Thursday, 27 December 2012

Keistimewaan Sholat Subuh

Shubuh adalah salah satu waktu di antara beberapa waktu, di mana Allah Ta’ala memerintahkan umat Islam untuk mengerjakan shalat kala itu. Allah Ta’ala
berfirman,“Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan
(dirikanlah pula shalat) Shubuh.
Sesungguhnya shalat Shubuh tu disaksikan (oleh malaikat).” (Qs. Al-Isra’: 78)
Banyak yang tidak tahu Keutamaan Sholat Subuh Betapa banyak kaum muslimin yang lalai
dalam mengerjakan sholat shubuh. Mereka lebih memilih melanjutkan tidurnya ketimbang bangun untuk melaksanakan
sholat. Jika kita melihat jumlah jama’ah yang shalat shubuh di masjid, akan terasa berbeda
dibandingkan dengan jumlah jama’ah pada waktu shalat lainnya.

Keutamaan Sholat Shubuh
Apabila seseorang mengerjakan shalat shubuh, niscaya ia akan dapati banyak keutamaan. Di antara keutamaan Sholat
Subuh adalah :

(1) Salah satu penyebab masuk surga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang mengerjakan shalat bardain (yaitu shalat shubuh dan ashar) maka dia akan masuk surga.” (HR. Bukhari no. 574 dan Muslim no. 635)

(2) Salah satu penghalang masuk neraka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Tidaklah akan masuk neraka orang yang
melaksanakan shalat sebelum terbitnya matahari (yaitu shalat shubuh) dan shalat sebelum tenggelamnya matahari (yaitu shalat ashar).” (HR. Muslim no. 634)

(3) Berada di dalam jaminan Allah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Barangsiapa yang shalat subuh maka dia
berada dalam jaminan Allah. Oleh karena itu jangan sampai Allah menuntut sesuatu kepada kalian dari jaminan-Nya. Karena siapa
yang Allah menuntutnya dengan sesuatu dari jaminan-Nya, maka Allah pasti akan menemukannya, dan akan menelungkupkannya di atas wajahnya dalam neraka jahannam.” (HR. Muslim no. 163)

(4) Dihitung seperti shalat semalam penuh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang shalat isya` berjama’ah maka seolah-olah dia telah shalat malam selama separuh malam. Dan barangsiapa
yang shalat shubuh berjamaah maka seolah-olah dia telah shalat seluruh malamnya.” (HR.Muslim no. 656)

(5) Disaksikan para malaikat
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Dan para malaikat malam dan malaikat siang
berkumpul pada shalat fajar (subuh).” (HR.Bukhari no. 137 dan Muslim no.632)

Ancaman bagi yang Meninggalkan Shalat Shubuh
Padahal banyak keutamaan Sholat Subuh yang bisa didapat apabila seseorang mengerjakan shalat shubuh. Tidakkah kita takut dikatakan sebagai orang yang munafiq karena meninggalakan shalat shubuh? Dan kebanyakan orang meninggalkan shalat shubuh karena aktivitas tidur. Nabi shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya shalat yang paling berat dilaksanakan oleh orang-orang munafik adalah shalat isya dan shalat subuh. Sekiranya
mereka mengetahui keutamaan keduanya,niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak.” (HR. Bukhari no. 657 dan Muslim no. 651)
Cukuplah ancaman dikatakan sebagai orang munafiq membuat kita selalu memperhatikan
ibadah yang satu ini.

Semoga Allah selalu memberi hidayah kepada kita semua, terkhusus bagi para laki-laki
untuk dapat melaksanakan shalat berjama’ah di masjid.Banyak manfaat sholat yang bisa kita rasakan langsung maupun tidak langsung,khususnya keutamaan Sholat subuh

Saturday, 15 December 2012

MANUSIA BERTANYA, AL-QUR'AN MENJAWAB

jadilah orang yang pertama yang membagikan berita ini.

-Manusia bertanya : bolehkah aku frustrasi ?
-AL-QUR'AN menjawab : janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman . ( Ali Imran : 139 )

-Manusia bertanya : kenapa aku diberi ujian seberat ini ?
-AL-QUR'AN menjawab : ALLAH tidak membebani se
seorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ( Al-Baqarah : 286 )

-Manusia bertanya : kenapa aku tidak diuji saja dengan hal-hal yang baik ?
-AL-QUR'AN menjawab : boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, ALLAH mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui . ( Al-Baqarah : 216 )

-Manusia bertanya : kenapa aku diuji ?
-AL-QUR'AN menjawab : apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan : " kami telah beriman ", sedang mereka tidak diuji lagi ? ( Al-Ankabuut : 2 )

-Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya ALLAH mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta .( Al-Ankabuut : 3 )

-Manusia bertanya : bolehkah aku berputus asa ?
-AL-QUR'AN menjawab : Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir . ( Yusuf : 87 )

-Manusia bertanya : bagaimana cara menghadapi ujian hidup ini ?
-AL-QUR'AN menjawab : hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada ALLAH supaya kamu beruntung . ( Ali Imraan : 200 )

-Manusia bertanya : bagaimana menguatkan hatiku ?
-AL-QUR'AN menjawab : cukuplah ALLAH bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. hanya kepada-Nya aku bertawakal . ( At-Taubah : 129 )

-Manusia bertanya : apa yang kudapat dari semua ujian ini ? ~
-AL-QUR'AN menjawab : sesungguhnya ALLAH telah membeli dari orang-orang mu'min, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka . ( At-Taubah : 111 )

~♥~ Maha Benar ALLAH Dengan Segala Firman-NYA ~♥~

Monday, 3 December 2012

[ BAHAYA MEREMEHKAN DOSA KECIL ]


Ust Ibrahim Lubis MA

Muhqirat dzunub adalah dosa yang diremehkan dan diangap kecil oleh seseorang. Banyak orang tak perhatian terhadapnya sehingga ia terjerumus ke dalam berulang kali tanpa bisa dihitung. Bahkan bisa jadi sebagian orang terus menerus mengerjakannya tanpa absen meninggalkannya karena ia dianggap sebagai dosa kecil.

Imam Ahmad dalam Musnadnya menye

butkan satu riwayat dari hadits Sahal bin Sa'ad Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

إيّاكم ومحقرات الذنوب، فإنّما مثل محقرات الذنوب كمثل قوم نزلوا بطن واد فجاء ذا بعود وذا بعود حتى جمعوا ما أنضجوا به خبزهم، وإن محقرات الذنوب متى يؤخذ بها صاحبها تهلكه

"Jauhilah Muhqirat Dzunub (dosa-dosa yang diremehkan). Sesungguhnya perumpamaan dosa-dosa kecil yang diremehkan itu seperti suatu kaum yang singah di satu lembah, lalu satu orang datang membawa satu dahan (kayu bakar) dan yang lainnya juga demikian sampai mereka mengumpulkan banyak kayu bakar yang bisa mematangkan roti mereka. Sesungguhnya dosa-dosa kecil yang diremehkan itu, kapan pelakunya dibalas maka akan menghancurkannya." (HR. Ahmad dan dishahihkan di dalam kitab Silsilah Al-Ahadits Al-Shahihah, no. 389)

Perlu diketahui, menganggap kecil suatu dosa bisa menjadikannya menjadi besar di sisi Allah Ta'ala. Perlu disadari, bahwa dosa besar terkadang diiringi dengan rasa malu, takut, dan merasa itu dosa besar yang berbahaya sehingga ia menjadi kecil. Sementara dosa kecil terkadang diiringi sedikit malu dan tidak digubris, tidak takut, dan diremehkan sehingga lama-kelamaan ia menjadi besar.

Dari sini ada dua sisi keburukan dari dosa-dosa kecil yang diremehkan: Pertama, banyak/seringnya dilakukan sehingga bisa menyebabkan kehancuran. Kedua, diremehkan dan dianggap kecil yang bisa menyebabkan besar di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Al-Imam Al-Ghazali berkata: Dosa kecil bisa menjadi besar dengan beberapa sebab, di antaranya: dianggap kecil dan dilakukan terus-menerus. Sesungguhnya suatu dosa ketika dianggap besar oleh seorang hamba maka akan menjadi kecil di sisi Allah. Dan setiap dianggap kecil maka akan besar di sisi Allah."

( AMALAN ) DUA DZIKIR PEMBERAT DAN MERAIH KEHIDUPAN YANG MEMUASKAN

 - Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ثَقِيلَتَانِ فِي الْمِيزَانِ حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ : سُبْحَانَ اللَّهِ ، وبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ

"Dua kalimat yang ringan diucapkan lisan, berat ditimbangan, dan
dicintai oleh Al-Rahman (Allah): Subhaanallaahi Wa Bihamdihi Subhaanallaahil 'Adzim." (HR. Muttafaq 'Alaih)

Makna Subhaanallaahi Wa Bihamdihi: Menyucikan Allah Ta'ala dari semua yang tidak pantas untuk-Nya, seperti aib dan kekurangan. Berkonsekuensi, meniadakan sekutu (pathner), pasangan hidup, anak dan semua yang tidak layak disandarkan kepada Allah 'Azza wa Jalla. Bahwa Dia Maha sempurna dari semua sisi.

Digandengkannya tasbih dengan pujian menunjukkan kesempurnaan karunia dan pemberian-Nya kepada semua makhluk-Nya. Juga menunjukkan kesempurnaan hikmah, pengetahuan, dan sifat-sifat-Nya yang lain.

Subhanallah al-Adzim berarti Allah pemilik keagungan, kebesaran, keperkasaan, kekuasaan. Tidak ada sesuatu yang kekuasaan, kemampuan, kebijaksanaan, pengetahuan yang lebih agung daripada Allah. Dia maka agung dengan Dzat dan sifat-sifat-Nya.

Dua kalimat zikir di atas mengandung maqam raja' (pengharapan) dan khauf (Takut). Raja' terdapat pada sifat pujian yang berupa sanjungan baik atas apa yang Dia perbuat dan sifat-sifat kesempurnaan dan kemuliaan yang disandang-Nya. Sedangkan khauf diperoleh dari makna keagungan, kebesaran, keperkasaan, kekuasaan. sesudah mengetahui besarnya pahala dan makna yang terkandung dari dua kalimat zikir ini maka hendaknya kita senantiasa merutinkannya. kita senantiasa membacanya dalam keseharian kita. Karena zikir ini tidak banyak menyita waktu dan tenaga kita. Tidak pula kita harus berkeringat dan mengeluarkan harta yang banyak untuk mengamalkannya.

