum, hikmah dan faedah-faedahnya. Mereka inilah yang diumpamakan sebagai tanah yang bisa menerima air. Hafalan itu seperti tanah yang menumbuhkan tanaman yang sangat banyak. Sedangkan pemahaman, ma'rifah, istimbath adalah seperti penumbuhan tanaman dengan air. Inilah perumpamaan para huffaz, fuqaha', dan ahlul hadits.
Kedua, orang yang diberi hafalan dan ucapan, lalu mencatatnya, tetapi mereka tidak diberi pemahaman makna dan kemampuan menyimpulkan hukum, mengungkap hikmah dan faidahnya. Mereka itu seperti orang yang membaca dan menghafalkan Al-Qur'an, juga memperhatikan huruf dan i'rabnya, tetapi mereka tidak diberi pemahaman khusus dari Allah.
Manusia memiliki pemahaman yang sangat beragam. Cukup banyak yang hanya mampu memahami satu atau dua hukum, dan ada juga yang sanggup memahami seratus atau dua ratus hukum. Mereka itu seperti tanah yang menahan air air untuk kepentingan orang banyak, untuk minum, memberi minum ternak, dan menyiram tanaman.
Kedua macam manusia di atas termasuk orang-orang yang bahagia. Macam pertama, derajatnya lebih tinggi dan terhotmat, "Demikianlah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah mempunyai karunia yang besar." (QS. Al-Jumu'ah: 4)
Ketiga, manusia yang tidak mendapatkan bagian; baik berupa hafalan, pemahaman, riwayah, maupun dirayah. Jika diumpamakan mereka ini laksana tanah tandus yang tidak bisa menumbuhkan tumbuhan dan tidak pula menyimpan air. Mereka itu orang-orang celaka.
Macam dua pertama, orang-orang yang sama-sama belajar dan mengajar, masing-masing sesuai dengan apa yang dimilikinya. Satu bagian mengetahui laafaz-lafaz Al-Qur'an dan menghafalnya. Satunya lagi, memiliki pengetahuan tentang makna, hukum, dan ilmu-ilmunya.
Adapun golongan ketiga adalah orang-orang yang tidak mempunyai ilmu dan tidak pula bergelut dalam dunia pengajaran. Mereka itulah yang tidak mau menyambut dan menerima petunjuk Allah. mereka itu lebuh buruk dari binatang ternak dan akan menjadi bahan bakar neraka.
. . . siapa yang tidak mengetahui urusan dien (Islam) maka ia termasuk orang yang tidak dikehendaki oleh Allah menjadi baik. . .
Hadits di atas mencakup penjelasan tentang kemuliaan ilmu agama dan mengajarkannya sertakeagungan statusnya. Juga mencakup kesengsaraan orang-orang yang tidak memilikinya. Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam menyebutkan beberapa macam manusia ditinjau dari sisi ilmu tersebut, bahwasanya di antara mereka ada yang memperoleh kebahagiaan dan ada pula yang celaka dan sengsara. (disarikan secara ringkas)
Sebaliknya, siapa yang tidak mengetahui urusan dien (Islam) maka ia termasuk orang yang tidak dikehendaki oleh Allah menjadi baik. Al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Fathul Baari berkata, "Mafhum hadits bahwa orang yang tidak bertafakkuh fiddin, yakni tidak belajar kaidah-kaidah Islam dan cabang-cabangnya, maka sungguh ia diharamkan kebaikan. Abu Ya'la mengeluarkan hadits Mu'awiyah dari jalur lain yang dhaif, ditambahkan di ujungnya, "Siapa yang tidak dijadikan paham terhadap dien, maka Allah tidak peduli kepadanya." Makna hadits ini adalah shahih, karena siapa yang tidak mengetahui perkara-perkara (ajaran) agamanya, maka ia bukan seorang fakih dan tidak pula mencari pengetahuan, sehingga pantas ia disifati bahwa ia tidak dikehendaki mendapatkan kebaikan." Wallahu Ta'ala A'lam. [PurWD/voa-islam.com]
Saturday, 10 November 2012
Beberapa pendapat tentang : Pengucapan Sayyidina Muhammad
1. Pendapat yang melarang pengucapannya baik di dalam shalat maupun di luar Shalat
Mereka yang menambahkan kata sayidina ketika membaca sholawat berdalil
dengan hadis bahwa Rasulullah bersabda “Aku adalah sayyid (junjungan)
anak Adam pada hari kiamat dan orang pertama yang terbuka kuburnya di
hari kebangkitan dan orang pertama yang mensyaf
aati dan orang
pertama yang disyafaati.” (Berkata Al-Imam As-Suyuthi dalam kitab beliau
Jam’ul Jawami’ (Al-Jami’ul Kabir): “Hadits ini diriwayatkan oleh Imam
Muslim dan Abu Dawud dari Abu Hurairah radliyallahu `anhu.”).
Akan tetapi perlu difahami bahwa kata sayyid disini hanya bentuk
pengkabaran bahwa nabi adalah penghulu diakhirat bukan dijadikan nama
panggilan secara mutlak karena ada hadis yang lain Dari Abdillah bin
Asy-Syakhkhir, dia menceritakan bahwa ayahnya menceritakan: Datang
seorang pria menghadap Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam. Pria
tersebut menyatakan kepada beliau: “Engkau adalah sayyid Quraisy.” Maka
Nabi shallallahu `alaihi wa sallam menyatakan kepadanya: “Yang dikatakan
as-sayyid itu adalah Allah.” Kemudian pria menyatakan lagi kepada
beliau: “Engkau itu adalah orang yang paling utama omongannya dari
kalangan mereka dan paling agung kedudukanmu. Maka Rasulullah
shallallahu `alaihi wa sallam menyatakan: “hendaknya kalian menyatakan
tentang aku seperti yang dikatakan oleh Allah (yakni sebagaimana Allah
menggelari beliau, yaitu Nabiyullah dan Rasulullah) dan jangan sampai
setan menyeret dia kepada tipu dayanya.” (HR. Ahmad dalam Musnadnya
jilid 4 hal. 24 – 25).
Hadis yang pertama dengan yang kedua
tidak bertentangan karena maksud kata sayyid adalah pujian yang
berlebihan terhadap rasulullah saw dan rasulullah tidak menyukai ucapan
ini untuk menjaga kemurnian tauhid lihat penjelasannya di kitab Fathul
Majid Bab.66.(Upaya nabi dalam menjaga kemurnian tauhid dan menutup
segala jalan menuju syirik).
Dan rasulullah mengajarkan para
sahabatnya membaca shalawat tanpa ucapan "sayyidina" lihat kitab Shifat
Shalat Nabi oleh Syaikh M. Nashiruddin Al Albani, Shifat Shalawat Nabi
oleh Ust.Abd Hakim bin Amir Abdat.
Jadi kita tidak perlu
mengucapkan kata sayyidina diluar shalat apalagi di dalam shalat karena
Rasullullah Saw tidak pernah mengajarkan kepada para sahabat untuk
mengucapkan Sayyidina ketika barshalawat juga para sahabat tidak ada
yang melakukannya walaupun dengan alasan hanya untuk menghormati
rasulullah saw.
karena shalawat termasuk ibadah dan ibadah sifatnya tauqifiyah,dan tidak ada
satu orang sahabatpun yang mengucapkan sayyidina dalam shalawat,jika penambahan
ini baik tentu sahabat radhiyallahu anhum tentu sudah mempraktekkannya adapun
sub'hat tentang bahwa rasulullah tidak mengucapkan sayyidina karena kerendahan
hati,adalah ungkapan yang dapat mengandung kebatilan karena rasulullah pernah
mengucapkan sayyid,dan di sana tidak ada kesombongan.Adapun bahwa
ucapan tersebut adalaah adab kepada rasulullah,maka dapat dijawab bahwa
adab terhadap rasulallah adalah menempatkan beliau sesuai dengan maqam
beliau sebagai hamba Allah dan Rasul-Nya dengan konsekuensi menjalankan
dan mengikuti tuntunannya"dan tidak ada petunjuk(hadyi) yang lebih baik
selain petunjuk(hadyu) Muhammad shalallahu ‘alaihi
wassalam"
2. Pendapat yang melarang pengucapannya di dalam shalat dan membolehkannya di luar Shalat.
Lafadh “sayyidina” dalam bahasa arab maknanya ialah sebagaimana yang diterangkan oleh para ulama berikut ini:
1). Al-Imam Muhyidin Abi Zakaria Yahya bin Syaraf An-Nawawi Ad-Dimasqi
rahimahullah mengatakan: “Ketahuilah olehmu bahwa lafadh sayyid itu
adalah gelar yang diberikan kepada orang yang paling tinggi kedudukannya
pada kaumnya dan paling dimuliakan mereka. Lafadh ini diberikan pula
bagi pimpinan dan orang mulia. juga lafadh ini diberikan kepada orang
yang penyabar yang mampu menguasai kemarahan dan mampu mengendalikannya.
Diberikan pula lafadh sayyid kepada dermawan, dan kepada raja (kepala
negara). Juga lafadh ini diberikan oleh istri kepada suaminya. Dan
terdapat banyak hadits memberikan istilah sayyid kepada orang yang
mempunyai keutamaan.” (Al-Adzkar An-Nawawi, hal. 418, Fashlun fi Lafdlis
Sayyid)
2). Al-Imam Majduddin Abus Sa’adat Al-Mubarak bin
Muhammad Al-Jazari Ibnul Atsir rahimahullah menerangkan: “Kata As-Sayyid
sebagai sebutan bagi Allah, diberikan pula sebagai panggilan bagi raja
(kepala negara), orang yang terhormat, orang mulia, dermawan, penyabar,
yaitu orang yang sabar menanggung gangguan yang menyakitkan kaumnya.
Kata itu juga diberikan bagi suami, juga pimpinan dan orang yang
dikedepankan dalam kalangan kaumnya…. (An-Nihayah jilid 2 hal. 418)
Dari keterangan dua ulama tersebut tahulah kita bahwa gelar as-sayyid
adalah kehormatan bagi pihak yang digelari dengan kata tersebut. Adapun
kenyataan bahwa sebagian orang memahami dilarang memberi gelar sayyidina
Muhammad bagi Nabi shallallahu `alaihi wa sallam karena salam paham
terhadap hadits Nabi berikut ini:
Dari Abdillah bin
Asy-Syakhkhir, dia menceritakan bahwa ayahnya menceritakan: Datang
seorang pria menghadap Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam. Pria
tersebut menyatakan kepada beliau: “Engkau adalah sayyid Quraisy.” Maka
Nabi shallallahu `alaihi wa sallam menyatakan kepadanya: “Yang dikatakan
as-sayyid itu adalah Allah.” Kemudian pria menyatakan lagi kepada
beliau: “Engkau itu adalah orang yang paling utama omongannya dari
kalangan mereka dan paling agung kedudukanmu. Maka Rasulullah
shallallahu `alaihi wa sallam menyatakan: “hendaknya kalian menyatakan
tentang aku seperti yang dikatakan oleh Allah (yakni sebagaimana Allah
menggelari beliau, yaitu Nabiyullah dan Rasulullah) dan jangan sampai
setan menyeret dia kepada tipu dayanya.” (HR. Ahmad dalam Musnadnya
jilid 4 hal. 24 – 25)
Dalam hadits ini Rasulullah shallallahu
`alaihi wa sallam menolak untuk dikatakan sebagai sayyidu Quraisy.
Sehingga dipahami oleh sebagian orang bahwa tidak boleh menyebut
sayyidina Muhammad. Dan pemahaman yang demikian tidaklah tepat bila
melihat kelengkapan hadits ini. Dari kelengkapan hadits ini sesungguhnya
kita dapat mengerti bahwa yang beliau tolak adalah sikap memuji-muji
yang melampaui batas dan yang demikian ini akan memberi peluang kepada
setan untuk menyeret yang dipuji maupun yang memuji dalam perangkapnya.
Al-Imam Abu Sa’adat Ibnul Atsir rahimahullah menerangkan tentang hadits
tersebut: “Beliau memang sepantasnya menduduki posisi pimpinan. Tetapi
beliau tidak suka disanjung di depannya dan beliau lebih suka tawadlu’
(berendah hati)).” (An-Nihayah fi Gharibil Hadits wal Atsar jilid 2 hal.
417).
Jadi bukan karena beliau melarang pemberian gelar sayyid bagi
beliau karena hadits Nabi shallallahu `alaihi wa sallam yang lainnya
menegaskan tentang kedudukan beliau sebagai sayyid:
“Aku adalah
sayyid (junjungan) anak Adam pada hari kiamat dan orang pertama yang
terbuka kuburnya di hari kebangkitan dan orang pertama yang mensyafaati
dan orang pertama yang disyafaati.” (Berkata Al-Imam As-Suyuthi dalam
kitab beliau Jam’ul Jawami’ (Al-Jami’ul Kabir): “Hadits ini diriwayatkan
oleh Imam Muslim dan Abu Dawud dari Abu Hurairah radliyallahu `anhu.”)
(Lihat Jami’ul Ahadits, As-Suyuthi jilid 2 hal. 190 hadits 4770)
Maka sesungguhnya mengucapkan sayyidina Muhammad, sayyidina Abu Bakar,
Sayyidina Ali dan selanjutnya adalah boleh, kecuali dalam doa yang
diajarkan oleh Nabi shallallahu `alaihi wa sallam dalam shalat, seperti
shalawat Nabi dalam duduk at-tahiyyat. Nabi kita mengajarkan shalawat
itu tanpa kalimat sayyidina Muhammad atau pun sayyidina Ibrahim. Maka
kita tidak boleh menambahkan sayyidina ketika membaca shalawat tersebut
karena beliau tidak mengajarkannya, sebab Nabi shallallahu `alaihi wa
sallam telah bersabda:
“Shalatlah kalian seperti kalian melihat aku shalat.”
3. Pendapat yang mensunnahkan pengucapannya baik di dalam maupun di luar shalat.
Kata-kata “sayyidina” atau ”tuan” atau “yang mulia” seringkali
digunakan oleh kaum muslimin, baik ketika shalat maupun di luar shalat.
Hal itu termasuk amalan yang sangat utama, karena merupakan salah satu
bentuk penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW. Syeikh Ibrahim bin
Muhammad al-Bajuri menyatakan:
“Yang lebih utama adalah
mengucapkan sayyidina (sebelum nama Nabi SAW), karena hal yang lebih
utama bersopan santun (kepada Beliau).” (Hasyisyah al-Bajuri, juz I, hal
156).
Pendapat ini didasarkan pada hadits Nabi SAW:
عن أبي هريرةقا ل , قا ل ر سو ل الله صلي الله عليه وسلم أنَا سَيِّدُ
وَلَدِ آدَمَ يَوْمَ القِيَامَةِ وَأوَّلُ مَنْ يُنْسَقُّ عَنْهُ الْقَبْرُ
وَأوَّلُ شَافعٍ وأول مُشَافِعٍ
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah
RA ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Saya adalah sayyid (penghulu)
anak adam pada hari kiamat. Orang pertama yang bangkit dari kubur, orang
yang pertama memberikan syafaa’at dan orang yang pertama kali diberi
hak untuk membrikan syafa’at.” (Shahih Muslim, 4223).
Hadits
ini menyatakan bahwa nabi SAW menjadi sayyid di akhirat. Namun bukan
berarti Nabi Muhammad SAW menjadi sayyid hanya pada hari kiamat saja.
Bahkan beliau SAW menjadi sayyid manusia didunia dan akhirat.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki
al-Hasani:
“Kata sayyidina ini tidak hanya tertentu untuk Nabi
Muhammad SAW di hari kiamat saja, sebagaimana yang dipahami oleh
sebagian orang dari beberapa riwayat hadits 'saya adalah sayyidnya anak
cucu adam di hari kiamat.' Tapi Nabi SAW menjadi sayyid keturunan ‘Adam
di dunia dan akhirat”. (dalam kitabnya Manhaj as-Salafi fi Fahmin
Nushush bainan Nazhariyyah wat Tathbiq, 169)
Ini sebagai
indikasi bahwa Nabi SAW membolehkan memanggil beliau dengan sayyidina.
Karena memang kenyataannya begitu. Nabi Muhammad SAW sebagai junjungan
kita umat manusia yang harus kita hormati sepanjang masa.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa membaca sayyidina ketika membaca
shalawat kepada Nabi Muhammad SAW boleh-boleh saja, bahkan dianjurkan.
Demikian pula ketika membaca tasyahud di dalam shalat.
KESIMPULAN
Silahkan anda memilih salah satu dari tiga pendapat di atas sesuai keyaqinan anda,
Thursday, 8 November 2012
( RENUNGAN ) SEDEKAH SEPENUH ISI BUMI TERTOLAK DIAKHIRAT
- Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Anas bin
Malik radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Kelak pada hari kiamat orang kafir akan didatangkan lalu
ditanyakan kepadanya, ‘Bagaimana menurutmu seandainya kamu mempunyai
emas sepenuh isi bumi apakah kamu mau menebus (siksaan) dengannya?’. Dia
menjawab,
‘Iya tentu s
aja.’ Maka dikatakan kepadanya, ‘Sesungguhnya dahulu -di dunia- kamu diminta sesuatu yang lebih mudah daripada itu [akan tetapi kamu enggan dan tetap berbuat syirik].’.” (HR. Bukhari [6538] dan Muslim [2805])
Betapa tidak ada nilainya kekayaan dunia semata jika tidak disertai dengan keimanan. Oleh sebab itu sebanyak apa pun harta yang dimiliki oleh seseorang jika tidak dilandasi dengan keimanan kepada Allah dan rasul-Nya, maka di akherat harta itu tidak bermanfaat bagi pemiliknya. Sebagaimana Allah ta’ala tegaskan hal ini dalam ayat (yang artinya), “Pada hari itu -kiamat- tidak bermanfaat harta dan keturunan kecuali bagi orang yang menghadap Allah dengan hati yang selamat.” (QS. asy-Syu’ara: 88-89).
Hati yang selamat artinya tidak bakhil, yakin dalam ketaatan disemua lini ibadah, ia mengutamakan perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya dengan keimanan penuh tidak mempan tipuan syetan. Berhasil melampui Ujian keimanan, maka selain datang ketenangan, kehidupannya juga diliputi keberkahan rizki. Harta yang datang itu ialah harta yang membawanya selamat, baik dari asalnya dan penyalurannya karena bertujuan redho Allah SWT, berpasrah diri terhadap ketentuan Allah SWT, tidak banyak waktunya terbuang karena hitungan keraguan yang dahsyat.
Setan ingin agar manusia tidak mendapat pahala dan kebaikan yang menjadi sarana masuk surga. Allah Ta'ala berfirman:
"Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat buruk (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui" (Qs Al-Baqarah 268).
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa makna ayat "Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan", maksudnya: setan menakut-nakuti kalian dengan kefakiran supaya kalian tetap menggenggam tangan kalian, sehingga tidak menginfakkanya dalam keridhaan Allah.
Kesulitan dan kesedihan dunia seperti apa pun yang dirasakan oleh orang-orang miskin yang menjaga keimanan mereka akan terlupakan hanya dengan satu celupan kenikmatan surga. Sebaliknya, selezat apa pun kenikmatan duniawi yang dirasakan oleh orang kafir di dunia, maka akan terlupakan dengan satu celupan siksa di neraka, na’udzu billahi min dzalik…
Imam Muslim meriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kelak pada hari kiamat akan didatangkan penduduk neraka yang pernah merasakan kenikmatan paling lezat selama di dunia lalu dia dicelupkan di neraka sekali celupan. Kemudian ditanyakan kepadanya, ‘Wahai anak Adam, apakah kamu pernah melihat kebaikan? Apakah kamu pernah merasakan kenikmatan?’. Maka dia menjawab, ‘Sama sekali tidak pernah, wahai Tuhanku.’ Dan juga didatangkan penduduk surga yang hidupnya paling susah selama di dunia, lalu dicelupkan sekali celupan di dalam surga. Kemudian ditanyakan kepadanya, ‘Wahai anak Adam, apakah kamu pernah melihat kesusahan? Apakah kamu pernah merasakan kesulitan?’. Maka dia menjawab, ‘Sama sekali tidak pernah, wahai Tuhanku. Aku belum pernah merasakan kesusahan dan belum pernah melihat kesulitan.’.” (HR. Muslim [2807])
Orang yang dermawan akan menjadikan diri mereka boss atas diri, harta dan hatinya.Dia benar- benar pandai mengelola kepemilikan dari semua itu, sehingga dia justru tidak menjadi budak dari materi yang dimilikinya. Betapa tidak, harta dan atau kepintaran yang dia miliki dengan ikhlasnya dia berikan untuk menjadi sumber puncak kebahagiaannya menggapai jaminan kebahagiaan dalam rahmat Allah SWT karena Allah SWT redho kepadanya
aja.’ Maka dikatakan kepadanya, ‘Sesungguhnya dahulu -di dunia- kamu diminta sesuatu yang lebih mudah daripada itu [akan tetapi kamu enggan dan tetap berbuat syirik].’.” (HR. Bukhari [6538] dan Muslim [2805])
Betapa tidak ada nilainya kekayaan dunia semata jika tidak disertai dengan keimanan. Oleh sebab itu sebanyak apa pun harta yang dimiliki oleh seseorang jika tidak dilandasi dengan keimanan kepada Allah dan rasul-Nya, maka di akherat harta itu tidak bermanfaat bagi pemiliknya. Sebagaimana Allah ta’ala tegaskan hal ini dalam ayat (yang artinya), “Pada hari itu -kiamat- tidak bermanfaat harta dan keturunan kecuali bagi orang yang menghadap Allah dengan hati yang selamat.” (QS. asy-Syu’ara: 88-89).
Hati yang selamat artinya tidak bakhil, yakin dalam ketaatan disemua lini ibadah, ia mengutamakan perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya dengan keimanan penuh tidak mempan tipuan syetan. Berhasil melampui Ujian keimanan, maka selain datang ketenangan, kehidupannya juga diliputi keberkahan rizki. Harta yang datang itu ialah harta yang membawanya selamat, baik dari asalnya dan penyalurannya karena bertujuan redho Allah SWT, berpasrah diri terhadap ketentuan Allah SWT, tidak banyak waktunya terbuang karena hitungan keraguan yang dahsyat.
Setan ingin agar manusia tidak mendapat pahala dan kebaikan yang menjadi sarana masuk surga. Allah Ta'ala berfirman:
"Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat buruk (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui" (Qs Al-Baqarah 268).
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa makna ayat "Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan", maksudnya: setan menakut-nakuti kalian dengan kefakiran supaya kalian tetap menggenggam tangan kalian, sehingga tidak menginfakkanya dalam keridhaan Allah.
Kesulitan dan kesedihan dunia seperti apa pun yang dirasakan oleh orang-orang miskin yang menjaga keimanan mereka akan terlupakan hanya dengan satu celupan kenikmatan surga. Sebaliknya, selezat apa pun kenikmatan duniawi yang dirasakan oleh orang kafir di dunia, maka akan terlupakan dengan satu celupan siksa di neraka, na’udzu billahi min dzalik…
Imam Muslim meriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kelak pada hari kiamat akan didatangkan penduduk neraka yang pernah merasakan kenikmatan paling lezat selama di dunia lalu dia dicelupkan di neraka sekali celupan. Kemudian ditanyakan kepadanya, ‘Wahai anak Adam, apakah kamu pernah melihat kebaikan? Apakah kamu pernah merasakan kenikmatan?’. Maka dia menjawab, ‘Sama sekali tidak pernah, wahai Tuhanku.’ Dan juga didatangkan penduduk surga yang hidupnya paling susah selama di dunia, lalu dicelupkan sekali celupan di dalam surga. Kemudian ditanyakan kepadanya, ‘Wahai anak Adam, apakah kamu pernah melihat kesusahan? Apakah kamu pernah merasakan kesulitan?’. Maka dia menjawab, ‘Sama sekali tidak pernah, wahai Tuhanku. Aku belum pernah merasakan kesusahan dan belum pernah melihat kesulitan.’.” (HR. Muslim [2807])
Orang yang dermawan akan menjadikan diri mereka boss atas diri, harta dan hatinya.Dia benar- benar pandai mengelola kepemilikan dari semua itu, sehingga dia justru tidak menjadi budak dari materi yang dimilikinya. Betapa tidak, harta dan atau kepintaran yang dia miliki dengan ikhlasnya dia berikan untuk menjadi sumber puncak kebahagiaannya menggapai jaminan kebahagiaan dalam rahmat Allah SWT karena Allah SWT redho kepadanya
( RENUNGAN ) TANGISAN RASULULLAH SAW AKAN NASIB KAUM WANITA
- Syaidina
Ali ra suatu ketika melihat Rasulullah saw menangis manakala ia datang
bersama Fatimah. Lalu dia bertanya mengapa Rasulullah saw menangis.
Beliau menjawab; "Pada malam aku di-isra'- kan, aku melihat
perempuan-perempuan sedang disiksa dengan berbagai siksaan didalam
neraka. Itulah sebabnya mengapa aku menangis. Karena menyaksikan mereka
disiksa dengan sangat berat dan mengerikan. Putri Rasulullah saw
kemudian menanyakan apa yang dilihat ayahandanya. "Aku lihat ada
perempuan digantung rambutnya, otaknya mendidih.
Aku lihat perempuan digantung lidahnya, tangannya diikat ke belakang dan timah cair dituangkan ke dalam tengkoraknya.
Aku lihat perempuan tergantung kedua kakinya dengan terikat tangannya sampai ke ubun-ubunnya, diulurkan ular dan kalajengking.