Subhaanallaahi Wa Bihamdihi Subhaanallaahil 'Adzim akan memberatkan timbangan kebaikan kita diakhirat sehingga akan termasuk orang yang bahagia. "Barang siapa yang berat timbangan (kebaikan) nya, maka mereka itulah orang-orang yang dapat keberuntungan." (QS. Al-Mukminun: 102)

"Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan) nya, maka dia berada dalam kehidupan yang MEMUASKAN." (QS. Al-Qaari'ah: 6-7)

DZIKIR PENGHAPUS DOSA MESKIPUN DOSA SEBANYAK BUIH DI SAMUDRA

Bismillahir Rahmanir Rahiim

Barangsiapa melapadzkan Subhanallah 33x
Alhamdulillah 33x
Allahhu Akbar 33x
semua berjumlah 99 lalu digenapkan menjadi 100
Laa illaha illallah wahdahula syarikalaah lahul mulku walahul hamdu wahuwa 'alaa kulli syain qodir,maka Allah mengampuni segala dosanya meskipun sebanyak buih di samudra.
(Bukhari dan Muslim)

Subhanallah mari sahabat fillah kita berdzikir, smga Allah meridhoi kt dgn Maghfirah-Nya...

( HIKMAH ) HEBATNYA SHALAWAT DENGAN CINTA

- Rasulullah adalah habibullah (Hamba yang sangat dicintai Allah). Kita pun mencintainya dengan sepenuh jiwa. Bahkan keimanan kita mewajibkan untuk lebih mengutamakan kecintaan kepada beliau daripada kecintaan kepada anak, orang tua, diri sendiri, dan manusia seluruhnya. Para sahabat Ridhwanullah 'Alaihim telah menunjukkan kecintaan kepada beliau yang tak
ada tandingnya. Apapun kan dikobrankan demi melindungi diri beliau. Segalanya kan diberikan untuk menebus diri beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Hewan, tumbuhan, batu, dan gunung tak mau ketinggalan; mereka telah menunjukkan kecintaan dan penghormatan kepada beliau yang sangat sepanjang zaman

Mentaati beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Ini merupakan tanda paling utama yang menunjukkan benarnya kecintaan kepada beliau. Allah Ta'ala berfirman,

مَنْ يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ وَمَنْ تَوَلَّى فَمَا أَرْسَلْنَاكَ عَلَيْهِمْ حَفِيظًا

"Barang siapa yang menaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah menaati Allah. Dan barang siapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka." (QS. Al-Nisa': 80)

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman tentang kewajiban mentaati beliau,

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

"Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."(QS. Ali Imran: 31)

Al-Imad Ibnul Katsir berkata dalam tafsirnya, "Ayat yang mulia ini menghakimi atas setiap orang yang mengaku cinta kepada Allah sedangkan ia tidak berada di atas jalan hidup Nabi Muhammad, bahwa ia berdusta dalam pengakuannya pada saat itu juga. Sehingga ia mengikuti syariat Nabi Muhammad dan dien Nawabi (Islam yang beliau bawa) dalam semua perkataan dan perbuataannya

Satu, Cinta kepada Allah tidak cukup hanya pengakuan. Tapi harus disertai pembuktian. Dan tanda bukti nyatanya adalah mengikuti utusan-Nya Shallallahu 'Alaihi Wasallam dalam semua keadaanya; baik dalam perkataan dan perbuatannya, dalam pokok agama dan cabangnya, dalam zahir dan batinnya. Maka siapa yang mengikuti Rasul itu menunjukkan benarnya pengakuannya. Dan siapa yang tidak mengikuti Rasul, ia tidak cinta kepada Allah Ta'ala. Karena kecintaan kepada Allah mengharuskan untuk mengikuti utusan-Nya. Jika hal itu tidak ditemukan pada seseorang, menunjukkan tidak adanya kecintaan kepada Allah, ia dusta dalam pengakuannya.

Kedua, cemburu atas beliau dan ajarannya. Marah jika kehormatan beliau dan agama yang beliau bawa direndahkan. Kecemburuan ini menuntut realisasi nyata, tidak cukup hanya dengan perkataan semata. Misalnya, membuat bantahan terhadap syubuhat buruk yang dialamatkan kepada beliau dan sunnahnya, melakukan tuntutan dan perlawanan kepada mereka yang sengaja melecehkan beliau baik yang melalui lukisan karikatur, pembuatan film, dan semisalnya.

Ketiga, mengagungkan dan memuliakan pribadi beliau dan tidak meremahkan sunnahnya. Karena ada sebagian manusia yang mengklaim cinta Nabi, tapi ia mengejek orang yang menghidupkan sunnahnya seperti memanjangkan jenggot, tidak isbal dalam berpakaian, bersiwak, dan lainnya. Selayaknya orang yang cinta kepada beliau ia semangat menghidupkan sunnahnya. Sebuah keharusan, memuliakan beliau sekaligus sunnahnya. Dan di antaranya bentuk pemuliaan, tidak memanggil beliau dengan namanya semata tetapi dengan menisbatkan kepada nubuwah dan risalah serta menyertakan shalat dan salam atasnya.

Keempat, memperbanyak bacaan shalawat kepada beliau. Karena siapa yang mencintai seseorang pastinya ia sering menyebut namanya. Maka siapa yang cinta kepada beliau ia sering membacakan shalawat dan salam kepadanya. Sesungguhnya bershalawat kepada beliau mengandung keberkahan, doa, pengagungan, dan pemuliaan.

Kelima, sering mengingat beliau, rindu dan berharap perjumpaan dengan beliau di surga. Terdapat dalam satu hadits, "Di antara umatku yang sangat mencintaikku adalah mereka yang hadir sesudahku, salah seorang mereka menginginkan kalau saja bisa melihatku dengan membawa keluarha dan hartanya." (HR. Muslim)

Adalah Bilal, saat berada di pembaringan kematiannya mengatakan: "Besok aku akan berjumpa dengan para kekasih tercinta, Muhammad dan para sahabatnya."

Keenam, mencintai apa yang beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam cintai dari jenis manusia, makanan, minuman, perkataan, tempat, waktu, dan selainnya. Inilah kecintaan yang sempurna. Karenanya kita mencintai keluarga beliau secara keseluruhan dan para sahabatnya yang mulia.

Ketujuh, berkahlak dengan akhlak yang dimilikinya dan meniti jalan hidup yang telah ditempuhnya. Karena dalam perjalanan hidupnya terdapat keteladanan yang mulia.

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah." (QS. Al-Ahzab: 21)

Sesungguhnya beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam adalah Al-Qur'an yang berjalan di tengah-tengah manusia. Semua perkataan dan perbuatannya adalah terjemahan aplikatif dari kitab suci yang mulia. Karenanya, selayaknya kita meniru akhlak Nabi, mengikuti jalan hidup dan petunjukkan dalam makan, minum, tidur, bermu'amalah, dan dalam segala hal. Semua ini merupakan bentuk kecintaan kepada beliau yang sesungguhnya. Wallahu Ta'ala A'lam.

Sunday, 2 December 2012

Nabi Khidir Hadir Dalam Pengurusan Jenazah Nabi Muhammad s.a.w.



Ketika Rasulullah s.a.w. baru saja wafat, diriwayatkan ketika Saiyidina Ali Bin Abu Talib r.a. meletakkan jasad baginda di atas tempat tidur, tiba-tiba terdengar satu suara gh

aib dari sudut rumah berseru dengan nada yang tinggi; "Jangan kamu mandikan jenazah Muhammad kerana ia adalah suci lagi pula ia membawa kesucian."

Syaidina Ali merasa curiga lalu bertanya: "Siapa kau?, bukankah Rasulullah menyuruh kami menandikannya." Kemudian terdengar pula suara ghaib yang lain berseru: "Hai Ali ! Mandikanlah beliau. Suara ghaib yang pertama itu adalah suara iblis yang terlutuk kerana dengki terhadap Nabi Muhammad s.a.w. dan bermaksud supaya Muhammad dimasukkan ke dalam liang kuburnya tanpa dimandikan." Kata Syaidina Ali pula: "Semoga Allah membalas engkau dengan kebaikan kerana engkau telah memberitahu bahawa suara itu adalah iblis. Siapa dirimu sebenarnya?" "Aku adalah Khidir, aku datang untuk menghadiri jenazah Nabi Muhammad s.a.w." Jawab suara itu.

Kemudian Saiyidina Ali pun memandikan jenazah Rasulullah sedang Al-Fadhal Bin Abbas dan Usman Bin Zaid mengambil air dan Malaikat Jibril datang membawa harum-haruman dari syurga. Mereka mengkafan dan menguburkan baginda di kamar rumah Siti Aishah pada malam Rabu dan ada yang mengatakan pada malam Selasa.

Mensifati BIDADARI SURGA

- Rasulullah Muhammad SAW bersabda, “ALLAH SWT menciptakan wajah bidadari dari empat warna, yaitu putih, hijau, kuning, dan merah. ALLAH menciptakan tubuhnya dari minyak Za’faran, misik, anbar, dan kafur. Rambutnya
dari sutra yang halus. Mulai dari jari-jari kakinya sampai ke lututnya dari Za’faran dan wewangian. Dari lutut sampai payudara dari misik. Dari payudara sampai lehernya dari Anbar, Dan dari leher sampai kepalanya terbuat dari Kafur. Seandainya bidadari itu meludah sekali di dunia, maka jadilah semua air di dunia Kasturi. Di dadanya tertulis nama suaminya dan nama-nama ALLAH SWT. Pada setiap tangan dari kedua tangannya terdapat sepuluh gelang dari emas, sedangkan pada jari-jarinya terdapat sepuluh cincin, dan pada kedua kakinya terdapat sepuluh binggal(gelang kaki) dari Jauhar dan permata.

- riwayat lain menjelaskan bahwa Bidadari diciptakan dari tetesan hujan dari awan di bawah Arsy dan Bidadari diciptakan langsung jadi gadis perawan dan terus gadis perawan

Wajah para bidadari dari 4 Warna yaitu :PUTIH , HIJAU , KUNING & MERAH, Tubuhnya dari : ZA’FARAN ,MISIK ,ANBAR & KAFUR, Jari-Jari Kakinya sampai Lututnya dari Za’faran, kedua Lututnya hingga, kedua Payudaranya dari Misik, kedua Payudara sampai Lehernya dari Kafur, dari Leher sampai Kepala dari Anbar, Rambutnya dari Sutra. Pada Dada mereka tertulis nama-nama Suaminya & nama-nama ALLAH, Wajahnya lebih Putih & bersih dari pada Cermin
Kedua Tangan para bidadari terdapat 10 Gelang dari Emas, Pada Jari-Jarinya terdapat 10 Cincin dari Emas, Kedua kakinya terdapat 10 Binggal dari Permata ,Mutiara & Jauhar. Mereka memakai 70 Pakaian & 70 Perhiasan, Batisnya tembus pandang sehingga terlihat jantung betisnya, Kecantikan mereka seperti Yaqut & Marjan, Mutiaranya yang mereka kenakan paling sedikit menyinari antara Timur & Barat. Setiap seorang penghuni surga disediakan 70 Ranjang dari Yaqut Merah ; setiap Ranjang terdapat 70 Kasur & setiap Kasur terdapat seorang Bidadari, Setiap Bidadari mempunyai 70.000 Pelayan Wanita yang melayani & 70.000 Pelayan Laki-laki yang membawa Piring-Piring dari Emas yang berisikan Makanan. Dalam Tubuh para bidadari bisa dilihat dari luar dagingnya maupun sumsum betisnya dari belakang , bidadari Mempunyai suara yang sangat merdu & tidak pernah terdengar oleh manusia & jin sebelumnya (Dlm Bk Doqouhul Akbar, Berita Alam Kubur, 120 Kunci surga, mengenal para malaikat)
Di antara para bidadari yang diciptakan Allah, terdapat Bidadari LAI’BAH, Bidadari AINA & Bidadari HURI AIN
Mereka tidak mengalami siklus Duniawi seperti ; Haid ,Beranak ,buang air besar ,Kencing ,Meludah ,Berdahak & keluar Mani
Seandainya mereka meludah dengan satu ludahan ke dunia ,maka jadilah AIR diDunia itu Misik & Kasturi yang harum baunya dan jadilah tawarlah AIR Lautan tersebut karna Ludahnya
Seandainya mereka melihat keBUMI maka di antara Bumi penuh dgn CAHAYA
Seandainya seorang Bidadari datang kepada penduduk Bumi, niscaya akan disinarinya dunia antara langit & bumi, & terpenuhinya dengan bau harum semerbak, sesungguhnya tutup kepalanya lebih baik dari dunia & seisinya (Dari ANAS bin MALIK, HR, Bukhari)