Dan aku lihat perempuan yang memakan badannya sendiri, di bawahnya
dinyalakan api neraka. Serta aku lihat perempuan yang bermuka hitam,
memakan tali perutnya sendiri.
Aku lihat perempuan yang
telinganya pekak dan matanya buta, dimasukkan ke dalam peti yang dibuat
dari api neraka, otaknya keluar dari lubang hidung, badannya berbau
busuk karena penyakit sopak dan kusta.
Aku lihat perempuan yang
badannya seperti himar, beribu-ribu kesengsaraan dihadapinya. Aku lihat
perempuan yang rupanya seperti anjing, sedangkan api masuk melalui
mulut dan keluar dari duburnya sementara malaikat memukulnya dengan gada
dari api neraka," kata Nabi saw.
Fatimah Az-Zahra kemudian menanyakan mengapa mereka disiksa seperti itu?
Rasulullah menjawab, "Wahai putriku, adapun mereka yang tergantung
rambutnya hingga otaknya mendidih adalah wanita yang tidak menutup
rambutnya sehingga terlihat oleh laki-laki yang bukan muhrimnya."
Perempuan yang digantung susunya adalah istri yang menyusui anak orang lain tanpa seizin suaminya.
Perempuan yang tergantung kedua kakinya ialah perempuan yang tidak taat
kepada suaminya, ia keluar rumah tanpa izin suaminya, dan perempuan
yang tidak mau mandi suci dari haid dan nifas.
Perempuan yang
memakan badannya sendiri ialah karena ia berhias untuk lelaki yang bukan
muhrimnya dan suka mengumpat orang lain.
Perempuan yang
memotong badannya sendiri dengan gunting api neraka karena ia
memperkenalkan dirinya kepada orang lain yang bukan muhrim dan dia
bersolek supaya kecantikannya dilihat laki-laki yang bukan muhrimnya.
Perempuan yang diikat kedua kaki dan tangannya keatas ubun-ubunnya lalu
ular dan kalajengking datang mengigit dan menyiksanya karena ia bisa
shalat tapi tidak mengamalkannya dan tidak mau mandi junub.
Perempuan yang kepalanya seperti babi dan badannya seperti himar ialah
tukang umpat dan pendusta. Perempuan yang menyerupai anjing ialah
perempuan yang suka memfitnah dan membenci suami."
Mendengar
itu, Sayidina Ali dan Fatimah Az-Zahra pun turut menangis. Betapa wanita
itu digambarkan sebagai tiang negara, rusak tiang, maka rusak pula
negara, akhlak dan moral.
Meski demikian, laki-laki yang
bermaksiat kepada Allah juga tidak sedikit yang masuk neraka. Ayah-ayah
yang membiarkan anak perempuanya tidak memakai kerudung dan mengumbar
aurat didepan orang lain
Surga dan Neraka adalah soal pilihan.
Tergantung bagaimana manusia menjalani hidupnya dialam jagad raya. kalau
mau selamat, maka patuhlah kepada Al-Qur'an dan hadist, balasanya
adalah surga dengan segala kenikmatan didalamnya. Kalau mau celaka
dengan mendurhakai Al Qur'an dan hadist, maka Allah sudah menyediakan
penjara yang sangat mengerikan, yaitu neraka dengan api dan siksaan yang
sangat pedih dan tidak terbayangkan oleh manusia sebelumnya.
Dalam sebuah hadist yang diwirayatkan oleh Abu Hurairah r.a., Rasulullah
saw. bersabda: "Neraka diperlihatkan kepadaku. Aku melihat kebanyakan
penghuninya adalah kaum wanita.." (HR Ahmad)
Tuesday, 6 November 2012
10 Racun Dalam Diri Kita yang Tidak Disadari
1. Racun pertama : Menghindar
Gejalanya: Lari dari kenyataan, mengabaikan tanggung jawab, padahal
dengan melarikan diri dari kenyataan, kita hanya akan mendapatkan
kebahagiaan semu yang berlangsung sesaat.
Antibodinya: Realitas
Cara: Berhentilah menipu diri. Jangan terlalu serius dalam menghadapi masalah karena rumah sakit jiwa sudah dipenuhi pasien
yang selalu mengikuti kesedihannya dan merasa lingkungannya menjadi
sumber frustasi. Jadi, selesaikan setiap masalah yang dihadapi secara
tuntas dan yakinilah bahwa segala sesuatu yang terbaik selalu harus
diupayakan dengan keras.
2. Racun kedua : Ketakutan
Gejalanya: Tidak yakin diri, tegang, cemas yang antara lain bisa
disebabkan kesulitan keuangan, konflik perkawinan, problem seksual, dll.
Antibodinya: Keberanian
Cara: Hindari menjadi sosok yang bergantung pada kecemasan. Ingatlah,
99 persen hal yang kita cemaskan tidak pernah terjadi. Keberanian adalah
pertahanan diri paling ampuh. Gunakan analisis intelektual dan carilah
solusi masalah melalui sikap mental yang benar. Keberanian merupakan
proses reedukasi. Jadi, jangan segan mencari bantuan dari ahlinya,
seperti psikiater atau psikolog.
3. Racun ketiga : Egoistis
Gejalanya: Materialistis, agresif, lebih suka meminta daripada memberi.
Antibodinya: Bersikap sosial
Cara: Jangan mengeksploitasiteman. Kebahagiaan akan diperoleh apabila
kita dapat menolong orang lain. Perlu diketahui, orang yang tidak
mengharapkan apapun dari orang lain adalah orang yang tidak pernah
merasa dikecewakan.
4. Racun keempat : Stagnasi
Gejalanya: Berhenti satu fase, membuat diri kita merasa jenuh, bosan, dan tidak bahagia.
Antibodinya: Ambisi
Cara: Teruslah berkembang, artinya kita terus berambisi di masa depan
kita. Kita kan menemukan kebahagiaan dalam gairah saat meraih ambisi
kita tersebut.
5. Racun kelima : Rasa rendah diri
Gejalanya: Kehilangan keyakinan diri dan kepercayaan diri serta merasa tidak memiliki kemampuan bersaing.
Antibodinya: Keyakinan diri
Cara: Seseorang tidak akan menang bila sebelum berperang, yakin dirinya
akan kalah. Bila kita yakin akan kemampuan kita, sebenarnya kita sudah
mendapatkan separuh dari target yang ingin kita raih. Jadi, sukses
berawal pada saat kita yakin bahwa kita mampu mencapainya.
6. Racun keenam : Narsistik
Gejalanya: Kompleks superioritas, terlampau sombong, kebanggaan diri palsu.
Antibodinya: Rendah hati
Cara: Orang yang sombong akan dengan mudah kehilangan teman, karena
tanpa kehadiran teman, kita tidak akan bahagia. Hindari sikap sok tahu.
Dengan rendah hati, kita akan dengan sendirinya mau mendengar orang lain
sehingga peluang 50 persen sukses sudah kita raih.
7. Racun ketujuh : Mengasihani diri
Gejalanya: Kebiasaan menarik perhatian, suasana yang dominan, murung, merasa menjadi orang termalang di dunia.
Antibodinya: Sublimasi
Cara: Jangan membuat diri menjadi neurotik, terpaku pada diri sendiri.
Lupakan masalah diri dan hindari untuk berperilaku sentimentil dan
terobsesi terhadap ketergantungan kepada orang lain..
8. Racun kedelapan : Sikap bermalas-malasan
Gejalanya: Apatis, jenuh berlanjut, melamun, dan menghabiskan waktu dengan cara tidak produktif, merasa kesepian.
Antibodinya: Kerja
Cara: Buatlah diri kita untuk selalu mengikuti jadwal kerja yang sudah
kita rencanakan sebelumnya dengan cara aktif bekerja. Hindari
kecenderungan untuk membuat keberadaaan kita menjadi tidak berarti dan
mengeluh tanpa henti.
9. Racun kesembilan : Sikap tidak toleran
Gejalanya: Pikiran picik, kebencian rasial yang picik, angkuh, antagonisme terhadap agama tertentu, prasangka religius.
Antibodinya: Kontrol diri
Cara: Tenangkan emosi kita melalui seni mengontrol diri. Amati mereka
secara intelektual. Tingkatkan kadar toleransi kita. Ingat bahwa dunia
diciptakan dan tercipta dengan keberagaman kultur dan agama.
10. Racun kesepuluh : Kebencian
Gejalanya: Keinginan balas dendam, kejam, bengis.
Antibodinya: Cinta kasih
Cara: Hilangkan rasa benci. Belajar memaafkan dan melupakan. Kebencian
merupakan salah satu emosi negatif yang menjadi dasar dari rasa
ketidakbahagiaan. Orang yang memiliki rasa benci biasanya juga membenci
dirinya sendiri karena membenci orang lain. Satu-satunya yang dapat
melenyapkan rasa benci adalah cinta. Cinta kasih merupakan kekuatan
hakiki yang dapat dimiliki setiap orang.
4 Malaikat Yang Datang Ketika Kita Sakit
Dalam sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Imamah al Bahili: "Apabila seorang hamba yang beriman menderita sakit, maka Allah memerintahkan kepada para malaikat agar menulis perbuatan yang terbaik yang dikerjakan hamba mukmin itu pada saat sehat dan pada saat waktu senangnya."
Tak perlu Anda bersedih dalam sakit karena itu adalah ujian dalam ibadah Anda. Salah satu bukti kasih sayang-NYA adalah, Tuhan mengutus 4 malaikat untuk selalu menjaga kita dalam sakit.
"Apabila seorang hamba mukmin sakit, maka Allah mengutus 4 malaikat untuk datang padanya."
Allah memerintahkan :
1. Malaikat pertama untuk mengambil kekuatannya sehingga menjadi lemah.
2. Malaikat kedua untuk mengambil rasa lezatnya makanan dari mulutnya
3. Malaikat ketiga untuk mengambil cahaya terang di wajahnya sehingga berubahlah wajah si sakit menjadi pucat pasi.
4. Malaikat keempat untuk mengambil semua dosanya , maka berubahlah si sakit menjadi suci dari dosa.
Tatkala Allah akan menyembuhkan hamba mukmin itu, Allah memerintahkan kepada malaikat 1, 2 dan 3 untuk mengembalikan kekuatannya, rasa lezat, dan cahaya di wajah sang hamba.
Namun untuk malaikat ke 4 , Allah tidak memerintahkan untuk mengembalikan dosa2nya kepada hamba mukmin. Maka bersujudlah para malaikat itu kepada Allah seraya berkata : "Ya Allah mengapa dosa2 ini tidak Engkau kembalikan?"
Allah menjawab: "Tidak baik bagi kemuliaan-Ku jika Aku mengembalikan dosa2nya setelah Aku menyulitkan keadaan dirinya ketika sakit. Pergilah dan buanglah dosa2 tersebut ke dalam laut."
Dengan ini, maka kelak si sakit itu berangkat ke alam akhirat dan keluar dari dunia dalam keadaan suci dari dosa sebagaimana sabda Rasulullah SAW : "Sakit panas dalam sehari semalam, dapat menghilangkan dosa selama setahun."
( TANYA-JAWAB ) MASA DEPAN DUNIA ISLAM
Menurut hadits shahih, masa akhir zaman ini terbagi menjadi lima.
Pertama, masa kenabian, saat Rasulullah masih hidup. Kedua, masa
Khulafaur Rasyidin, mulai Abubakar, Umar, Usman, dan Ali. Ketiga, masa
raja-raja menggigit (maalikan 'adhan), yaitu masa setelah wafatnya Ali
bin Abi Thalib Radhiyallahu eAnhu sampai runtuhnya Daulah Khilafah
Utsmaniyah (1924).
Keempat, masa maalikan jabariyan (penguasa diktator). Kelima, masa kembalinya sistem khilafah.
Saat ini kita hidup di masa yang mana?
Sekarang masa banyaknya penguasa diktator, dan sedang hot-hot-nya. Ummat Islam sedang kalah. Tetapi itu memang sudah sunatullah, bahwa ada kalanya menang, ada kalanya kalah. Kita pun harus optimis, akan tiba waktunya ummat Islam memperoleh kemenangan.
Kelak penguasa diktator itu bisa dikalahkan kaum Muslimin?
Begitulah menurut hadits. Kita akan berperang melawan Yahudi, dan Yahudi akan hancur. Yahudi akan diburu sampai manapun, sampai-sampai pohon dan batu pun bicara, Hai kaum Muslimin, di belakangku ada Yahudi yang bersembunyi! Kecuali pohon gharqad (semacam kaktus) yang merupakan pohon Yahudi. Jangan heran, sekarang pohon gharqad itu banyak ditanam oleh orang-orang Israel, untuk berlindung dari serangan kaum Muslimin.
Yang dimaksud Yahudi itu khusus di Israel atau juga termasuk di Amerika Serikat (AS)?
Yang pasti Yahudi Israel. Kalaupun kemudian Yahudi-Amerika pindah ke Israel, wallahu alam.
Dalam sebuah hadits diriwayatkan, sebelum akhir zaman tiba, kaum Muslimin akan berdamai dengan Bangsa Rum. Siapa yang dimaksud Rum itu?
Saya cenderung menafsirkan Bangsa Rum adalah Eropa. Alasannya bersifat historis. Ummat Islam atau Bangsa Arab diapit oleh dua peradaban besar, yaitu peradaban Barat (Romawi) dan Timur (Persia). Peradaban Barat dipengaruhi oleh tadisi-tradisi ahli kitab (Yahudi maupun Nasrani). Timur dipengaruhi oleh kemusyrikan dan paganisme. Memang, sekarang ada perluasan akibat globalisasi. Pengertian Timur tidak lagi hanya Persia, tetapi juga China, India, dan lainnya. Mereka kategorinya bukan ahli kitab tetapi disebut al-Adyaan al-Ardhiyah atau agama-agama bumi yang banyak sekali dan didominasi paganisme.
Apakah sekarang perdamaian itu sudah berlangsung?
Sekarang sedang berjalan, meski semu. Kenapa? Karena yang kini memimpin dunia bukan amiirul muminiin. Pemimpinnya adalah kalangan Rum, yang mengandalkan tradisi yang campur aduk dengan kebatilan sehingga muncul kezhaliman dan ketidakadilan. Jadi, perdamaian yang sekarang terjadi lebih tepat diartikan sebagai kesepakatan untuk tidak berperang. Ini terjadi sejak berakhirnya penjajahan resmi oleh Bangsa Rum terhadap negeri-negeri kaum Muslimin.
Tampaknya ada kontradiksi. Kaum Muslimin berdamai dengan Bangsa Rum, tetapi saat ini Rum justru dekat dengan musuh abadi ummat Islam yaitu Yahudi?
Bukan dekat, tetapi pengertian tentang Bangsa Rum sendiri memang sudah campur aduk. Ada Nasrani dan Yahudi-nya sehingga sering disebut Judeo-Christian civilization (peradaban Yahudi-Nasrani).
Ada pula hadits yang menyatakan, di akhir zaman, Iraq akan diboikot oleh Bangsa Rum. Itukah yang terjadi saat ini?
Ya, sudah dan sedang berjalan.
Apa yang akan terjadi setelah itu?
Kalau mau dirangkai secara kronologis, cukup sulit ya. Tetapi di antara tanda-tanda menjelang batas akhir tanda kecil adalah mengeringnya sungai Eufrat dan ditemukannya gunung emas di bawah sungai itu. Nanti akan berduyun-duyun pasukan dari berbagai bangsa untuk memperebutkan emas itu. Setiap seratus manusia datang, 99 di antaranya tewas karena berebut emas. Dan Rasulullah Saw melarang kaum Muslimin ikut dalam perebutan itu.
Apakah itu berupa serangan AS dan sekutu nya terhadap Iraq, seperti yang terjadi beberapa saat lalu?
Kalau itu berebut minyak atau emas hitam. Jadi kelak akan ditemukan emas dalam arti yang sebenarnya, bukan emas hitam? Saya meyakini itu memang emas yang sebenarnya. Isyarat Nabi tidak cuma bersifat maknawi tapi juga hakiki. Seperti isyarat akan munculnya Imam Mahdi, saya yakin itu bukan kiasan. Sosok Imam Mahdi memang ada. Begitu juga hadits tentang Dajjal. Dajjal adalah oknum atau person. Saat ini oknum Dajjal belum muncul, meskipun sistem dajjal sudah bisa kita rasakan.
Apa sistem dajjal itu?
Sistem dajjal adalah sistem kepalsuan, seperti yang berlaku sekarang ini. Orang menyebutnya sebagai The New World Order (Tata Dunia Baru), meskipun kenyataannya malah tidak ada tatanan. Yang disebut pejuang hak asasi manusia justru mereka yang sebenarnya teroris. Sedangkan mereka yang dituduh teroris justru sebenarnya orang yang mulia di mata Allah Swt.
Apakah yang Anda maksud dengan sistem dajjal itu adalah tatanan kehidupan yang kini dikomandani oleh AS?
Ya. Itu tercermin dalam lembaran uang satu dollar AS. Bagian depan uang itu bergambar Presiden AS pertama George Washington, bagian belakang bergambar piramid yang terpotong. Letak gambar piramid ada di belakang, sebagai isyarat bahwa di belakang AS itu ada kekuatan lain. Di atas piramid ada segitiga bergambar mata satu. Di atasnya ada tulisan annuit coeptis (semoga dia senang dengan proyek ini). Dia yang dimaksud adalah si Mata Satu. Di bawahnya ada tulisan novus ordo seclorum (tatanan dunia baru). Artinya, ummat seluruh dunia diharapkan masuk dalam proyek tatanan dunia baru dan menerima kepemimpinan si Mata Satu. Orang yang familier dengan hadits-hadits Rasulullah akan paham bahwa yang dimaksud si Mata Satu adalah Dajjal.
Kapan sosok Dajjal akan muncul?
Dajjal sudah ada sejak zaman Rasulullah Saw. Hal ini dijelaskan dalam se buah hadits shahih yang panjang, diriwayatkan oleh Muslim dari Fathimah binti Qais. Ada seorang pengembara Nasrani yang terdampar di sebuah pantai, ia turun dari kapalnya kemudian bertemu dengan binatang aneh. Binatang itu mengantarkannya ke sebuah biara.
Di biara ada seorang lelaki yang terpasung. Si terpasung langsung bertanya, Apakah sungai Tiberia sudah mengering? Apakah sudah muncul seorang lelaki yang bernama Muhammad yang disebut sebagai Nabi akhir zaman? Apakah lelaki itu sudah diusir oleh penduduk di negerinya sendiri? Pengembara Nasrani itu penasaran, kemudian dia menelusuri Jazirah Arab untuk mencari lelaki yang dimaksud. Dia pun bertemu Muhammad Saw. Dia bertanya kepada Nabi, Siapa orang yang dipasung itu?
Nabi kemudian menyatakan bahwa lelaki itu adalah Dajjal. Namun Dajjal tidak akan muncul sebelum Imam Mahdi keluar.
Kapan Imam Mahdi keluar?
Menurut Rasulullah Saw, salah satu tandanya adalah meninggal atau terbunuhnya seorang khali fah. Namun kekhalifahan sekarang kan sudah tidak ada. Menurut saya, khalifah yang dimaksud itu adalah seorang pemimpin negeri Muslim yang sangat nyata. Amin Muhammad Jamaluddin, penulis buku Umur Ummat Islam asal Mesir, menafsirkannya sebagai pemimpin Kerajaan Arab Saudi. Kalau memang betul itu, berarti sudah dekat.
Anda setuju dengan pendapat itu?
Tidak setuju sepenuhnya. Saya look and see aja. Tetapi saya yakin bahwa hadits yang menyatakan wafatnya khalifah itu memang benar. Menurut hadits itu, kelak Al-Mahdi akan muncul lalu dibaiat oleh sekelompok pemuda di Ka'bah. Penguasa semenanjung Arab akan langsung mengirim pasukan untuk menangkap para pemuda itu. Tetapi pasukan itu akan dibenamkan ke dalam bumi oleh Allah Swt, kecuali dua orang saja.
Keduanya sengaja diselamatkan agar bisa menceritakan kepada publik bahwa teman-teman mereka telah tenggelam ke dalam bumi. Begitu kabar ini tersiar, semua Mu'min yang paham hadits-hadits shahih tentang munculnya Al-Mahdi akan sadar bahwa Imam Mahdi telah muncul. Mereka akan berbondong-bondong untuk berbaiat.
Bagaimana jika dihubungkan dengan umur ummat Islam?
Menurut Muhammad Amin Jamaluddin, ketika dia menafsirkan beberapa hadits mengenai umur ummat Yahudi, Kristen, ummat Islam, diisyaratkan umur ummat Islam itu 1500 tahun. Sekarang sudah 1424 Hijriah, jadi tinggal 76 tahun lagi. Itu belum dipotong waktu perjuangan Muhammad ketika di Makkah, yang memakan waktu 13 tahun. Jadi umur ummat Islam tinggal kira-kira 63 tahun.
Nah, kalau masa kekhalifahan di akhir zaman --yang menurut hadits akan berlangsung 40 tahun-- terjadi pada masa damai, maka huru-hara besar itu akan terjadi dalam kurun waktu kurang dari 23 tahun ke depan ini. Kemunculan khilafah akan didahului oleh terjadinya huru-hara, dimana kaum Muslimin berada di bawah komando Imam Mahdi.
Apa ciri-ciri khusus Imam Mahdi itu?
Menurut Rasulullah Saw, namanya seperti nama Rasulullah dan ayahnya pun sama dengan ayah Rasulullah. Ia juga disebut-sebut ngomongnya kurang lancar, sehingga kalau bicara harus menepuk pahanya dulu. Apakah itu berarti ia gagap, wallahu alam.
Saat muncul, Imam Mahdi berusia berapa?
Kira-kira seusia Nabi ketika pertama kali perang. Rasulullah pertama kali perang ketika usianya sekitar 55 tahun, Perang Badar.
Kalau begitu, saat ini sebenarnya Imam Mahdi sudah ada ya?
Ya, sudah ada, tapi oleh Allah Swt belum dimunculkan. Kalau sekarang kita tidak tahu Imam Mahdi itu siapa, bukan hal yang aneh, karena memang ia fenomena yang akan muncul mendadak.
Bukankah sudah ada beberapa orang yang mengaku sebagai Imam Mahdi?
Tidak bisa. Imam Mahdi itu dibaiat oleh 313 pemuda di Kabah. Jumlah itu sama dengan pasukan Perang Badar. Baiatnya bersifat terbuka, meskipun sebenarnya Imam Mahdi enggan dijadikan pemimpin. Kalau ada yang mengaku-aku Imam Mahdi, itu omong kosong.
Apakah kelak Imam Mahdi akan memimpin kekhalifahan Islam?
Ya. Sebelum itu ia akan memimpin beberapa peperangan dalam rangka meruntuhkan Tatanan Dunia Baru ini. Perang meruntuhkan maalikan jabariyan (penguasa diktator) ini dimaksudkan untuk mewujudkan The Next World Order (Tatanan Dunia Kelak).
Peperangan apa saja itu?
Ada empat perang besar. Pertama, perang melawan penguasa semenanjung Arab. Kaum Muslimin menang. Kedua, perang melawan penguasa zhalim Persia, juga menang. Ketiga, perang melawan Rum atau Eropa, juga menang. Terakhir perang melawan Dajjal dan 70 ribu tentara Yahudi.
Ketika Imam Mahdi sedang berkonsolidasi di Damaskus (Suriah), waktu shalat Shubuh tiba. Iqamat dikumandangkan, lalu Imam Mahdi hendak maju menjadi imam. Muncul tanda besar kedua akan terjadinya hari kiamat, yaitu Isa eAlaihissallam (As) turun di Menara Putih, masjid sebelah timur Damaskus.
Imam Mahdi memohon agar Isa yang menjadi imam shalat. Namun Isa As menolak, Demi Allah, inilah kelebihan ummat Muhammad, sebagian engkau menjadi pemimpin sebagian ummat lainnya. Engkau pemimpin ummat ini, Imam Mahdi, Engkau yang memimpin shalat. Aku menjadi mamum.
Sesudah shalat, mereka bertolak menuju hari bertemunya dua pasukan. Yaitu pasukan kaum Muslimin yang dipimpin Imam Mahdi dan Nabi Isa As, melawan pasukan Yahudi yang dipimpin Dajjal.
Perang ini terjadi dimana? Persisnya saya tidak tahu, tetapi tidak jauh dari Baitul Maqdis. Menurut hadits, ketik a melihat Isa As dari kejauhan, Dajjal mengkerut lalu berusaha kabur. Ia dikejar terus oleh Nabi Isa sampai akhirnya terbunuh di pintu Lod, salah satu pintu masuk ke Baitul Maqdis. Dajjal tewas tertusuk tombak. Nabi Isa As lalu mengangkat tinggi-tinggi tombak itu, supaya orang-orang yang selama ini percaya pada Dajjal dan menganggapnya sebagai Tuhan, menyadari bahwa sikap itu keliru.
Kekhalifahan nanti pusatnya dimana?
Pusatnya di Baitul Maqdis.
Setelah umur ummat Islam berakhir, apa yang terjadi kemudian?
Menurut hadits, setelah khilafah berdiri, kemakmuran akan terjadi dimana-mana. Pada masa itu tetap ada orang kafir, sampai pada masa tertentu Allah Swt mendatangkan tanda akhir zaman, yaitu hembusan angin sepoi-sepoi dari arah Yaman (selatan). Itu terjadi setelah wafatnya Isa Ibnu Maryam. Semua orang Islam, hatta yang hanya punya keimanan sebiji zarah, akan menghirup udara itu dan meninggal dengan damai. Ya sudah, selesai. Berakhi rlah umur ummat Islam.