Mensifati BIDADARI AINA
Tubuhnya di ciptakan dari 5 UNSUR yaitu ; Misik ,Kafur ,Karturi ,Anbar & Za’faran lalu TANAHnya diadoni dengan Maaul Hayat(AIR Kehidupan), Pada DAGUnya tertulis “Barang Siapa yang Seperti Keadaan Ku, Maka Hendaklah Beramal dengan Bertaat Kepada ALLAH swt”. Pada LEHER sebelah Kanannya tertulis “Barang Siapa yang Mencintai ku ,Harus Menjalankan Sesuatu yang Sama Denganku ,Maka Berbuatlah Ketaatan Kepada ALLAH swt”. Matanya lebar, yang berwarna hitam sangat hitam, dan yang berwarna putih sangat putih. Bulu matanya panjang dan hitam. (Dlm Bk Doqouhul Akbar, Berita Alam Kubur, 120 Kunci surga, mengenal para malaikat)

Mensifati BIDADARI HURI’AIN
Di Sisi Kanannya tertulis “Segala Puji Bagi ALLAH yang Telah Memenuhi Janjinya”. Di sisi Kirinya tertulis “Melepaskan Kita Dari Kesedihan”. di Tangan Kanannya tertulis “Muhammad Rasulullah” . Tangan Kirinya tertulis “Ali Yun Waliullah” , di ke2 BIBIRnya tertulis“Bismillaa Hirrohmaan Nirrohiim” . di Dagunya tertulis “Al-Husein”. Kulitnya Putih , di Dahinya tertulis “Al-Hasan” . Matanya bulat & Hitam. Tubuhnya bersih dari rambut yang tidak disukai. Rambutnya berombak, Sangat jelas Putih & Hitam serta bulat matanya, Bulu Matanya bagaikan Sayap Burung, Diantara mereka ada yang memiliki Mata yang besar & berwarna Putih kemerah-merahan , Mereka mengenakan 70 Pakaian, Tubuhnya berkilau laksana gemerlapan Yaqut , Gigi-Giginya memancarkan Cahaya (Dlm Bk Doqouhul Akbar, Berita Alam Kubur, 120 Kunci surga, mengenal para malaikat)

“Bagi seorang mukmin disediakan dalam surga, sebuah kemah dari mutiara yang berlubang, panjangnya enam puluh kilo meter. Bagi mereka di sediakan pula beberapa istri yang satu dengan yang lain tidak saling menampakkan diri” (H.R. MUSLIM)

Mensifati Pelayan Surga :
Di surga terdapat para Pelayan yang terdiri dari Anak Laki-Laki & Anak Perempuan Orang Muslim yang belum sampai akhir Baligh telah meniggal dunia, mereka disebut Gilman dan Wildan. Jumblah mereka Lebih banyak dari Tetesan Air Hujan ,Bintang-Bintang diLangit & Daun-Daun di pepohonan, Setelah hari kiamat tiba, Mereka Menjemput Orang-Orang yang ahli puasa & memberikan Makanan kepada mereka, Mereka membawa Mangkokan-Mangkokan dari Cahaya yang berisikan Makanan ,Buah-Buahan & Minuman dari Surga (Dlm Bk Doqouhul Akbar, Berita Alam Kubur, 120 Kunci surga, mengenal para malaikat)

Pembagian Ilmu yang diBerikan ALLAH kepada Hambanya :



1) Mukjizat=Kejadian Luar biasa yang diberikan ALLAH kepada para Nabi dan Rasul untuk sebagai bukti kepada Umatnya atas kenabian dan kerasulannya sebagai utusan ALLAH tuhan yang esa.

2

) Kharomah=kejadian Luar biasa yang diberikan ALLAH kepada Para Wali dan Orang Alim

3) Bashirah=Pandangan Batin atau Mata Batin yang mampu Memandang Alam Ghaib serta merupakan salah1 bentuk pengetahuan langsung tentang Hakekat

4) Fath=Merupakan Pengetahuan langsung dari ALLAH yang membukakan Pintu Alam Ghaib ataumerupakan Pengetahuan langsung tentang ALLAH yang membukakan dirinya kedalam Hati

5) Hal = Keadaan Spiritual yang masuk menguasai dalam Hati ,yang tidak bisa dicapai melalui usaha ,Keinginan atau Undangan .ia datang tanpa diDuga dan pergi tanpa diDuga

6) Kasyf = PenyingkapanatauPengungkapan diri Illahi yang tidak hanya menambah pengetahuannya tentang ALLAH ,melainkan menambah kerinduannya dan kecintaan nya kepada ALLAH

7) Ma’rifah = Pengetahuan Hakiki mengenai ALLAH yang datang melalui “Penyingkapan ,Penyaksian ,Pengetahuan ,Cita rasadanCinta”

8) Mukhalafah = Penyingkapan Dimensi Lahiriah ,Dimensi Batiniah danPengungkapan ALLAH sehinggah menginginkan lebih banyak lagi Pengetahuan tentang ALLAH

9) Tajalliyat = Penyingkapan diri ALLAH kepada Makhluknya yang tidak pernah berulang secara sama dan tidak pula pernah berakhir ,yaitu berupa Cahaya batiniah yang masuk kedalam Hati

10) Istidraj = Suatu Keajaiban yang diberikan oleh ALLAH kepada Orang Dholim ,yang berupa Al-Mark(Rasa Aman Dari Azab) ,Al-Kaid(Tipu Daya) ,Al-Imla (Memberi Tangguh) danAl-Ihlak(Siksaan) agar kedurhakaan mereka semakin bertambah disetiap Harinya

TINGKATAN DAN KLASIFIKASI PARA WALIULLAH

Kelompok Pertama : Wali yang jumlahnya bisa di Hitung

1) Aqthab/Quthb/Al-Ghaits = Hanya ada 1 Wali di setiap Zaman
2) Aimmah = Hanya ada 2 Wali di setiap Zaman ,yang pertama dinamakan Abdur Rabbi

yang mengetahui Alam MALAKUT dan yang ke2 diNamakan Abdul Malik yang mengetahui Alam MULK

3) Autad = Hanya ada 4Wali di setiap Zaman ,yang masing-masing dari mereka tinggal di Daerah Timur ,Barat ,Selatan dan Utara yang Arahnya diLihat dari Ka’bah masing-masing dari mereka berGelar Abdul Hayyi ,Abdul Alim ,Abdul Qadir dan Abdul Murid

4) Abdal = Hanya ada 7Wali di setiap Zaman yang Menjaga 7Wilayah ,masing-masing dari mereka mengikuti Jejak IBRAHIM ,MUSA ,HARUN ,IDRIS ,YUSUF ,ISA dan ADAM

5) Nuqada = Hanya ada 12Wali di setiap Zaman ,yang jumlahnya sama dengan Jumlah Galaksi(Kumpulan Bintang) dalam Tata Surya

6) Nujaba = Hanya ada 8Wali di setiap Zaman
7) Hawariyyun = Hanya ada 1Wali di setiap Zaman
8) Rajabiyyun = Hanya ada 40Wali di setiap Zaman ,yang Bermukim di Yaman ,Syam ,Diyar Bakar, Palestina, Madinah, Mekah, Iraq, Mesir dan Danusiri

9) Khatmu = Hanya ada 3Wali di Sepanjang Zaman ,yang mana beliyau adalah ImamMAHDI (Muhammad Bin Abdullah) as, ISA Al-Masih as dan SYUAIB bin SHALIH as yang diUtus menjelang Hari Kiamat sebagai Penutup para Wali dari Umat Nabi MUHAMMAD saw

10) Rijalul Ghaib = Hanya ada 10Wali di setiap Zaman ,yang terdiri atas 5Bagian= 2Orang Wali Menyingkapkan diriALLAH kedalam Jiwanya, 2Orang Wali yang tersembunyi dan tidak diKenal, 2Orang Wali yang tidak bisa diLihat dengan Mata, 2Orang Wali yang Memperoleh Rezeki dan Ilmu dari Alam GAIB, 2Wali dari Golongngan Jin MUSLIM

11) Saqiith Rafraf=Hanya ada 1Wali di setiap Zaman
12) Al-Budala=Hanya ada 12Wali di setiap Zaman ,yang apabila diantara mereka ada yang Meniggal maka yang lainnya menggantikan kedudukan dan Tugasnya

13) Rijalul Isytiyaq=Hanya ada 5Wali di setiap Zaman
14) 300Wali yang mempunyai Hati seperti Nabi ADAM ,yang masing-masing dari mereka mempunyai 300Akhlak Ilahiah

15) 40Wali yang mempunyai Hati seperti Nabi NUH
16) 9Wali yang mempunyai Hati seperti Nabi DAUD
17) 7Wali yang mempunyai Hati seperti Nabi IBRAHHIM
18) 12Wali yang mempunyai Hati seperti Malaikat IZROIL
19) 5Wali yang mempunyai Hati separti Malaikat JIBRIL
20) 3 Wali yang mempunyai Hati seperti Malaikat MIKAIL
21) 1 Wali yang mempunyai Hati separti Malaikat ISROFIL
22) 18 Wali yang menegakkan perintah ALLAH
23) 8 Wali yang mempunyai kekuatan Ilahiyah
24) 5 Wali yang mempunyai Kekuatan separti 8Orang dari Kelompok sebelumnya

25) 15 Wali yang memiliki keLemah Lembutan dan Kasih Sayang Ilahiyah yang dapat Menguasai Angin seperti Nabi SULAIMAN

26) 8Wali yang diSegani dan berMatabat Tinggi 4Orang diantara mereka ada yang memiliki Hati Nabi MUHAMMAD ,Nabi SYU’AIB ,Nabi SHALIH dan Nabi HUD serta 4Orang diantaranya lagi ada yang selalu di Perhatikan dan di jaga Malaikat ISRAFIL ,Malaikat MIKAIL ,Malaikat JIBRIL dan Malaikat IZRA’IL