Di dunia tinggal ummat yang kafir 24 karat. Terjadilah kekacauan dan kehancuran luar biasa, karena tidak ada lagi amar maruf nahi munkar. Nabi menggambarkan, saat itu manusia tak akan malu-malu bersenggama seperti keledai di jalanan. Makkah dan Madinah dihancurkan, sehingga datanglah kiamat yang mengerikan. Alhamdulillah, ummat Islam tidak akan mengalami fase penghancuran yang amat mengerikan itu.
Wallaahu Alam (Berbagai Sumber)
Saat ini kita hidup di masa yang mana?
Sekarang masa banyaknya penguasa diktator, dan sedang hot-hot-nya. Ummat Islam sedang kalah. Tetapi itu memang sudah sunatullah, bahwa ada kalanya menang, ada kalanya kalah. Kita pun harus optimis, akan tiba waktunya ummat Islam memperoleh kemenangan.
Kelak penguasa diktator itu bisa dikalahkan kaum Muslimin?
Begitulah menurut hadits. Kita akan berperang melawan Yahudi, dan Yahudi akan hancur. Yahudi akan diburu sampai manapun, sampai-sampai pohon dan batu pun bicara, Hai kaum Muslimin, di belakangku ada Yahudi yang bersembunyi! Kecuali pohon gharqad (semacam kaktus) yang merupakan pohon Yahudi. Jangan heran, sekarang pohon gharqad itu banyak ditanam oleh orang-orang Israel, untuk berlindung dari serangan kaum Muslimin.
Yang dimaksud Yahudi itu khusus di Israel atau juga termasuk di Amerika Serikat (AS)?
Yang pasti Yahudi Israel. Kalaupun kemudian Yahudi-Amerika pindah ke Israel, wallahu alam.
Dalam sebuah hadits diriwayatkan, sebelum akhir zaman tiba, kaum Muslimin akan berdamai dengan Bangsa Rum. Siapa yang dimaksud Rum itu?
Saya cenderung menafsirkan Bangsa Rum adalah Eropa. Alasannya bersifat historis. Ummat Islam atau Bangsa Arab diapit oleh dua peradaban besar, yaitu peradaban Barat (Romawi) dan Timur (Persia). Peradaban Barat dipengaruhi oleh tadisi-tradisi ahli kitab (Yahudi maupun Nasrani). Timur dipengaruhi oleh kemusyrikan dan paganisme. Memang, sekarang ada perluasan akibat globalisasi. Pengertian Timur tidak lagi hanya Persia, tetapi juga China, India, dan lainnya. Mereka kategorinya bukan ahli kitab tetapi disebut al-Adyaan al-Ardhiyah atau agama-agama bumi yang banyak sekali dan didominasi paganisme.
Apakah sekarang perdamaian itu sudah berlangsung?
Sekarang sedang berjalan, meski semu. Kenapa? Karena yang kini memimpin dunia bukan amiirul muminiin. Pemimpinnya adalah kalangan Rum, yang mengandalkan tradisi yang campur aduk dengan kebatilan sehingga muncul kezhaliman dan ketidakadilan. Jadi, perdamaian yang sekarang terjadi lebih tepat diartikan sebagai kesepakatan untuk tidak berperang. Ini terjadi sejak berakhirnya penjajahan resmi oleh Bangsa Rum terhadap negeri-negeri kaum Muslimin.
Tampaknya ada kontradiksi. Kaum Muslimin berdamai dengan Bangsa Rum, tetapi saat ini Rum justru dekat dengan musuh abadi ummat Islam yaitu Yahudi?
Bukan dekat, tetapi pengertian tentang Bangsa Rum sendiri memang sudah campur aduk. Ada Nasrani dan Yahudi-nya sehingga sering disebut Judeo-Christian civilization (peradaban Yahudi-Nasrani).
Ada pula hadits yang menyatakan, di akhir zaman, Iraq akan diboikot oleh Bangsa Rum. Itukah yang terjadi saat ini?
Ya, sudah dan sedang berjalan.
Apa yang akan terjadi setelah itu?
Kalau mau dirangkai secara kronologis, cukup sulit ya. Tetapi di antara tanda-tanda menjelang batas akhir tanda kecil adalah mengeringnya sungai Eufrat dan ditemukannya gunung emas di bawah sungai itu. Nanti akan berduyun-duyun pasukan dari berbagai bangsa untuk memperebutkan emas itu. Setiap seratus manusia datang, 99 di antaranya tewas karena berebut emas. Dan Rasulullah Saw melarang kaum Muslimin ikut dalam perebutan itu.
Apakah itu berupa serangan AS dan sekutu nya terhadap Iraq, seperti yang terjadi beberapa saat lalu?
Kalau itu berebut minyak atau emas hitam. Jadi kelak akan ditemukan emas dalam arti yang sebenarnya, bukan emas hitam? Saya meyakini itu memang emas yang sebenarnya. Isyarat Nabi tidak cuma bersifat maknawi tapi juga hakiki. Seperti isyarat akan munculnya Imam Mahdi, saya yakin itu bukan kiasan. Sosok Imam Mahdi memang ada. Begitu juga hadits tentang Dajjal. Dajjal adalah oknum atau person. Saat ini oknum Dajjal belum muncul, meskipun sistem dajjal sudah bisa kita rasakan.
Apa sistem dajjal itu?
Sistem dajjal adalah sistem kepalsuan, seperti yang berlaku sekarang ini. Orang menyebutnya sebagai The New World Order (Tata Dunia Baru), meskipun kenyataannya malah tidak ada tatanan. Yang disebut pejuang hak asasi manusia justru mereka yang sebenarnya teroris. Sedangkan mereka yang dituduh teroris justru sebenarnya orang yang mulia di mata Allah Swt.
Apakah yang Anda maksud dengan sistem dajjal itu adalah tatanan kehidupan yang kini dikomandani oleh AS?
Ya. Itu tercermin dalam lembaran uang satu dollar AS. Bagian depan uang itu bergambar Presiden AS pertama George Washington, bagian belakang bergambar piramid yang terpotong. Letak gambar piramid ada di belakang, sebagai isyarat bahwa di belakang AS itu ada kekuatan lain. Di atas piramid ada segitiga bergambar mata satu. Di atasnya ada tulisan annuit coeptis (semoga dia senang dengan proyek ini). Dia yang dimaksud adalah si Mata Satu. Di bawahnya ada tulisan novus ordo seclorum (tatanan dunia baru). Artinya, ummat seluruh dunia diharapkan masuk dalam proyek tatanan dunia baru dan menerima kepemimpinan si Mata Satu. Orang yang familier dengan hadits-hadits Rasulullah akan paham bahwa yang dimaksud si Mata Satu adalah Dajjal.
Kapan sosok Dajjal akan muncul?
Dajjal sudah ada sejak zaman Rasulullah Saw. Hal ini dijelaskan dalam se buah hadits shahih yang panjang, diriwayatkan oleh Muslim dari Fathimah binti Qais. Ada seorang pengembara Nasrani yang terdampar di sebuah pantai, ia turun dari kapalnya kemudian bertemu dengan binatang aneh. Binatang itu mengantarkannya ke sebuah biara.
Di biara ada seorang lelaki yang terpasung. Si terpasung langsung bertanya, Apakah sungai Tiberia sudah mengering? Apakah sudah muncul seorang lelaki yang bernama Muhammad yang disebut sebagai Nabi akhir zaman? Apakah lelaki itu sudah diusir oleh penduduk di negerinya sendiri? Pengembara Nasrani itu penasaran, kemudian dia menelusuri Jazirah Arab untuk mencari lelaki yang dimaksud. Dia pun bertemu Muhammad Saw. Dia bertanya kepada Nabi, Siapa orang yang dipasung itu?
Nabi kemudian menyatakan bahwa lelaki itu adalah Dajjal. Namun Dajjal tidak akan muncul sebelum Imam Mahdi keluar.
Kapan Imam Mahdi keluar?
Menurut Rasulullah Saw, salah satu tandanya adalah meninggal atau terbunuhnya seorang khali fah. Namun kekhalifahan sekarang kan sudah tidak ada. Menurut saya, khalifah yang dimaksud itu adalah seorang pemimpin negeri Muslim yang sangat nyata. Amin Muhammad Jamaluddin, penulis buku Umur Ummat Islam asal Mesir, menafsirkannya sebagai pemimpin Kerajaan Arab Saudi. Kalau memang betul itu, berarti sudah dekat.
Anda setuju dengan pendapat itu?
Tidak setuju sepenuhnya. Saya look and see aja. Tetapi saya yakin bahwa hadits yang menyatakan wafatnya khalifah itu memang benar. Menurut hadits itu, kelak Al-Mahdi akan muncul lalu dibaiat oleh sekelompok pemuda di Ka'bah. Penguasa semenanjung Arab akan langsung mengirim pasukan untuk menangkap para pemuda itu. Tetapi pasukan itu akan dibenamkan ke dalam bumi oleh Allah Swt, kecuali dua orang saja.
Keduanya sengaja diselamatkan agar bisa menceritakan kepada publik bahwa teman-teman mereka telah tenggelam ke dalam bumi. Begitu kabar ini tersiar, semua Mu'min yang paham hadits-hadits shahih tentang munculnya Al-Mahdi akan sadar bahwa Imam Mahdi telah muncul. Mereka akan berbondong-bondong untuk berbaiat.
Bagaimana jika dihubungkan dengan umur ummat Islam?
Menurut Muhammad Amin Jamaluddin, ketika dia menafsirkan beberapa hadits mengenai umur ummat Yahudi, Kristen, ummat Islam, diisyaratkan umur ummat Islam itu 1500 tahun. Sekarang sudah 1424 Hijriah, jadi tinggal 76 tahun lagi. Itu belum dipotong waktu perjuangan Muhammad ketika di Makkah, yang memakan waktu 13 tahun. Jadi umur ummat Islam tinggal kira-kira 63 tahun.
Nah, kalau masa kekhalifahan di akhir zaman --yang menurut hadits akan berlangsung 40 tahun-- terjadi pada masa damai, maka huru-hara besar itu akan terjadi dalam kurun waktu kurang dari 23 tahun ke depan ini. Kemunculan khilafah akan didahului oleh terjadinya huru-hara, dimana kaum Muslimin berada di bawah komando Imam Mahdi.
Apa ciri-ciri khusus Imam Mahdi itu?
Menurut Rasulullah Saw, namanya seperti nama Rasulullah dan ayahnya pun sama dengan ayah Rasulullah. Ia juga disebut-sebut ngomongnya kurang lancar, sehingga kalau bicara harus menepuk pahanya dulu. Apakah itu berarti ia gagap, wallahu alam.
Saat muncul, Imam Mahdi berusia berapa?
Kira-kira seusia Nabi ketika pertama kali perang. Rasulullah pertama kali perang ketika usianya sekitar 55 tahun, Perang Badar.
Kalau begitu, saat ini sebenarnya Imam Mahdi sudah ada ya?
Ya, sudah ada, tapi oleh Allah Swt belum dimunculkan. Kalau sekarang kita tidak tahu Imam Mahdi itu siapa, bukan hal yang aneh, karena memang ia fenomena yang akan muncul mendadak.
Bukankah sudah ada beberapa orang yang mengaku sebagai Imam Mahdi?
Tidak bisa. Imam Mahdi itu dibaiat oleh 313 pemuda di Kabah. Jumlah itu sama dengan pasukan Perang Badar. Baiatnya bersifat terbuka, meskipun sebenarnya Imam Mahdi enggan dijadikan pemimpin. Kalau ada yang mengaku-aku Imam Mahdi, itu omong kosong.
Apakah kelak Imam Mahdi akan memimpin kekhalifahan Islam?
Ya. Sebelum itu ia akan memimpin beberapa peperangan dalam rangka meruntuhkan Tatanan Dunia Baru ini. Perang meruntuhkan maalikan jabariyan (penguasa diktator) ini dimaksudkan untuk mewujudkan The Next World Order (Tatanan Dunia Kelak).
Peperangan apa saja itu?
Ada empat perang besar. Pertama, perang melawan penguasa semenanjung Arab. Kaum Muslimin menang. Kedua, perang melawan penguasa zhalim Persia, juga menang. Ketiga, perang melawan Rum atau Eropa, juga menang. Terakhir perang melawan Dajjal dan 70 ribu tentara Yahudi.
Ketika Imam Mahdi sedang berkonsolidasi di Damaskus (Suriah), waktu shalat Shubuh tiba. Iqamat dikumandangkan, lalu Imam Mahdi hendak maju menjadi imam. Muncul tanda besar kedua akan terjadinya hari kiamat, yaitu Isa eAlaihissallam (As) turun di Menara Putih, masjid sebelah timur Damaskus.
Imam Mahdi memohon agar Isa yang menjadi imam shalat. Namun Isa As menolak, Demi Allah, inilah kelebihan ummat Muhammad, sebagian engkau menjadi pemimpin sebagian ummat lainnya. Engkau pemimpin ummat ini, Imam Mahdi, Engkau yang memimpin shalat. Aku menjadi mamum.