27) 24Wali yang mendapatkan Fath/Pembukaan RahasiadanPengetahuan,yang Jumlahnya sesuai dengan Jumlah JAM ,2Orang bertempat diYaman ,4Orang di Negara bagian Timur dan 4Orang diNegara bagian Barat

28) 7Wali yang memiliki Tingkatan-tingkatan yang tinggi
29) 21Wali yang berada diLapisan paling Bawah
30) 3Wali Laki-laki/Wanita yang diBeri Kelapangan Ilahiah dan Kauniyah

31) 3Wali yang berJiwa Ilahiyah yang Maha Pengasih
32) 1Wali Laki-laki/Wanita yang mempunyai Kecerdasan, Keberanian dan Keperkasaan

33) 1Wali yang merupakan Gabungan dari beberapa Unsur yaitu Terlahir dari Malaikat dan Manusia atau Jin dan Manusia, yang mengikuti Jejak Hidup NabiISA

34) 1Wali Laki-laki atau Wanita yang mengatahui Detik-detik semua Alam

35) 2Wali yang disebut sebagai Orang yang Membutuhkan ALLAH yang salah 1dari mereka mampu menyingkap Alam SYAHADAH sedang kan yang1nya mampu menyigkap Alam MALAKUT

36) 1Wali yang Menyebut NamaALLAH dalam Hatinya di setiap tarikan Nafas

37) 10Wali yang Bijak dan mempunyai Kelebihan
38) 6Wali yang Menguasai 6Arah Angin yang diTempati Manusia ,yangmana mereka berada di Irzun; Damaskus; Swes; Maltiyah; Qusuru dan Haran

Kelompok ke 2 : Wali yang Jumlahnya tak terHitung

I. Mulamatiyyah/Malamiyyah = Para Wali yang sebagai RajadanPemimpin ahli Tariqah

II. Fuqara = Para Wali yang Membutuhkan ALLAH
III. Shufiyah = Para Wali yang mempunyai Akhlak mulia
IV. Mubaqqiqun = Para Wali Penegas Kebenaran
V. Ubbad = Para Wali yang senantiasa melakukan Ibadah-ibadah Wajib

VI. Zuhhad = Para Wali yang meniggalkan keDuniaan
VII. Rijalul‘Ma = Para Wali yang tinggal diAir
VIII. Afrad = Para Wali yang Sendirian serta Keluar keDaerah Kutub dan Tinggal disana

IX. Umana = Para Wali yang terPercaya
X. Qurra = Para Wali yang Menjaga Al-Quran dengan Menghafal dan mengAmalkannya

XI. Rijalullah = Para Wali Sejati yang diAgungkan ALLAH
XII. Ahbab = Para Wali yang diCintai dan menCintai ALLAH
XIII. Muhaddats = Para Wali yang diajak Bicara oleh Malaikat dan ALLAH

XIV. Arif = Para Wali yang Mengetahui dan Mengenal ALLAH
XV. Akhilla = Para Wali yang diKasihi ALLAH
XVI. Sumara = Para Wali yang diajak Bicara oleh ALLAH
XVII. Waratsah = Para Wali yang menganiaya diri sendiri demi melakukan Kebaikan

XVIII. Muqtashid = Para Wali yang memberikan Hak berupa kenikmatan dunia kepada dirinya agar bisa digunakan untuk mengabdi kepada ALLAH

Syuaib bin Saleh :Pembawa Panji Hitam dari Ufuk Timur

Seperti yang kita semua tahu dan kepada mereka yang tidak mengetahui, dunia sekarang sudah berada di akhir zaman.
Begitu banyak petanda kiamat sudah dipenuhi malah ramai pengkaji-pengkaji Islam dan Barat bersetuju meramalkan kemunculan Dajjal berlaku dalam masa yang terdekat.

Seperti Sabda Nabi Muhammad SAW,
“Pembawa bendera al-Mahdi adalah seorang laki-laki daripada suku Tamim yang datang dari Timur.”
Ammar bin Yasir RA berkata, “Pembawa Panji-panji Al-Mahdi adalah Syuaib bin Saleh.”

Sesungguhnya hadis itu adalah benar, bukan hadis palsu. Mustahil Nabi SAW berdusta, karena setiap hadis dari Nabi SAW adalah datang dari Allah. Bagaimana Nabi SAW dapat berdusta? Nabi SAW adalah sodiqul masduq (seorang yang benar lagi dibenarkan).
Sabda Nabi saw
Al-Mahdi akan datang setelah muncul Panji-panji Hitam dari sebelah Timur yang mana pasukan itu selalu tidak pernah kalah dengan pasukan mana pun. (Ibnu Majah)

Sabda Nabi saw.
Jika kamu semua melihat Panji-panji Hitam datang dari arah Khurasan, maka sambutlah ia walaupun kamu terpaksa merangkak di atas salji. Sesungguhnya di tengah-tengah panji-panji itu ada Khalifah Allah yang mendapat petunjuk. Maksudnya ialah al-Mahdi.
(Ibnu Majah, Abu Nuaim & Al-Hakim)
Ya, khurasan adalah nama tempat....Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda; ‘’(Pasukan yang membawa) bendera hitam akan muncul dari Khurasan. Tak ada kekuatan yang mampu menahan laju mereka dan mereka akhirnya akan mencapai Jerusalem, di tempat itulah mereka akan mengibarkan benderanya.’’ (Hadis Riwayat At-Tarmizi).

Khurasan merupakan wilayah yang amat penting dalam sejarah peradaban Islam, sebelum pasukan tentara Islam menguasai wilayah itu, Rasulullah SAW dalam beberapa hadisnya telah menyebut nama Khurasan. Kedudukan geografi Khurasan sangat strategik dan banyak dijajah oleh para penguasa dari zaman ke zaman.

Pada awalnya,Khurasan Raya merupakan wilayah sangat luas terbentang meliputi; kota Nishapur dan Tus (Iran); Herat, Balkh, Kabul dan Ghazni (Afghanistan); Merv dan Sanjan (Turkmenistan), Samarkand dan Bukhara (Uzbekistan); Khujand dan Panjakent (Tajikistan); Balochistan (Pakistan, Afghanistan, Iran).

Kini, nama Khurasan tetap abadi menjadi sebuah nama wilayah di sebelah Timur Republik Islam Iran. Luas wilayah itu mencapai 314 ribu kilometer persegi. Khurasan Iran meliputi Republik Turkmenistan di sebelah Utara dan di sebelah Timur dengan Afganistan. Dalam bahasa Parsi, Khurasan bererti ‘Tanah Matahari Terbit.’
Dari negeri dan Negara mana munculnya pejuang yang mengibarkan panji-panji hitam bukanlah sesuatu yang penting untuk diperdebatkan. Apa yang perlu diyakini bahawa janji Allah bahawa kebenaran itu akan tertegak dan kebatilan itu akan dilenyapkan

Nur Muhammad dan 5 Element

Dahulu kala, masa ketika manusia belum tercipta, Tuhan telah membentuk kelima unsur: Tanah, Api, Air, Udara, dan Eter (Warna cahaya). Masing-masing dengan kekuatan unik yang ada pada dirinya. Lantaran adanya keku
atan itulah, tiap unsur bangga akan keadaan dirinya. Sekalipun mereka tercipta karena Tuhanlah yang mencipta,
tiap unsur membual dengan angkuhnya, “Aku yang terbesar! Tiada yang menyamaiku!”

Maka, Tuhan pun berkata, “Akan Kusatukan kelima unsur ini untuk menghilangkan kesombongan mereka. Akan Kupakai cahaya Nur Muhammad untuk melakukannya. Akan Kucipta semua makhluk dengan porsi yang sama untuk setiap unsur ini, agar menyatu dan hilanglah keberbanggaan diri mereka.”
Setelah mencipta Semua Ruh mahluk hidup.
Tuhan pun mengambil Nur Muhammad dari dalam Diri-Nya sendiri. Tuhan berkata di hadapan seluruh makhluk-Nya, “Siapa di antara kalian yang mau menerima cahaya ini? Kalau ada, majulah ke depan.” Ketika cahaya cahaya lain memandang kecemerlangan Nur Muhammad, mereka pun terserap ke dalamnya.
Tuhan kembali bertanya, “Siapa yang mau maju untuk menerima ini?”
Semua makhluk menjawab, “Wahai Sang Pencipta, Ya Rahmaan, Ya Tuhan, cahaya ini menyerap semua cahaya lainnya, bagaimana kami mampu menerimanya?”
Sekali lagi, Tuhan bertanya, “Adakah di antara kalian yang mampu membawa dan menerima Nur Muhammad-Ku?”
Maka, Tanah pun perlahan maju ke depan seraya berkata, “Hamba akan
menerima cahaya ini.”
“Wahai Tanah, akan Kuberikan cahaya ini kepadamu, amanah ini. Namun ia milik-Ku. Engkau sungguh telah terburu-buru dalam menerimanya, dan itu berarti engkau telah menggali lubang kehancuranmu sendiri. Kini, pikirkanlah bagaimana engkau akan mengembalikan cahaya ini kepada-Ku seperti keadaannya semula. Kini kuberikan kepadamu, dan engkau harus menyerahkannya kembali kepada-Ku tanpa cacat barang sedikitpun.” Dan Tuhan berkata, “Kelima unsur ini adalah awal dari ciptaan-ciptaanKu. Akan Kusatukan mereka di dalam tubuh setiap makhluk hidup. Tak ada yang berbeda, mereka akan menjadi unsur dasar dan pendukung bagi jasad makhluk makhluk. Namun pertama-tama, akan Kusatukan mereka terlebih dulu. Akan Kuhancurkan keangkuhan mereka.” Maka, Tuhan pun menghadirkan Nur Muhammad dari Diri-Nya sendiri, memerintahkan cahaya itu untuk menemui setiap unsur dan membuat mereka mengucapkan kalimah La ilaha ill-Allahu Muhammadur Rasulullah. Tiada sesuatu selain Engkau, Ya Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah. Nur Muhammad, yang sungguh gemerlap oleh cahaya yang benderang, bergerak menjalankan perintah Tuhannya. Pertama kali,

Nur Muhammad melihat unsur Api dan mengucapkan salam kepadanya, seraya berkata, “As-salaamu ‘alaikum, wahai Api! Kekuatan apa yang engkau miliki?”

Api pun mulai membual, “Tak ada yang lebih hebat dariku. Tak ada yang lebih pintar dariku. Aku lebih kuat dibandingkan apapun jua. Akulah yang terhebat dan tak ada yang sebanding denganku!”
Dengan lemah lembut, Nur Muhammad menjawab, “Wahai, Api. Air dapat memadamkanmu. Ketika engkau hendak membakar sesuatu, Udara pun dapat mengusirmu dari tempat itu. Tanah menundukkanmu dengan debunya. Banyak hal dapat menghentikanmu. Oleh karena itu, bagaimana engkau dapat mengaku lebih hebat dari segalanya? Banyak yang lebih hebat darimu. Maka, apa dasar ucapanmu?
“Selain itu, wahai Api, Dialah yang telah menciptakanmu dan seluruh makhluk. Dialah Tuhan, Penciptamu. Ketika engkau membual dapat melakukan apa saja, engkau tak menyadari Dia dan kekuatan-Nya yang sesungguhnya. Pada kenyataannya, engkaulah yang terendah dari segala makhluk. Kekuatanmu adalah yang terlemah dari kekuatan lainnya. Tidakkah engkau memikirkan hal ini?”
Api pun menyerah, “Ucapanmu benar. Wahai Cahaya Muhammad, kekuatan apa yang engkau miliki?”
“Aku tak memiliki kekuatan,” jawab Nur Muhammad. “Tiada daya dan kekuatan yang kumiliki. Aku adalah hamba dari Dia Yang Maha Kuat. Aku yang terendah dari segala makhluk, dan aku berada di dalamnya. Dia yang menciptakanku adalah Dia satu-satunya yang memiliki kekuatan. Aku mengakuiNya sebagai Yang Maha Agung, dan aku adalah hamba-Nya. Wahai Api, sebut asma-Nya, hadapkan dirimu pada-Nya, percayalah pada-Nya, dan berimanlah dengan teguh kepada-Nya. Dia akan melindungimu. Segala sesuatu ada dalam genggaman-Nya.”
Api berkata, “Ucapanmu benar.”
Maka, agar kesatuan dan kasih sayang dipahami betul oleh Api yang akan menjadi salah satu unsur dasar kehidupan, Nur Muhammad memerintahkannya untuk menerima dan menyebut kalimah. “La ilaha illa-Allahu Muhammaddur Rasulullah. Tiada sesuatu selain Engkau, Ya Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah,” Api mengucapkannya tanpa ragu.

Selanjutnya, Nur Muhammad memandang unsur Air dan mengucapkan salam, seraya berkata, “As-salaamu ‘alaikum, wahai Air! Kekuatan apa yang ada padamu?”
Dengan angkuh, Air menjawab, “Aku benar-benar hebat! Tiada yang menyamaiku. Aku dapat menghancurkan dan mengendalikan apa saja yang kumau, hutan, tanah, gunung, dan pantai. Kujadikan laut menjadi pantai, pantai menjadi laut. Kuhanyutkan kota-kota, kuhancurkan seluruh dunia. Sungguh, aku mampu melakukan apa saja. Tiada yang menyamaiku.”
“Wahai Air,” jawab Nur Muhammad lembut, “banyak yang lebih baik darimu. Udara menyimpangkan aliranmu, mengombang-ambingkanmu ke sana kemari. Batuan dan gunung-gunung ditempatkan untuk menahanmu, menundukkan aliranmu. Bahkan, semua makhluk hidup akan memakaimu baik untuk hal-hal yang baik maupun yang buruk. Sebagian akan meminummu, sebagian yang lain akan menggunakanmu untuk mandi dan membersihkan diri, sebagian lagi akan membuang kotorannya dan mengotorimu. Engkau pun tergenang di waduk dan danau yang menjadi jorok dan bau. Cacing, belatung, dan binatang menjijikkan lain akan hidup berkembang di dalam dirimu. Engkau akan dibuat hilang kejernihanmu, dan menjadi jorok, menjijikkan, kotor dan bau. Umat manusia akan menampung dan memenjarakanmu ke dalam kolam-kolam dan dam. Makhluk-makhluk yang tak terhingga banyaknya akan hidup di dalam
dirimu, dan mereka akan menggunakanmu untuk membersihkan diri mereka. Dengan demikian, apa dasar bualan dan keangkuhanmu? Begitu banyak yang lebih baik darimu!”
Air pun bertanya, “Wahai, Nur Muhammad. Kekuatan apa yang kau miliki?”
“Tak ada kekuatan pada diriku. Allah-lah satu-satunya yang memiliki kekuatan,” jawab Sang Nur. “Dia Yang Maha Kuasa. Dengan kekuasaan Ia mencipta segala sesuatu, semua energi dan makhluk hidup. Dia melindungi semua, dan Dialah yang mengendalikan dan berkuasa atas segala sesuatu. Dia Maha Kuat, Maha Besar. Aku hanyalah hamba-Nya. Aku tak punya kekuatan. Aku melayani segala makhluk ciptaan sesuai perintah-Nya. Aku beriman kepadaNya. Allah, Yang Esa yang mengatur dan memelihara, adalah satu-satunya yang memiliki kekuatan. Aku beriman kepada-Nya, aku berserah diri kepada-Nya. Aku merendahkan diriku di hadapan-Nya, Sang Pencipta, Sang Pemelihara. Wahai, Air, percayalah kepada-Nya dengan seteguh-teguhnya, berimanlah dan bersujudlah kepada-Nya.” Nur Muhammad kemudian memerintahkan Air untuk mengucapkan kalimah, dan Air pun melakukannya tanpa ragu, “La ilaha illa-Allahu, Muhammadur Rasulullah.”

Selanjutnya, Sang Nur memandang Udara dan mengucap salam kepadanya, “As-salaamu ‘alaikum, wahai Udara. Kekuatan apa yang kau miliki?”
Udara pun mulai menyombongkan diri, “Tak ada yang lebih kuat dariku. Aku memiliki kekuatan yang hebat. Tak ada yang bisa menghentikanku. Aku melakukan apapun yang kumau. Kuhancurkan hutan, kurobohkan pohon-pohon besar. Aku ini besar. Tak tertandingi!”
Nur Muhammad tersenyum dan berkata, “Wahai Udara, ada sekian banyak perintang yang mampu mengendalikanmu dan menghalangi kerusakan yang engkau lakukan. Gunung-gunung yang tinggi dan pohon-pohon besar merintangimu dan menghilangkan kekuatanmu dengan menyebarkanmu ke empat arah. Mereka menghalangimu. Dan di atas semua ini, Sang Pencipta menciptakan tanah, api, air, eter, dan dirimu. Lupakah engkau akan Dia? Bila Dia mau, Dia akan menundukkanmu dalam sekejap.”
“Kekuatan apa yang kau miliki, wahai Nur Muhammad?” tanya Udara.
“Aku tak memiliki kekuatan. Seluruh kekuatan ada pada Tuhan, Penciptaku. Aku adalah hambanya. Aku menerima-Nya, beriman dan berpegang teguh pada-Nya. Dia Yang Tertinggi, dan engkau pun musti berpegang teguh pada-Nya. Dia akan melindungimu.
“Wahai Udara, akan kaulihat wajah-wajah para makhluk, engkau akan mampu melihat mereka. Namun mereka tak akan bisa melihatmu. Tak satupun dapat mengagumi keindahanmu. Inilah kekuranganmu. Oleh karena itu, bagaimana engkau mengakui kehebatanmu?”
Udara menerima perkataan itu, dan Nur Muhammad pun memerintahkannya untuk mengucapkan kalimah. “La ilaha illa-Allahu Muhammadur Rasulullah,” Udara menyebutnya tanpa ragu.

Kemudian, Sang Nur memberi salam pada Eter, “As-salaamu ‘alaikum, wahai Eter. Kekuatan apa yang kau miliki?”
Eter pun membual, “Akulah yang terhebat dari semua. Aku memiliki gemerlap sinar-sinar dan warna. Tak ada yang sebanding denganku!” “Dia Yang Esa lebih besar darimu,” jelas Nur Muhammad. “Dia memiliki kekuatan tak terbatas. Dia memiliki ramuan yang mampu membunuhmu di tujuh dunia. Dan Dia memiliki warna-warna tak terhingga. Allah-lah satu-satunya yang agung!”
Nur Muhammad memerintahkan Eter untuk mengucapkan kalimah, “La ilaha illa-Allahu Muhammadur Rasulullah,” dan Eter pun menurutinya.

Akhirnya, Nur Muhammad menjumpai Tanah dan berkata, “As-salaamu‘alaikum, wahai Tanah. Kekuatan apa yang kau miliki?”
Tanah menjawab, “Wahai Nur Muhammad, aku tak memiliki kekuatan. Tak ada daya dan kekuatan padaku. Allah satu-satunya Yang Agung. Dia Yang Terhebat dan aku tak memiliki kehebatan sedikitpun. Seluruh makhluk akan menginjak-injakku, meludahiku, dan menghinakanku. Mereka akan menggaliku, lalu membawaku dari tempat ke tempat. Kotoran dan najis, mayat dan sampah, akan dikubur di dalam diriku. Aku akan memikul semuanya ini. Oleh karena itu, aku yang terendah dari semua makhluk. Aku percaya pada Tuhan semata.”
Mendengar hal ini, cahaya Nur Muhammad itu berujar, “Engkaulah yang terbaik dari semua!” Dengan suka cita Sang Nur memeluk dan mencium Tanah. Kemudian, Nur Muhammad berkata, “Wahai Tanah, Tuhan akan menciptakan makhluk-makhluk dari dirimu dan akan menumbuhkannya di dalam dirimu. Emas, air, api, udara, eter, berlian, logam, dan apa-apa yang berharga akan ditempatkan di dalam dirimu. Sifat-sifat yang indah, sabar, syukur, menahan diri, juga akan diletakkan di dalam dirimu. Engkau akan menjadi jasad sekaligus denyut nadi bagi seluruh kehidupan. Tuhan akan mencipta segalanya melaluimu. Dia akan menyebarkan kekayaan-Nya melaluimu dan memberi
kedamaian bagi segala makhluk. Tuhan menawarkan anugerah yang tiada ternilai ini padamu. Engkau akan menjadi ibu dari makhluk-makhluk, ibu yang sabar bagi seluruh kehidupan, anugerah bagi ciptaan-Nya.” Tanah membalas ciuman Sang Nur, dan ketika mereka saling berpelukan, cahaya Nur Muhammad memasuki Tanah.

Itulah sebabnya pada hari ini, ketika sujud dalam shalat, kita menekankan dahi pada tanah, mengikuti Nur Muhammad. Setiap orang bersujud menundukkan tubuh ke tanah. Kita menggunakan tanah untuk seluruh kebutuhan hidup kita. Kita hidup di atasnya, tidur di atasnya, makan di atasnya, tumbuh di atasnya, dan menyerap berbagai manfaat darinya. Tuhan meletakkan energi dasar (shaktis) dan anugerah besar di dalam tanah.