Sesudah shalat, mereka bertolak menuju hari bertemunya dua pasukan. Yaitu pasukan kaum Muslimin yang dipimpin Imam Mahdi dan Nabi Isa As, melawan pasukan Yahudi yang dipimpin Dajjal.
Perang ini terjadi dimana? Persisnya saya tidak tahu, tetapi tidak jauh dari Baitul Maqdis. Menurut hadits, ketik a melihat Isa As dari kejauhan, Dajjal mengkerut lalu berusaha kabur. Ia dikejar terus oleh Nabi Isa sampai akhirnya terbunuh di pintu Lod, salah satu pintu masuk ke Baitul Maqdis. Dajjal tewas tertusuk tombak. Nabi Isa As lalu mengangkat tinggi-tinggi tombak itu, supaya orang-orang yang selama ini percaya pada Dajjal dan menganggapnya sebagai Tuhan, menyadari bahwa sikap itu keliru.
Kekhalifahan nanti pusatnya dimana?
Pusatnya di Baitul Maqdis.
Setelah umur ummat Islam berakhir, apa yang terjadi kemudian?
Menurut hadits, setelah khilafah berdiri, kemakmuran akan terjadi dimana-mana. Pada masa itu tetap ada orang kafir, sampai pada masa tertentu Allah Swt mendatangkan tanda akhir zaman, yaitu hembusan angin sepoi-sepoi dari arah Yaman (selatan). Itu terjadi setelah wafatnya Isa Ibnu Maryam. Semua orang Islam, hatta yang hanya punya keimanan sebiji zarah, akan menghirup udara itu dan meninggal dengan damai. Ya sudah, selesai. Berakhi rlah umur ummat Islam.
Di dunia tinggal ummat yang kafir 24 karat. Terjadilah kekacauan dan kehancuran luar biasa, karena tidak ada lagi amar maruf nahi munkar. Nabi menggambarkan, saat itu manusia tak akan malu-malu bersenggama seperti keledai di jalanan. Makkah dan Madinah dihancurkan, sehingga datanglah kiamat yang mengerikan. Alhamdulillah, ummat Islam tidak akan mengalami fase penghancuran yang amat mengerikan itu.
Wallaahu Alam (Berbagai Sumber)
INILAH 4 ALASAN HARI JUM'AT BEGITU PENTING BAGI SEORANG MUSLIM ....
♥ Bismillaahir Rahmaanir Rahiim ♥
Hari Jumat mempunyai kedudukan tersendiri di dalam Islam, baik dari
sisi keutamaan, sejarahnya dan juga disyariatkan amal-amalan sunnah yang
berlipat ganda pahalanya. Karenanya, sangat wajar jika kita
menyambutnya sepenuh hati dan suka cita, bahkan Rasulullah SAW juga
menyebutnya sebagai hari raya. Jumat memang hari raya pekanan, yang
kadang sering terlupakan. Anda bisa mengkaji lebih jauh seputar fenomena
hari raya Jumat dalam postingan saya terdahulu : Jumat Hari Raya
Pekanan Kita.
Agar kita bertambah semangat dalam menyambut hari
Jumat, dan mengisinya dengan sekian amal unggulan, maka perlu kita
sedikit melihat apa sesungguhnya keistimewaan hari Jumat. Berikut alasan
kita bergembira di hari Jumat, sesuai dengan pengabaran hadits dan
riwayat shahih diantaranya sebagai berikut :
Pertama : Karena
Hari Jumat sebagai hari terbaik dan bersejarah Dari Abi Hurairah ra,
Rasulullah SAW bersabda: Hari terbaik terbitnya matahari adalah pada
hari jum’at, pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu pula
dimasukkan ke dalam surga dan pada hari itu tersebut dia dikeluarkan
dari surga” (HR. Muslim) Sebagai hari terbaik, maka layaklah kiranya
kita menyambut dengan segenap kebaikan dalam semangat dan niatan
beribadah. Harus ada yang berbeda pada hari jumat, sebagaimana sejarah
dan syariat kita telah mencontohkannya.
Kedua : Karena inilah
hari raya kita Di antara keutamaan hari Jumat adalah Allah subhanahu
wata’ala menjadikan hari tersebut sebagai hari raya pekanan bagi kaum
muslimin. Dari Ibnu Abbas ra, Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya
hari ini adalah hari raya, Allah menjadikannya istimewa bagi kaum
muslimin, maka barangsiapa yang akan mendatangi shalat jum’at maka
hendaklah dia mandi”. (Ibnu Majah) Setiap hari raya memunculkan
keceriaan dan kebahagiaan, maka mari jadikan hari Jumat ini sebagai
berbagi kebahagiaan, baik kepada orang lain maupun keluarga. Pastikan
sedekah tertunaikan, dan pastikan menu hari penuh kenangan.
Ketiga : Karena pada hari Jumat doa kita lebih Mustajabah Kita
berbahagia karena inilah hari terbuka peluang doa kita. Mari mengisinya
dengan bermunajat kebaikan sembari melantunkan doa-doa penuh harapan,
khususnya pada waktu-waktu yang mustajab sebagaimana diisyaratkan
Rasulullah SAW. Diriwayatkan oleh Muslim di dalam kitab shahihnya dari
Abi Hurairah radhhiyallahu a’nhu bahwa Nabi Muhammad shalallahu’alaihi
wasallam bersabda: Sesungguhnya pada hari jum’at terdapat satu saat
tidaklah seorang muslim mendapatkannya dan dia dalam keadaan berdiri
shalat dia meminta kepada Allah suatu kebaikan kecuali Allah
memberikannya, dan dia menunjukkan dengan tangannya bahwa saat tersebut
sangat sedikit. ( HR. Muslim no: 852 dan Al-Bukhari no: 5294)
Keempat : Karena dosa-dosa kecil kita diampuni pada hari Jumat Siapa
yang tidak punya dosa dalam menjalani hari-harinya ? Sungguh kita
bukanlah malaikat yang bebas dari segala dosa. Setiap hari ada saja
maksiat yang tanpa sengaja maupun sengaja kita jalani. Maka setiap jumat
tiba, berharaplah ini menjadi momentum penggugur dosa. Dari Abu
Hurairah ra, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda : Sholat
lima waktu, dari Jumat ke Jumat, dan Romadhon ke Romadhon, adalah
penghapus dosa antara satu dan lainnya selama dijauhi dosa-dosa besar.
(HR Muslim dan lainnya)
56 POIN PERJALANAN MANUSIA SETELAH KIAMAT
1. Matahari terbit dari barat selama masa 40 hari
2. Di tiupnya sangkakala/terompet untuk yang pertamakalinya dengan
tiupan yang menggetarkan, jagadraya berguncang selama 40 hari
3. Turunnya malaikat Israfil ke dunia di atas kubah baitul magdis dan
meniupkan sangkakala(trompet) untuk kedua kalinya dengan tiupan yang
menghancurkan
4. Terjadinya Kiamat Kubro yang jatuh pada Hari
Jum’at. Hancurnya 7 bumi dan 7 langit dan musnahnya seluruh mahluk di
jagad raya kecuali Iblis yang termasuk yang di tangguhkan ajalnya.
5. Turunya para malaikat yang di pimpin para malaikat Zabaniyah dari
neraka dan Izrail untuk menyiksa para iblis sebelum mencabut nyawanya
6. Di cabutnya seluruh bangsa Iblis oleh malaikat Izrail di tempat di kuburkannya nabi Adam as.
7. Dicabutnya seluruh ruh para malaikat, Bidadari, mahluk surga (Buroq
DLL), mahluk penghuni neraka (Hariys DLL) oleh malaikat Izrail as, atas
perintah ALLAH swt
8. Turunya perintah dari ALLAH pada Izarail
untuk mencabut malaikat yang di tangguhkan Ajalnya (Jibril, Mikail,
ISrafil, dan 4 Hamlatul Arsy)
9. ALLAH SWT mencabut ruh malaikat Izrail as, di antara surga dan Neraka
10. Di tiupkanya Angin selama 40 hari yang menyapu bersih jagad raya 7 bumi dan 7 langit.
11. Masa sunyi tanpa mahluk selama 40 hari.
12. Di hidupkannya 8 malaikat yang di bangkitkan pertama kali (Jibril, Mikail, ISrafil, 4 Hamlatul Arsy dan Izrail)
13. Di ciptakanya 4 malaikat hamlatul arsy, sehingga di hari kiamat jumblah malaikat pemikul Arsy menjadi 8 malikat.
14. Di hidupkannya para malaikat, Bidadari, mahluk surga dan mahluk penghuni neraka.
15. Turunnya hujan selama 40 hari (HR Bukhari dari Abu Hurairah) dan
menggenangi jagad raya yang telah di satukan setinggi 12 Dzira / kaki
16. Di turunkannya 4 malaikat yg mulia Jibril, Mikail, Israfil dan
Izrail untuk mencari kubur Nabi Muhammad saw dan menghidupkannya.
17. Hidup dan Bangkitnya rasulullah dari alam barzah
“Aku (Muhammad) yang pertama kali di bangkitkan, bumi terbelah,
kemudian aku duduk dalam kuburku, lalu pintu-pintu di bawahku terbuka
sehingga aku dapat melihat ke bumi yang ke 7 dan lapisan paling dasar.
Kemudian pintu di kamarku terbuka, sehingga aku dapat memandang surge
dan tempat kediaman para sahabatku yang telah di persiapkan” (HR Muslim)
18. Di hidupkannya Abu bakar bin abu Quhafah ra, Umar bin Khathab ra, Utsman bin Affan ra dan Ali bin Abi Thalib ra.
19. Di berinya pakaian kebesaran dari surga kepada Nabi Muhammad dan empat sahabatnya.
20. Turunya 5 ekor buroq dari surga yang di bawa malaikat Ridwan, sebagai tunggangan Rasulullah dan empat sahabatnya.
21. Di tiupnya sangkakala oleh malaikat israfil, dengan tiupan yang membangkitkan.
22. Keluarnya ruh seluruh mahluk yang layaknya lebah memenuhi langit
dan bumi semudia para ruh itu masuk ke masingmasing jasadnya
23. Bangkitya manusia dari jaman Adam as sampai manusia penyaksi hari
kiamat, segala jenis hewan, segala jenis tumbuhan, seluruh bangsa Jin
dan seluruh bangsa Iblis.
24. Bangkitnya manusia yang di
tumbuhkan dari tulang sebiji sawi yg ada pada tulang ekornya dan
memiliki tubuh yang baru sesuai amalannya di dunia dan dalam keadaan
telanjang bulat keculi keluarga para nabi dan rasul yg beriman.
“tanah memakan sebagian besar tubuh manusia , selain ujung ekornya.
Beliyau lalu di Tanya,’apa itu ya rasulullah? Rasulullah saw menjawab,
bagian sebesar biji bayam. Dan dari itulah kamu ditumbuhkan” (HR. Imam
Ahmad dan Ibnu Hibban, dari Abu said)
Keadaan manusia Ketika Di Bangkitkan Dari Kubur : (HR. Mu’adz bin Jabal ra) :
1. Tubuhnya berbentuk Kera=Orang yang suka menfitnah
2. Dikumpulkan dalam keadaan Buta dan Bingung=Orang yang suka melanggar hukum(Syari’at)
3. Dikumpulkan dalam keadaan Bisu dan Tuli=Orang yang selalu menyombongkan diri dengan amal perbuatannya
4. Mulutnya mengalir Nanah, dan mereka sama menanam Lidahnya=orang yang menyimpang dalam perkataan mereka dengan perbuatannya
5. Tubuhnya terdapat banyak luka dari Api Neraka=Orang yang menjadi saksi dengan Dusta
6. Telapak kakinya berada diDahi mereka dengan diikatkan pada
Kepalanya, dan dari kemaluannya mengalir Sungai Nanah bercampur Darah
yang baunya lebih busuk dari Bangkai=Orang yang mengikutkan dan
mengumbar Hawa Nafsunya (ahli berZina)
7. Di kumpulkan dalam keadaan mabuk yang jatuh-bangun kekanan dan keKiri= Orang yang mencegah pada Hak ALLAH
8. Pada dirinya terdapat celaan yang terbuat dari Tembaga merah yang panas= Orang yang suka membicarakan kesalahan orang lain
9. Lisanya keluar dari Tengkuk(Belakang kepala)=Orang yang suka mengadu Domba
10. Tubuhnya tidak bertangan dan berKaki=Orang yang ahli menyakiti Tetangganya
11. Tubuhnya berbentuk Babi=Orang yang meremehkan Sholat
12. Perutnya ibarat Gunung yang penuh dengan Ular, Kalajengking, dan berbentuk Keledai=Orang yang engan mengeluarkan Zakat
13. Mulutnya mengeluarkan Darah sedangkan Ususnya lengser ke Bumi dan
Api keluar dari Mulutnya=Orang yang berdusta dalam berdagang
14.