Tanah pun bersaksi dengan kalimah, mengucapkan, “La ilaha illa-Allahu Muhammadur Rasulullah. Tiada sesuatu selain Engkau, Ya Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah. Engkau, Ya Allah, Maha Besar, Maha Tinggi. Aku mempercayai-Mu dan meletakkan kepercayaan kepada-Mu. Aku beriman kepada-Mu. Aku menerima Muhammad sebagai Utusan-Mu, dan aku menerima cahaya ini sebagai wakil-Mu, sebagai Sang Nur, khalifah-Mu. Aku menerimanya dan mengabdi pada-Mu dengan iman, keyakinan, keteguhan

Bentuk dan Fisik Muhammad Rosulullah SAW

Seorang Penyair mengatakan :
كملت محاسنه فلو أهدى السنا للبدر عند تمامه لم يخسف وعلى تفنن واصفيه بوصفه يفنى الزمان وفيه مالم يوصف
kamulat mahasinuhu falaw ahdassana lil badri 'inda tamamihi lam

yukhsafi wa'ala tafanuni wasfihi biwasfihi yafnaz zaman wafihi malam yusofi

"Sungguh sempurna keelokannya. Sekiranya ia menghadiahkan cahaya wajahnya ke bulan purnama, niscaya bulan itu akan mengalami gerhana. Bagaimanapun pintar orang yang melukiskan sifatnya, maka akan habis zaman ini dan keindahannya belum terlukiskan semuanya.

Rosulullah SAW adalah orang yang paling tampan dan paling menawan dari jauh, dan kian elok dan manis manakala dilihat dari dekat. Al-Barra' bin Azib R.A berkata : Aku tidak pernah melihat orang yang mengenakan sorban hitam pada baju merah lebih bagus dari Rosulullah SAW."

Abu Hurairah R.A berkata : " Aku tidak pernah melihat sesuatu apa pun yang lebih elok dari Rosulullah SAW, seolah matahari berjalan di wajahnya. Dan aku tidak pernah melihat seorangpun yang lebih cepat jalannya dari Rosulullah SAW, seakan-akan bumi dilipat untuknya, kami melelahkan diri kami, sementara beliau tidak terlihat apa-apa."

Annas bin Malik R.A berkata : " Aku tidak pernah menyentuh segala jenis sutera yang lebih lembut dari telapak tangan Rosulullah SAW. Dan aku sama sekali tidak pernah mencium aroma yang lebih harum dari aroma Rosulullah Saw."

Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib jika menggambarkan sifat Rosulullah SAW, ia berkata, "Beliau tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek. Perawakannya sedang. Rambutnya tidak terlalu keriting dan tidak terlalu lurus. Rambutnya ikal. Badannya tidak terlalu gemuk dan wajahnya tidak terlalu bulat. Kulitnya putih kemerah-merahan. Kedua matanya sangat hitam, bulu matanya lebat. Ada jajaran bulu diantara dada. Kedua tangan dan kakinya keras dan lentur. Pundaknya bagus. Jika menoleh, beliau menoleh dengan seluruh tubuhnya. Jika berjalan, beliau agak condong ke depan seakan-akan sedang turun dari tempat yang tinggi. Dan beliau penutup nabi-nabi........"(Subhanallah bil kirom)

Beliau adalah orang yang paling lapang dadanya, paling baik hatinya, paling jujur bicaranya, paling lembut sikapnya, paling mulia pergaulannya.

Dari Hind bin Abi Halah R.A ia berkata, Rosulullah SAW itu orang yang besar lagi dibesarkan, wajahnya bersinar laksana bulan purnama, kepalanya besar, rambutnya ikal, warna kulitnya cerah, dahinya luas, alisnya lebat, giginya rapat, perawakannya sedang, perut dan dadanya sejajar, jarak kedua pundaknya lebar, persendiannya besar, telapak tangannya lebar, kedua kakinya mulus, pandangannya menunduk, sebagian pandangannya adalah melirik, dan selalu berakhlaq mulia di hadapan manusia...."

PENCIPTAAN ADAM as DAN BUMI

Lama kemudian, Tuhan pun bermaksud menciptakan makhluk hidup. Melalui segenggam tanah, api, air, udara, dan eter, Dia membentuk jasad bagi makhluk-makhluk itu. Lalu Dia pun berkehendak mencipta manusia 70.000 ta
hun sebelumnya, Dia telah menetapkan rizki, pemeliharaan (rizq) bagi manusia itu pangannya, airnya, kekayaannya, kesenangan, kehangatan, dan segala hal yang diperlukannya. Bila jumlah makanan, air, api, udara, dan eter yang ditetapkan untuk seseorang itu telah habis, maka Izrail a.s., Sang Malaikat Maut, akan memanggilnya kembali. Inilah yang dimaksud dengan takdirnya (nasib). Manusia menghadapi takdir ini karena rizkinya, bagian pemeliharaan untuknya, telah ditetapkan sebelum kedatangannya di dunia. Setelah mengadakan berbagai makhluk hidup, Tuhan pun mencipta manusia, dan Dia hendak menjadikan manusia sebagai makhluk paling tinggi, paling bijaksana di antara semua ciptaan-Nya yang lain. Dia telah menganugrahkan tiga tingkat kesadaran kepada makhluk-makhluk lain. Namun kepada manusia Dia menambahkan empat tingkatan lainnya: memilih atau memutuskan, hikmah, qutb, dan ilmu ini diberikan kepada manusia agar ia dapat menjadi ayah, guru, sayyid, pemelihara, dan wakil Tuhan bagi seluruh makluk. Manusia dianugrahi sifat-sifat ini agar ia mampu memberi ketenangan dan kedamaian bagi makhluk-makhluk lain.

Lalu Tuhan memanggil Malaikat Jibril a.s. dan berkata, “Pergilah ke empat sisi, empat arah di dunia. Ambillah dari tiap sisinya sampai engkau peroleh segenggam tanah, lalu berikan kepada-Ku.” Jibril a.s. pun patuh dan pergi menjalankan perintah itu. Cahaya Nur Muhammad telah memasuki Bumi ketika sebelumnya Sang Nur menciumnya, sehingga Bumi pun memiliki hikmah. Maka, ketika Malaikat Jibril a.s. hendak meraih sejumput tanah,

Bumi itu menyeru, “Wahai Jibril, jangan ambil tanah dariku. Semua makhluk yang Tuhan ciptakan melaluiku akan tergelincir ke neraka. Mereka akan berdosa, merusak dan menghancurkan satu sama lain. Mereka akan menipu, membunuh, dan hidup dengan cara-cara yang haram. Mereka tak akan memahami kebenaran. Mereka akan hidup kaya dan bersenang-senang melaluiku dan melupakan Dia, Tuhanku, sehingga mereka jatuh ke neraka. Bila anak-anak yang tercipta melaluiku itu jatuh ke neraka, tak kan sanggup aku memikulnya. Sungguh akan sangat menyiksa dan menyedihkanku bila anakanakku berakhir di neraka. Oleh karena itu, aku mohon kepadamu, dengan nama Tuhan, janganlah kau ambil tanah dariku!”

Mendengar ini, Jibril a.s. pun meletakkan tanah itu kembali dan pergi menemui Tuhan, menceritakan semua yang dialaminya.
Lalu Tuhan memanggil Malaikat Mikail a.s. dan berkata, “Pergilah ke empat sisi, empat arah di dunia. Ambillah dari tiap sisinya sampai engkau peroleh segenggam tanah, lalu berikan kepada-Ku.” Mikail a.s. pun patuh dan pergi menjalankan perintah itu.

Maka, ketika Malaikat Mikail a.s. hendak meraih sejumput tanah, hingga bumi itu bersumpah,”Wahai, Mikail, demi Allah aku tidak akan rela, sebagian tanah-ku dijadikan Adam. Kerana aku bimbang kelak Adam akan berbuat maksiat kepada Allah. Namun hal yang serupa terjadi pada Mikail a.s. dan ia kembali menghadap

Tuhan. Kemudian Malaikat Israfil a.s. diutus, namun ia pun kembali dengan cara yang sama. Sampai akhirnya, Tuhan mengutus Sang Malaikat Maut (Izrail a.s). Ketika Izrail a.s. mengambil tanah dari keempat sisi dunia, Bumi melarangnya, “Dengan nama Tuhan, aku mohon padamu, jangan kau ambil tanah dariku!” Namun Izrail a.s. bersikeras, “Adukan itu kepada Dia yang engkau telah bersumpah dengan nama-Nya! Dialah yang telah memerintahkanku mengambil tanah ini. Adukan itu kepada-Nya!”

Izrail pun berkata "Hai bumi, ketahuilah kedatanganku ke mari atas perintah Allah dan atas nama Allah. Jika engkau membantuh atas pekerjaanku ini, bererti engkau membantah perintah Allah dan tentunya engkau tidak ingin menjadi makhluk yang durhaka kepada Allah, bukan?". Mendengar perkataan Izra'il, maka bumi tidak dapat berkata apa-apa kecuali membiarkan Izra'il mengambil segenggam tanah dari keempat sisi, dengan tidak banyak reaksi. Setelah Izra'il mengambil beberapa jenis tanah, kembalilah dia ke hadrat Illahi. Tuhan swt bertanya, menegur,”Bukankah ia meminta perlindungan pada ku dari mu”?
Izroil menjawab,‘ya’ Allah swt menimpal, “Lalu mengapa tak kau kasihani ia, yang sebagaimana dilakukan 3 sahabatmu, Jibril, Mikail & Israfil”? Izroil menukas, Tuhan, Ketaatan kepadamu lebih wajib bagiku dari pada belas kasihmu kepadanya”, Allah swt pun bertitah,”Kamu aku angkat, sebagai Malaikat Maut, aku kuasakan kepadamu untuk mencabut Nyawa mahkluk ku”, mendengar hal itu Izroil sepontan Menangis.
Tuhan swt lantas bertanya.”Apa gerangan Yang membuatmu menangis’? Malaikat Izroil menjawab,”Tuhan, engkau telah menciptakan dari kalangan Makhluk (yang berasal dari Tanah liat) ini para Nabi, manusia-manusia pilihan, para Rasul utusan, engkaupun tidak menciptakan mahkluk yang lebih membenci kematian dari pada mereka, jadi, jika mereka mengenaliku, tentu mereka akan membenci & mencaci-maki aku”,
Allah swt mencoba menghiburnya,”Baiklah, akan aku buat penyebab penyebab kematian sehingga merekapun akan menisbatkan kematian padanya & mereka tidak akan menyebutmu besertanya,” kemudian Tuhan swt, ciptakannya Sebab terbunuh, sebab terbakar, sebab sakit, sebab Lapar & seluruh penyebab kematian lainnya Lalu, Tuhan swt menitahkan kepada Malaikat Izroil, “Bawalah segenggam tanah itu ke Karbalaa’, titik pusat dunia.” Izrail a.s. pun pergi dan meletakkan segenggam tanah itu di tempat yang diperintahkan-Nya. beberapa ulama hadis berkata bahwa Karbalaa’, hati dari dunia, berada di antara Jerusalem dan Jeddah.

Mereka mengatakan bahwa disinilah Adam a.s. dicipta. Namun ada suatu pemaknaan lain: bahwa segenggam tanah itu, Karbalaa’ itu, adalah juga hati (qalb) manusia. Di dalamnya, Tuhan mengatur dan memelihara 18.000 alam dan 15 lapisan. Dia meletakkan semua ini di dalam sirr (rahasia) manusia. Di sinilah peperangan manusia itu terjadi, di hati ini, di segenggam tanah ini. Ketika segenggam tanah diambil,

Tuhan berkata, “Wahai Bumi, engkau benar. Akulah yang menciptakanmu, dan Aku akan menciptakan banyak makhluk melaluimu. Aku akan mengeluarkan aturan dan bagian-bagian yang telah ditetapkan (nasib). Dan bagi tiap-tiap makhluk yang kuciptakan melaluimu, Aku akan membuat jasadnya, hidupnya, makanan dan pemeliharaan yang cukup. Aku sendiri yang akan menjadi Hakim. Bismillahir Rahmaanir Rahiim untuk segenggam tanah itu, Aku-lah yang akan menjadi Pemelihara dan Pelindungnya. Aku-lah yang akan menjadi Penguasa, Pengatur, dan Badushaah-nya. Seperti halnya Aku adalah Pencipta dan Raja bagimu, Aku pun akan menjadi Raja, Rabb (Tuhan) bagi siapa yang akan kuciptakan melaluimu, dan Aku sendiri yang akan menjadi Pelindungnya.

“Wahai Bumi, Aku bertanggungjawab atas penciptaan, perlindungan, pemeliharaan, dan pemberi kedamaian bagi seluruh ciptaan-Ku. Aku akan menjadi Hakim, Aku yang akan menjatuhkan keputusan akhir, dan Aku akan bertanggungjawab atas Hari Kebangkitan dan kehidupan di Akhirat. Bukan engkau. Maka, tak usah engkau merasa terbebani olehnya. Aku yang akan menetapkan takdir bagi setiap yang hidup. Dengan takdir dan kesepakatan, akan ada pembatasan dan sebuah hari sebagai hari kematian sesuai pembatasan itu. Dan setelah kematian, akan ada penentuan, keputusan baginya. Ia akan dibangkitkan di hari kebangkitan, hari diajukannya pertanyaan, dan dijatuhkannya keputusan. Dari hasil diajukannya pertanyaanitu, Aku akan menciptakan surga dan neraka.

“Aku-lah yang akan menempatkan di dalam tiap-tiap manusia ketetapan tentang apa-apa yang halal dan haram, baik dan buruk (khair dan sharr), rahasia dan perwujudannya (sirr dan sifaat). Aku-lah yang memberi semua ini, dan Aku yang akan menjatuhkan keputusan akhir. Aku akan menganugrahkan kerajaan yang sesuai bagi tiap-tiap diri, sesuai dengan sikap dan perilakunya. Bila ia berlaku baik, maka ia akan memperoleh kerajaan surga-Ku. Bila ia berlaku buruk, ia akan mendapatkan kerajaan neraka-Ku. Aku-lah Sang Penguasa surge dan neraka. Aku Raja dari tiga dunia — dunia jiwa, dunia ini, dan dunia akhirat. Engkau tak bertanggungjawab atas semua ini, Wahai Bumi. Tak perlu engkau khawatir atau bersedih akan hal ini. Akulah yang menciptakanmu dan menganugrahkan bagimu kekuatan yang besar, kemenangan, dan kekayaan. Dan Aku-lah pula yang akan menyebarkan semua kekayaan ini, bukan engkau. “Namun, segenggam tanah yang kuambil darimu itu adalah ‘hutang’. Tanah itu milikmu. Tanah itu diberikan kepadamu. Makhluk hidup yang akan Kucipta melaluimu akan memperoleh pemeliharaan darimu, hidup dan tumbuh pada dirimu. Aku akan menggunakanmu sebagai jasad mereka. Mereka akan meminum airmu, menggunakan api dan udaramu, dan memakan segala yang tumbuh darimu. Inilah ‘kekayaan bersama’ yang Kuberikan kepadamu. Aku telah menganugrahkanmu tanah, api, air, udara, dan eter untuk digunakan bersama oleh semua ciptaan-Ku. Seperti itulah Aku akan mencipta, dan engkau haruslah senantiasa menyediakan dirimu bagi mereka, tanpa pilih kasih. “Semua ciptaan, bahkan burung dan hewan-hewan, akan terikat pada kelima elemen ini. Barangsiapa sanggup memutus ikatan-ikatan ini dan mengenal-Ku ketika ia tumbuh dan berkembang, barangsiapa melakukan ini dan sujud mengabdi pada-Ku, Aku akan ’sujud mengabdi kepadanya’. Barangsiapa mencintai-Ku, Aku akan mencintainya. Barangsiapa mendekat selangkah padaKu, mencari-Ku, Aku akan mendekat sepuluh langkah padanya. Barangsiapa memanggil nama-Ku sekali, Aku akan memanggil namanya sepuluh kali. Barangsiapa memuji-Ku sekali, Aku akan memujinya sepuluh kali. “Tak terhitung banyaknya mulut, telinga, mata, hidung, dan tangan yang ada dalam diri-Ku. Dengan telinga itulah Aku mendengarnya. Dengan matanya, Aku melihatnya. Dengan mulutnya, Aku berbicara dengannya. Dengan tangannya, Aku menuntunnya. Inilah rahmat-Ku. Oleh karena itu, wahai Bumi, janganlah bersedih. Inilah sebabnya kenapa Kutetapkan apa yang disebut sebagai takdir, inilah kenapa Kutetapkan batasan dan kadar, sebuah kesepakatan, pada seluruh makhluk hidup. Aku akan memanggil kembali setiap

makhluk sesuai dengan kesepakatan itu. “Wahai Bumi, melalui segenggam tanah sebagai pinjaman darimu ini, Aku melipatgandakan manusia seribu kali, dan Aku perintahkan mereka mengembalikan seribu genggam tanah itu pula kepadamu. Ini ‘hutang’-Ku, kewajiban yang akan Aku emban. Ketika kesepakatan manusia telah berakhir, Aku bayar ‘hutang’-Ku ini kepadamu. Kuambil segenggam tanah ini darimu, dan bila seorang manusia tak mengembalikannya kepadamu, maka hal ini akan menjadi tanggungan besarnya di Hari Penentuan. Dia akan terhukum. Aku akan mengembalikan setiap manusia ke tempat yang sama di mana segenggam tanah itu diambil untuk menciptakannya. Akan Kuletakkan setiap jasad di tempat yang semestinya, dan akan Kuraih jiwanya. Aku akan melakukannya sesuai kesepakatan dan kadar tiap orang. Oleh karena itu, wahai Bumi, jangan kau khawatirkan dirimu tentang hal ini. Karena alasan inilah Aku perintahkan Izrail untuk meletakkan segenggam tanah itu di titik pusat, Karbalaa’. Inilah hati, dan di dalamnya terdapat rahasia. Tak perlu kau khawatirkan tentang hal ini.” Tuhan menyimpan segenggam tanah dari, berbagai penjuru Bumi & Tanah 7 Lapisan Bumi Yang semuanya itu di campur Tanah dari 4 sisi Dunia(Karbalaa’) selama 70 tahun, di mana Ia menurunkan hujan 7 tahun lamanya demi memperbanyaknya.

Lalu Allah swt, pun mengambil tanah itu dan membentuk jasad bagi Adam a.s.
1) Kepala Adam dari tanah Baitul Muqaddis dan Lapisan Bumi ke 1, kerana di situlah berada otak manusia dan di situlah tempat akal, Kepintaran & Ucapan
2) Kedua Telinganya dari tanah Bukit Tursina, maka jadilah Telinga itu pendengar tempat penerima nasihat.
3) Dahinya terbuat dari tanah Iraq, maka jadilah Dahi itu sebagai tempat untuk sujud kepada Allah.
4) Mukanya terbuat dari tanah Surga, maka jadilah Wajah itu tempat keBagusan, berhias dan tempat kecantikan.
5) Dua Matanya terbuat dari tanah telaga Al-Kautsar, maka jadilah Mata itu tempat untuk menarik perhatian.
6) Giginya terbuat dari tanah telaga Al-Kautsar, maka jadilah Gigi itu tempat manis.
7) Lidahnya terbuat dari tanah Tha'if, maka jadilah Lidah itu tempat mengucap kalimat syahadat, bersyukur, merendahkan diri dan berdoa kepada Tuhan
8) Lehernya terbuat dari Lapisan Bumi ke 2
9) Hatinya terbuat dari tanah Syurga Firdaus, maka jadilah Hati itu kerana di situ tempat iman, keyakinan, ilmu, kemahuan dan sebagainya.
10) Dadanya terbuat dari Lapisan Bumi ke 3
11) Dua Lengan Tangannya diciptakan dari Tanah Masriq dan Lapisan Bumi ke 4
12) Tangan kanannya terbuat dari tanah ka'bah, maka jadilah Tangan Kanan itu untuk mencari nafkah, tempat berkah, menolong dalam kehidupan, bekerja sesama manusia, serta bermurah hati.
13) Tangan kirinya terbuat dari tanah Paris, maka jadilah Tangan Kiri itu
tempat bersuci & beristinjak.
14) Perutnya terbuat dari tanah Khurasan, maka jadilah Perut itu tempat lapardan haus.
15) Auradnya terbuat dari tanah Babylon. Maka jadilah Auradnya itu Di situ tempat sahwad, sex (berahi), tipu daya & Khianat
16) Tulangnya terbuat dari tanah Gunung, maka jadilah Tulang itu tempat yang keras & alat peneguh tubuh badan.
17) Dua kakinya terbuat dari dari tanah Hindia dan Tanah Maghrib, maka jadilah Kakinya itu tempat berdiri dan berjalan.
18) Punggungnya terbuat dari Tanah Lapisan Bumi ke 5, maka jadilah Punggung itu tempat untuk Berbaring
19) Paha & Pantatnya diciptakan dari Lapisan Bumi ke 6
20) Dua Betisnya Terbuat dari Lapisan Bumi ke7

Kemudian ALLAH menciptakan pada Adam as mempunyai 9 Lubang di Kepalanya yaitu ; 2 Matanya, 2 Telinganya, 2 Lubang Hidungnya & 1 Lubang di Mulutnya serta 2 Lubang terdapat di Badannya antaralain ; Lubang Qubur & Duburnya

Allah swt, menjadikan Adam as memiliki 5 Panca Indra Penglihatan pada Mata ,Pendengaran pada Telinga ,Perasa pada Mulut ,Pencium pada Hidung serta Peraba pada kedua Tangan
Beberapa lama kemudian, karena Bumi dan Nur telah bersatu, Tuhan menerangi cahaya Nur Muhammad di dahi Adam a.s. Titik ini disebut sebagai mata kebijaksanaan: kursi. Sekalipun mata kita tertutup, bila kita membuka mata yang lain, mata rahmat Tuhan, mata kebijaksanaan ruhani dan pengetahuan (gnanam dan ilmu) maka kita akan mampu melihat segalanya. Seseorang yang berada di tingkatan ini akan memiliki keindahan. Ia pun akan dikenal sebagai Suratul Insan, Suratul Qur’an, atau Suratul Fatihah.

Di manakah Nabi Muhammad Sekarang?