Menjadi Angin yang berhembus dan Bau busuknya melebihi Bangkai=Orang
yang menyembunyikan kedurhakaannya, sebab takut diketahui Manusia dan
tidak takut kepada ALLAH
15. Terpotong Tenggorokannya dari Tengkuknya=Orang yang suka menjadi saksi palsu dengan berbohong dan berdusta
16. Tidak memiliki Lidah, bahkan dari Mulutnya keluar Kotoran Nanah
bercampur Darah=Orang yang engan memberikan kesaksian yang benar
17.
Berwajah hitam, Matanya Biru dan Melotot serta Perutnya penuh dengan
Api= Orang yang memakan Harta Anak Yatim dengan cara yang tidak
dibenarkan
18. Tubuhnya penuh dengan Penyakit Kusta dan Penyakit Kudis=Orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya
19. Buta Mata Hatinya, Giginya seperti Tanduk Sapi Jantan, Bibirnya
terbuka lebar sampai ke Dada, Lidahnya menjulur panjang sampai ke Perut,
Perutnya lengser sampai ke Paha dan dari Perut mereka keluar
Kotoran=Orang yang meminum minuman keras
20. Wajahnya separti Bulan
Purnama dan melewati Jembatan SHIRAT secepat Kilat yang menyambar=Orang
yang melakukan amal saleh dan berbuat baik, menjauhi perbuatan
durhaka,memelihara shalat 5waktu dan meninggalkan dunia ini dengan
keadaan bertaubat
21. Terdapat debu emas di keningnya = orang muslim ahli solat wajib dan sunahnya
22. Terdapat lafad “Muhammad” dari cahaya di keningnya = orang muslim ahli sholawat kepada rasulullah dan ahli sunah.
23. “Ghurran Muhajjalin”(Putih semua bagian anggota Wudhunya) dari bekas wudhunya”
25. Turunya Gilman dan Wildan Di surga yaitu para Pelayan yang terdiri
dari Anak Laki-Laki dan Anak Perempuan Orang Muslim yang belum sampai
akhir Baligh telah meniggal dunia, Jumblah mereka Lebih banyak dari
Tetesan Air Hujan ,Bintang-Bintang diLangit dan Daun-Daun di pepohonan,
Setelah hari kiamat tiba, Mereka Menjemput keluarga para nabi
Orang-Orang yang ahli puasa dan memberikan Makanan kepada mereka, Mereka
membawa Mangkokan-Mangkokan dari Cahaya yang berisikan Makanan
,Buah-Buahan dan Minuman dari Taman Surga
26. Manusia di bagi menjadi 3 golongan (HR. Tirmidzi dari Abu Hurairah)
1. Kelompok berjalan kaki = orang muslim ahli neraka
2. Kelompok memakai kendaraan = orang muslim ahli surga dan orang
muslim ahli ibadah sholat wajib dengan berjaamah di masjid, dan ahli be
qurban pada idul adha
3. Kelompok yang berjalan dengan wajahnya = orang- orang kafir, murtad, syrik, non muslim dan orang muslim yang munafik besar.
27. Yaumul Masyar, Hari berkumpulnya manusia di padang masyar, 7 bumi
dan 7 langit di gabungkan menjadi 1 bumi yang putih seperti “Afra”/roti
lagi lurus tanpa batas dan An-Naqi/tidak ada malam. 1 hari di akhirat =
50.000th perhitungan dunia. (HR. Abu Yu’la dan Ibnu Hibban Dari Abu
Hurairah). Manusia berdiri selama ½ hari / 25.000th .bagi mereka yang
ber iman di ringankan penantiannya seperti lamanya matahari mulai
tenggelam sampai benar-benar tenglam seperti di dunia.
28.
Munculnya matahari yang di dekatkan di bumi masyar sampai seukuran anak
panah di atas kepala seluruh mahluk, manusia bersimbah peluh/keringat
sampai 70 ba’ (seukuran kedalaman 2 tangan), bagi yang beriman ahli
surge keringat hanya membasahi dahinya saja.
29. Munculnya naungan / perlindungan dari panasnya matahiri
1. Naungan Arsy = bagi yang beriman dan ahli surga
2. Naungan awan hitam hingga menutupi penglihatan = orang-orang kafir dan non muslim
3. Naungan Api di tas kepala = orang-orang muslim yang berdosa, Murtad, Sirik dan Munafik besar.
30. Seluruh mahluk berkeliling bumi masyar untuk mencari pertolongan
dan di segerakannya hari penimbangan, seluruh mahluk menjumpai para nabi
sejumblah 124.000 nabi tapi tak ada yang sanggup memintakan di
segerakannya hari perhitungan kecuali nabi Muhammad saw.
31.
Seluruh mahluk bertemu nabi Muhammad pada pencarian yang terakhir. Dan
Muhammad bersujud dan ALLAH swt. berkenan menyegerakan pengadilan
32. Datangnya para malaikat untuk di bukanya Yaumul Mizan (hari penimbangan)
“Para malaikat akan datang di hari kiamat pada Gumpalan Awan yang gelap” (QS.Al-Baqarah: 201)
33. Seluruh mahluk di bagi menjadi 120 baris, masing-masing nabi
memimpin umatnya sampai para nabi palsu, Raja fir’aun dan umatnya, Raja
Namrud dan umatnya dll.
34. Di bagikannya buku catatan amal
yang tersimpan di Arsy, terbang menghampiri masing-masing mahluk yang di
kenakan amalan baik dan buruk
1. Manusia yang menerima buku catatannya dengan tangan kanan
2. Manusia yang menerima buku catatannya dengan tangan kiri
3. Manusia yang menerima buku catatannya dari belakang punggungnya
35. Di kibarkannya 10 bendera dari kalangan umat muslim.
1. Bendera “Kebenaran” untuk Abu Bakar ra dan Orang-Orang yang benaran
2. Bendera “Fuhafa” untuk Mu’ads ra dan Orang-Orang yang ahli Fiqiih
3. Bendera “Zuhud” untuk Abi Darrin ra dan Orang-Orang yang Zuhud
4. Bendera “Dermawan” untuk Usman ra dan Orang-Orang yang Dermawan
5. Bendera “Fakir” untuk Abi Darda ra dan Orang-Orang yang Fakir
6. Bendera “Syuhada” untuk Umar ra dan Orang-Orang yang pembela Agama
7. Bendera “Syahid” untuk Ali ra dan Orang-Orang yang Sahid
8. Bendera “Aniaya” untuk Husein ra dan Orang-Orang yang dibunuh denganAniaya
9. Bendera “Qurra” untuk Ubaiy ra dan Orang-Orang yang qari
10. Bendera “Muadzin” untuk Bilal ra dan Orang-Orang yang ahli Muadzin
36. Semua segala jenis hewan dan tumbuhan kembali menjadi tanah, kecuali 10 Hewan yang di jamin masuk surga.
1. Untanya Nabi Shalih as 6. Burung Hud-hudnya Ratu Balqis
2. Anak Sapinya Nabi Ibrahim as 7. Ikannya Nabi Yunus as
3. Kambing Gibas nya Nabi Ismail as 8. Khimarnya Nabi Uzair as
4. Sapinya Anak Bani Israil 9. Anjingnya Ashabul Kahfi
5. Semutnya Nabi Sulaiman as 10. Untanya Nabi Muhamad saw
37. Iblis berkhutbah di depan seluruh mahluk.
Dan berkatalah setan ketika perkara (hisab) telah diselesaikan :
“Sesungguhnya Allah telah menjanjikankepadamu janji yang benar, dan
akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali
tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku
menyerumu, lalu kamu mematuhi seruanku, oleh karena itu janganlah kamu
mencerca aku, akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak
dapat menolongmu, dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku.
Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku
(dengan Allah) sejak dahulu”. Sesungguhnya orang2 dzalim itu akan
mendapatkan siksa yang pedih.”(QS. Ibrahim : 22)
38. Malaikat
Jibril, mikail, Israfil dan Izrail menyembelih Al-Maut (kematian) yang
di wujudkan seekor Domba. Dan jibril berkata : "Hai para penghuni
neraka,tidak ada lagi kematian!..Hai para penghuni surga, tidak ada lagi
kematian!.(yang ada) kekekalan!. (HR.Bukhari )
39. Masuknya
70.000 umat Muhammad ke surga pada masa beliau hidup, yaitu golongan
yang masuk surga tanpa hisab. Golongan pertama bagaikan bulan purnama,
70.000 golongan umat Muhammad ke dua yang bagaikan bintang yaitu umat
sesudah sepeninggal beliau.
40. Di datangkannya Neraka Jahanam dan neraka lainnya mengikuti di belakangnya.
Jahanam terdapat Rantai dan Besi Setiap 1 rantai terdapat 70.000 Mata
Rantai, setiap mata rantai dipegangi oleh beberapa Baris malaikat Setiap
baris lebih banyak dari Jin dan Manusia, Di sekitarnya di kelilingi
para malaikat sebanyak 70.000 Baris, Setiap baris dijaga oleh 70.000
Pemimpin Malaikat, Jahanam juga mempunyai 70.000 Kendali Setiap Kendali
diTarik oleh 70.000 Malaikat, Jahanam di datangkan dari lapisan Bumi
yang ke7, Jahanam diletakkan diKiri Arasy, Jahanam Memiliki 7 LAPIS
Setiap lapis memiliki 70.000 Pintu antara 1 Pintu kePintu lain sejauh
perjalanan 700th Dari 1 Pintu kePintu lain perbandingan panasnya 70 Kali
Lipat dari pintu yang diatasnya Pintu-Pintunya terbuka keBawah Setiap
pintu mempunyai 70.000 Celah, Setiap celah memiliki 70.000 Peti Mati
dari Api, Setiap peti berisi 70.000 Jenis Azab
41. "Matahari
dan bulan dimasukkan ke dalam neraka."(HR.Al-Baihaqi). Syaikh
al-qurthubi rah.a berkata ,"adapun keduanya dimasukkan ke dalam neraka
karena keduanya menjadi sesembahan selain Allah swt, bukan karena api
neraka itu menjadi siksaan baginya karena keduanya adalah benda.
Sedangkan Allah swt berkehendak demikian terhadap keduanya untuk
menambah penderitaan dan penyesalan terhadap orang-orang kafir.
42. Munculnya Hariys dari neraka untuk memungut iblis, manusia dan jin yang masuk neraka tanpa hisab.
“Harisy diIahirkan oleh Kalajengking, Kepalanya berada diLangit ke7
Ekornya berada diBumi yang paling bawah ia dapat mengumpulkan
Orang-Orang ahli Neraka kedalam Perut dan Mulutnya kemudian diLemparkan
keNeraka”
43. Yaumul Mizan / hari penimbangan. Mizan di Pasang
di Atas beberapa Tiang panjang ,Tiap-tiap Tiang panjangnya antara arah
Barat hingga Timur, Mangkokannya bagaikan luas Bumi serta Panjang dan
lebarnya sama, Mangkokan kebaikan berada disebelah kanan ARASY,
Mangkokan kejelekan berada diSebelah kiri ARASY, diantara neraca itu
bagaikan Gunung yang dipenuhi kebaikan dan kejelekan , pada hari itu 1
hari=50.000th perhitungan di dunia
44. Umat Muhammad mendapatkan giliran perhitungan amal lebih dahulu di bandingkan umat para nabi lainnya.
45. Amal ibadah yang di timbang dan di mintai pertangung jawaban pertama kali adalah sholat wajibnya kemudian sholat sunahnya.
46. Di datangkannya langit, bumi, Waktu, hari, Bulan dan tahun yang di
wujudkan sebagai mahluk dan menjadi saksi atas perbuatan manusia dan
jin.
47. Semua anggota tubuh manusia berbicara, menjadi saksi dan di mintai pertanggung jawaban.
48.
Hukum qisos/balas bagi manusia yang mempunyai hutang penganiyayaan,
hutang-piutang, ejekan dan fitnah yang tidak terbalaskan secara adil di
dunia bisa di tuntut, amalan baik orang yang di tuntut di berikan kepada
si penuntut, jika belum habis tuntutan
dan masih banyak teman dan saudarannya yg belum menuntut tapi amalannya
sudah habis maka amalan buruk si penuntut di ambil dan diberikan kepada
orang yang di tuntut.
49. Umat nabi Muhammad mendapatkan kesempatan yang pertama untuk melewati shirat/jembatan dan masuk surga.
50. Manusia dan jin melewati Shiratal mustakim, yang di awali dengan umat Muhammad
Jembatan tersebut Lebih licin dari Rambut ,yang setipis Rambut di belah
7 bagian. Lebih tajam dari ribuan Pedang, Lebih kelam dari kegulitaan
Malam hingga manusia yang menyebrang di atasnya tidak dapat melihat
tangannya sendiri, Sirath Memiliki panjang 15.000th ,5.000thTurunan yang
Curam, 5.000thTanjakan yang Amat Tajam dan 5.000th Jalan Dataran.
Shirat Mempunyai 7 Lengkungan (Tikungan), Masing-masing Lengkungan
sejauh perjalanan 3.000th, Setiap Lengkungan Mempunyai 7 Gerdu atau Pos,
adapun pertanyaan di dalam Pos akan ditanya mengenai;
1. Keimanannya
2. Shalatnya
3. Zakanya
4. Puasanya
5. Haji Dan Umrah
6. Wudlu Dan Mandi Junup
7. Budi yang Baik kepada kedua orangtua
8. Menyambung tali persaudaraan Dan Penganiyayaan terhadap sesama makhluk hidup.
Setiap Gerdu jaraknya sekitar perjalanan 3.000th Setiap Gerdu memPunyai
7 Cabang, Setiap Cabang bagai Panah yang tajam ujungnya, Jembatan Sirat
tersebut terus terombang-ambing sepert Perahu diterpa Badai, Di atasnya
ada Pohon berduri, Cakar dari besi, Kait dari Besi, Besi
runcing-runcing Dan Besi bengkong-bengkong yang menyambar dari arah
Kanan Kiri jembatan, Ketika dilewati Jembatan itu dikepung Api Neraka
mulai dari Bagian Bawah sampai Bagian Atas jembatan, jarak antara
jembatan shirat dengan Neraka sejauh kedalaman 14.000th baru mencapai
neraka
51. Keadaan MANUSIA Saat Melewati SIRATHAL MUSTAQIM : (HR. Wahab ra)
1. Kelompok yang Pertama ,bagaikan Kilat yang Menyambar
2. Kelompok yang ke2 ,Bagaikan Secepat Kedipan Mata
3. Kelompok yang ke3 ,Bagaikan Angin berhembus Kencang
4. Kelompok yang ke4 ,Bagaikan Burung yang Terbang cepat
5. Kelompok yang ke5 ,Bagaikan Kuda Pacuan yang Lari dengan cepat
6. Kelompok yang ke6 ,Bagaikan Larinya Unta
7. Kelompok yang ke7 , Bagaikan Pelari yang berlari dengan Kuat dan Cepat
8. Kelompok yang ke8 , Bagaikan Larinya Binatang Ternak
9. Kelompok yang ke9 , Seperti Lari Sehari semalam/1Hari
10. Kelompok yang ke10 . Seperti Lari selama 1Minggu
11. Kelompok yang ke11 , Seperti Lari selama 1Bulan
12. Kelompok yang ke12 , Seperti Lari selama 1th
13. Kelompok yang ke13 , Seperti Lari selama 15.000th
14. Kelompok yang ke14 , Melewati dengan Berjalan Kaki
15. Kelompok yang ke15 , Melewati dengan Berlutut
16. Kelompok yang ke16 , Melewati dengan Merangkak
17. Kelompok yang ke17 , Kumpulan yang berdiri dan duduk karena mereka
dahaga dan penat. Dosa-dosa terpikul di atas belakang mereka. Muhammad
berhenti di atas Shirath. Setiap kali, Muhammad melihat seorang dari
umatnya bergelayut di atas Shirath, kemudian ia akan menarik tangannya
dan membangunkan dia kembali.
18. Kelompok yang ke18, Kumpulan yang
menarik muka-muka mereka dengan rantai kerana terlalu banyak kesalahan
dan dosa mereka. Bagi yang buruk, mereka akan menyeru: "Wahai Muhammad!"
Muhammad kemudian berkata: "Tuhan! Selamatkan mereka! Tuhan! Selamatkan
mereka"!
19. Kelompok yang ke19 , langsung tercebur kedalam Neraka ketika pertama kali menginjak Shirat,
20. Kelompok yang ke20, tertinggal di atas Shirath, mereka tidak
diizinkan untuk menyeberang. Dan langsung di lemparkan ke neraka oleh
para Malaikat Zabaniyah
52. Nama-nama Neraka Dan Penghuninya : (1 hari di Neraka=50.000th perhitungan di dunia)
(1 hari di Neraka=50.000th perhitungan di dunia)
1. 7 lapis Neraka JAHANAM .dihuni oleh: Orang Muslim dan Jin Muslim yang ahli melakukan maksiat dan sampai mati belum bertaubat
2. Neraka WAIL (Jurangnya Neraka Jahanam)
3. 7 lapis Neraka SA’IIR .dihuni oleh: Manusia dan Jin yang beragama Nasrani
4. 7 lapis Neraka HUTHAMAH .dihuni oleh: Manusia dan Jin yang beragama Yahudi
5. 7 lapis Neraka LAZHA .dihuni oleh: Manusia dan Jin yang beragama Majusi( Penyembah Api) ; Shabi’in(Penyembah Bintang)
6. 7 lapis Neraka SAQOR .dihuni oleh: Manusia dan Jin yang Penyembah Berhala
7. 7 lapis Neraka JAHIM .dihuni oleh: Manusia dan Jin yang Musyrik/Syirik
8. 7 lapis Neraka HAWIYAH .dihuni oleh: Manusia yang mengngaku sebagai
Tuhan, Manusia dan Jin yang Kafir , Manusia dan Jin yang Murtad dari
Islam, Manusia dan Jin Islam yang Munafik Serta para Setan dan Iblis
53. Huqub yaitu Masa4000th di neraka paling bawah, Dalam 1th ada
4000Bulan Dalam 1bulan ada 4000 Minggu Dalam 1minggu ada 4000Hari Dalam 1
hari ada 70.000Jam Setiap jam=waktu 1th di dunia
54. Surga itu memiliki Pintu-Pintu dari Emas yang di taburi Jauhar (sejenis Mutiara) (HR Abi Hurairah ra)
1. Pintu para Nabi dan Rosul 8) Pintu Shalat 15) Pintu Umroh
2. Pintu Syahadat dan Shalawat 9) Pintu Taubat 16) Pintu Rahmad
3. Pintu Ilmu dan Iman 10) Pintu Sholihin 17) Pintu Shaum
4. Pintu kazhimin al’ghaizh 11) Pintu jihat 18) Pintu Sedekah
5. Pintu Ayman 12) Pintu Shadiqin 19) Pintu Haji
6. Pintu Silaturohim 13) Pintu Syuhada 20) Pintu Zakat
7. Pintu Arraadiin 14) Pintu Puasa=Rayyan (HR. Bukhari-Muslim)
55. Nama-nama Surga dan Penciptaannya (HR. Ibnu Abbas ra) (1 hari di Surga=50.000th perhitungan di dunia)
1. Surga Darul Jalal. di ciptakan dari Mutiara dan Permata Putih
2. Surga DARUS SALAM . di ciptakan dari Yaqut Merah
3. Surga MAWA . di ciptakan dari Zabarjud dan Zamrud Hijau
4. Surga KULDHI . di ciptakan dari Marjan Kuning dan Merah
5. Surga NA’IIM . di ciptakan dari Perak Putih
6. Surga Darul Qaral. diciptakan dari Emas Merah
7. Surga ADN . di ciptakan dari Intan dan Mutiara Putih
8. Surga FIRDAUS . di ciptakan dari Emas Mera
56. Yaumul Mazild : Yaitu hari Jum’at nya penduduk Surga ,yang pada
hari itu diberi kesempatan untuk Melihat & Menemui ALLAH swt
sumber :
Kunto Kuswandoyo S.Psi
16 Kelebihan orang yang mati syahid sebagai Syuhada :
1. Para Syuhada di cabut ruhnya langsung oleh Allah swt, sedangkan para
Nabi dan Rasul dicabut Ruhnya oleh Malaikat Maut (Izrail)
2. Para Syuhada jenazahnya tidak perlu di mandikan sedangkan jenazah para Nabi dan Rasul di mandikan.
Diriwayatkan dari Jabir bin ‘Abdullah bahwasanya Rasulullah saw
mengumpulkan setiap dua orang para shahabat yang gugur di medan Uhud
pada sebuah kain kafan. Lalu beliau saw bersabda, “Siapa saja diantara
mereka yang paling banyak hafal al-Quran kuburkanlah terlebih dahulu.”
Jika ada dua orang menyatakan bahwa si fulan lebih banyak hafal
al-Qurannya, beliau memasukkannya lebih dulu ke liang lahat. Selanjutnya
beliau bersabda, “Saya bersaksi atas mereka kelak di hari akhir.”
Setelah itu, Rasulullah saw memerintahkan para shahabat untuk
menguburkan mereka, tanpa dimandikan terlebih dahulu, dan juga tidak
disholatkan.”[HR. Bukhari]
Imam Malik di dalam kitab
al-Mudawwanah mengatakan, “Siapa saja yang gugur di medan peperangan, ia
tidak dimandikan, tidak dikafani, dan tidak disholatkan. Ia dikafani
dengan baju yang dikenakannya…Tersebut di dalam hadits riwayat Jabir,
“Selanjutnya Rasulullah saw memerintahkan untuk menguburkan mereka,
tanpa dimandikan dan juga tidak disholatkan.”
3. Para Syuhada
jenazahnya di makamkan di pemakaman muslim layaknya orang muslim
lainnya, sedangkan jenazah para Nabi dan Rasul di makamkan di mana
mereka di cabut nyawanya.
4. Para syuhada di berikan
keleluasaan memberikan syafaat (pertolongan) di setiap harinya untuk
saudara kerabatnya, sedangkan para Nabi dan Rasul memberikan syafaat
pada hari Kiamat.
5. Para Syuhada jika meninggal ia dikatakan
hidup, sedangkan para nabi dan Rasul jika telah meninggal maka ia
dikatakan meninggal.
"Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang
gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya
dengan mendapat rezki. mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia
Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati
terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul
mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula)
mereka bersedih hati." (QS. Ali Imran: 169-170)
6. Akan
diampuni dengan serta merta dosanya serta diperlihatkan tempat duduknya
disurga (kecuali mereka yang masih ada urusan hutang).
7. Diselamatkan dari siksa kubur.
8. Jasadnya utuh di dalam kuburnya seperti sebelum ia di kuburkan.
9. Aman dari ketakutan yang teramat besar dan dahsyat pada hari kiamat.
10. Dikahwinkan dengan bidadari (semiskin – miskin ialah 49 bidadari).
11. Dapat memberi syafaat kepada 70 orang keluarganya. Riwayat oleh Termizi, Ahamd dan Ibnu Majah.
12. Bau darahnya seperti aroma misk
“Demi dzat yang jiwaku ditanganNya! Tidaklah seseorang dilukai dijalan
Allah-dan Allah lebih tahu siapa yang dilukai dijalanNya-melainkan dia
akan datang pada hari kiamat : berwarna merah darah sedangkan baunya bau
misk” (HR. Ahmad dan Muslim)
Dr. Abdullah Azzam menyampaikan,
“Subhanallah ! Sungguh kita telah menyaksikan hal ini pada kebanyakan
orang yang mati syahid sebagai suhada. Bau darahnya seperti aroma misk
(minyak kasturi). Dan sungguh disakuku ada sepucuk surat-diatasnya ada
tetesan darah Abdul wahid dan telah tinggal selama 2 bulan, sedangkan
baunya wangi seperti misk.”
13. Tetesan darahnya merupakan salahsatu tetesan yang paling dicintai Allah.
“Tidak ada sesuatu yang dicintai Allah dari pada dua macam tetesan atau
dua macam bekas : tetesan air mata karena takut kepada Allah dan
tetesan darah yang tertumpah dijalan Allah; dan adapun bekas itu adalah
bekas (berjihad) dijalan Allah dan bekas penunaian kewajiban dari
kewajiban-kewajiban Allah” (HR. At Tirmidzi – hadits hasan)
14. Ditempatkan disurga firdaus yang tertinggi
15. Arwah Syuhada ditempatkan ditembolok burung hijau
16. Syuhada itu tidak merasakan sakitnya pembunuhan
“Orang yang mati syahid sebagai Syuhada itu tidak merasakan (kesakitan)
pembunuhan kecuali sebagaiman seorang diantara kalian merasakan
(sakitnya) cubitan.” (HR. Ahmad, At Tirmidzi, An Nasa’i – hadits hasan)
Dr. Abdullah Azzam menceritakan, ” Kami melihat hal ini pada saudara
kami, Khalid al-kurdie dari madinah al Munawwaroh ketika ranjau meledak
mengenainya, sehingga terbang kakinya, terbelah perutnya, keluar ususnya
dan terkena luka ringan pada tangan luarnya. Datanglah Dr. Shalih
al-Laibie mengumpulkan ususnya dan mengembalikan kedalam perutnya seraya
menangislah Dr. Shalih. Maka bertanyalah Khalid al-Kurdie kepadanya :
“Mengapa engkau menangis, dokter? Ini adalah luka ringan pada tanganku.”
dan tinggalah dia berbincang-bincang dengan meraka selama 2 jam hingga
akhirnya ia menjumpai Allah. Dia tidak merasakan bahwasanya kakinya
telah terpotong dan perutnya terbuka.”
Subscribe to:
Posts (Atom)