Pertanyaan ini termasuk salah satu topik andalan yang lumayan sering dilontarkan oleh para kristen penghujat Islam dalam berbagai forum debat di internet dengan macam-macam maksud dan tujuan. Namun pada p
rinsipnya, dan inilah yang sebenarnya, pertanyaan itu semata-mata cuma untuk menghibur diri sendiri dalam rangka mempertahankan keyakinan mereka yang mudah goyah. Itu sebabnya mengapa mereka merasa perlu untuk terus menerus mencari alasan pembenaran agar ajaran kristen tampak seolah-olah lebih baik dan lebih benar dibandingkan dengan ajaran Islam.

Dengan mengangkat topik ini, bagaimana kristen tidak tampak lebih baik dan lebih benar? Seperti yang mereka yakini, saat ini Yesus sudah berada di sorga dan mereka yang mengakui Yesus sebagai Tuhan dijamin pasti akan masuk sorga!

Sedangkan umat muslim? Ke mana semua mereka setelah mati nanti? Jangankan masuk sorga, sedangkan nabi besar yang mereka ikuti saja, setelah wafat tidak jelas di mana keberadaannya. Bagamana pula dengan nasib umatnya sendiri kelak?

IYA, di manakah nabi Muhammad sekarang?
————————————————————————————————
Untuk memahami jawaban yang benar menurut petunjuk Al-Qur’an dan Hadits, sebenarnya mereka perlu mengetahui dengan baik bahwa dalam ajaran islam, jasad dan ruh para Nabi dan Syuhada tidak pernah mati, dan tidak pula pernah rusak oleh tanah.
————————————————————————————————
1. FAKTA AL-QUR’AN

“Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu HIDUP disisi Tuhannya dengan mendapat rezki.” (QS. Ali-Imran[3]:169).

2. FAKTA AL-HADITS

”Allah subhanahu wa ta’ala mengharamkan tanah untuk memakan jasad para Nabi.” [Kitab Shahih Sunan Abu Dawud hal. 196 hadits no. 925 oleh Syaikh Nashiruddin Al Albani].

Abdullah bin Umar: Rasulullah SAW bersabda,” Mu’adzin al-muhtasibin (yang mengharap pahala disisi Allah) seperti seorang syahid yang berlumuran darah. Apabila dia mati jasadnya tidak dimakan belatung didalam kuburnya” [Kitab At-targhib wat Tarhib Diriwayatkan oleh Mundziri, hal. 181. No.24] Dan masih banyak lagi hadits-hadits yang berhubungan dengan hal ini.

3. FAKTA MEDIA PUBLIK

Seorang sahabat Rasulullah saw, Jabir bin ‘Abdullah al-Ansari (wafat.697 M), saat makamnya dipugar pada tahun 1932, jasadnya ditemukan masih utuh kendati telah dimakamkan selama lebih dari 12 abad (1.200 tahun).
Seorang Ulama Shalih, KH. Basuki Abdullah jasadnya ditemukan masih utuh setelah 26 Tahun dimakamkam.
Menurut laporan Palang Merah Internasional, jenazah syuhada para mujahid Taliban tidak membusuk.

Jika kristen bertanya, apakah fakta-fakta di atas dianggap sudah menjawab pertanyaan di mana nabi Muhammad sekarang? Jawabnya, tentu saja sudah! Tapi kalau masih belum faham juga, maka begini penjelasan yang lebih spesifik:

Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam saat ini berada di Madinah, di dalam maqamnya yang dimuliakan oleh manusia, oleh para malaikat, dan oleh Allah sendiri. Beliau hidup dan senantiasa dipenuhi kebutuhan hidupnya sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur’an surah Ali-Imran[3]:169 di atas.
Setiap hari para malaikat bumi mendatangi maqam nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam untuk menyampaikan salam (syalawat) dari umatnya di seluruh penjuru dunia. Ini sesuai dengan sabda beliau, “Sesungguhnya Allah Subhanahu wata’ala memiliki Malaikat- Malaikat yang terbang ke berbagai tempat di bumi menyampaikan kepadaku salam dari umatku.” [Shahih HR Imam Ahmad]
Setiap saat ruh dan jasad nabi Muhammad Shallallhu Alaihi Wasallam menjawab semua syalawat dari umatnya. Ini sesuai dengan sabda beliau, “Tidak ada yg menyampaikan salam dari umatku, kecuali Allah akan mengembalikan ruhku (kepada Jasad ku di madinah ) dan menjawab salamnya ” [Shahih HR Abu Daud]
Sebagaimana yang dilakukan oleh umat Islam saat melaksanakan ibadah Haji & Umrah, maka menjelang kiamat nanti nabi Isa Alaihisallam yang kembali ke bumi akan datang mengucapkan salam di maqam nabi Muhammad Shallalhu Alaihi Wasallam. Hal ini dinubuatkan dalam sabda beliau, “Sungguh Isa Ibn Maryam akan turun dan melalui Madinah dalam perjalanan haji dan jika dia mengcapkan salam kepadaku, pasti aku akan menjawabnya.” [HR Al-Hakim, beliau mengatakan sahih]
Hingga kini dan sampai kiamat nanti Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam masih mengunjungi orang-orang tertentu melalui mimpi, sebagaimana sabda beliau, “Barangsiapa yang pernah melihat aku dalam mimpinya, berarti dia benar-benar melihatku. Sesungguhnya syaitan tidak bisa menjelma dengan rupaku.“ [Jami’u As-Soghir Imam Suyuthi, Musnad Imam Ahmad, Sahih Al-Bukhari, Sunan At-Tirmidzie, hadis ini sahih] atau diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya: Rasulullah s.a.w pernah bersabda: “Barangsiapa yang pernah melihat aku dalam mimpinya, berarti dia akan dapat melihatku di dalam keadaan sadar. Sesungguhnya tidak mampu syaitan menjelma dengan rupaku .“ [Jami’u As-Soghir Imam Suyuthi, Sahih Al-Bukhari, Sahih Muslim, Sunan Abu Dawud, hadis sahih]

Sampai di sini, boleh jadi timbul pertanyaan baru; benarkah ada manusia yang pernah memimpikan bertemu dengan Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam? Jawabnya, ada! Tapi kisah-kisah seputar ini sangat jarang diliput oleh media untuk dipublikasi secara luas. Kendati demikian, tidak ada salahnya bila kita menyimak juga penjelasan dari sumber-sumber yang layak dipercaya seperti di antaranya di sini, atau di sini.

Meski begitu, berbekal mimpi indah bahwa Yesus yang mereka tuhankan “masih hidup” di sorga dan sudah menjanjikan masuk sorga bagi mereka, tidak sedikit kristen yang kemampuan olah pikirnya tidak cukup baik untuk mencerna penjelasan Al-Qur’an dan Hadits seperti di atas, masih tetap saja “nyosor” dengan pertanyaan klise seperti misalnya, “Karena sudah dimakamkan (atau disemayamkan di maqam), artinya nabi anda mati, kan?”

Ini juga salahsatu ketidakfahaman mereka tentang makna atau definisi “maqam” dalam Islam. Menurut perbendaharaan kata bahasa asli Al-Qur’an dan Hadits, yaitu Arab, secara ringkas maqam dapat diartikan sebagai station, tempat, posisi atau koordinat, atau peringkat dalam tatanan melodi. Selanjutnya tentang maqam ini, silahkan lihat juga:

Di dalam Kamus al-Munawwir (Arab-Indonesia), A.W. Munawwir (1984) menyebutkan, bahwa kata maqaam berasal dari kata qaa-ma, ya-quu-mu, qi-yaam, yang berarti ‘naik/meningkat, berdiri, bangkit, bangun, berangkat’.
Dalam A Dictionary of Modern Written Arabic, Hans Wehr (1974) mengartikan maqaam dengan ‘site, location, position, place, spot, situation, station, standing, rank, dignity.’
Sedangkan dalam Ensiklopedi Islam, Cyril Classe- (1999) memberi arti maqam dengan “tempat berdiri”, sebuah stasiun spiritual, semisal kesalehan sikap atau sebuah sikap yang muncul sebagai corak jiwa yang dominan.

Semoga setiap umat Islam yang turut membaca penjelasan ini, Insya Allah, kelak akan mendapat perkenan Allah untuk berjumpa dengan Baginda Nabi Besar Muhammad Sholallahu alaihi wassalam sebagaimana yang senantiasa menjadi kerinduan umat Islam di seluruh d
unia.

Berita Datangnya Nabi Muhammad Di Kitab Hindhu

Bhavishya Purana in the Prati Sarag Parv III Khand 3 Adhay 3 Shloka 5 to 8, Malecha (Ibrani = Mahekha = saudaramu), (orang asing dari negeri asing), guru spiritual akan muncul dengan pengikut
nya. Namanya Mahamad. Penghuni Arabia kebanggaan umat manusia. Yang melawan Iblis dan menghancurkan berhala.

Dalam “Bhavishya Purana” Pratisarag Parv III Khand 3 Adhay 3 Shloka 10 sampai 27 Maharishi Vyas meramalkan sebagai berikut : “Pengikutku adalah laki-laki yang disunat tanpa dikuncir rambut kepalanya, memelihara jenggot dan meyerukan panggilan untuk beribadah. (Adzan) Makan segala sesuatu yang halal dan semua binatang kecuali Babi. Mereka menyucikan diri dengan pedang. Akan membuat agama yang membolehkan pengikutnya makan daging”. Pengikutnya di panggil sebagai Musalman (Muslim)

Dalam Atharvaveda Book 20 Hymn 127 verses 1-13 dikatakan : “Dia adalah Resi yang naik Onta dan pergi ke surga dengan kendaraan (dalam Islam ada peristiwa Isra Mi’raj dimana nabi Muhammad naik Buroq ke langit). Tidak mungkin itu orang India karena Reshi India (Brahman) tidak boleh naik Onta berdasarkan “Sacred Book of the east”, Volume 25, Law of Manu page 472. Menurut Manu Smirti Bab 11 ayat 202 “Seorang Brahman dilarang menaiki Onta atau Keledai.

Reshi ini bernama “Mamah Resi”. Tak ada Resi di India bernama “Mamah” yang bermakna “punya harga diri yang mulia”. Kata “Mamah” secara etimologis punya hubungan dengan bahasa Arab: “Muhammad” yang berarti “yang terpuji”, sedangkan “Mamah Rishi” adalah julukan bagi NARASHANGSA, sehingga Mamah Rishi = Narashangsa = Muhammad = Yang Terpuji. (STANLEY LANE POOLE, Speeches and Table Talks of the Prophet Mohammed, 1882).

MAMAH terkenal dengan 10.000 pengikutnya” “Nabi Muhammad berangkat bersama dengan 10.000 orang pada saat yang menentukan ini” (WASHINGTON IRVING, Life of Muhammad, Hal. 17). “…dan Muhammad membawa 10.000 pengikutnya ke Mekah” (STANLEY LANE POOLE, Speeches and Table Talks of the Prophet Mohammed, 1882).

Seorang professor bahasa dari ALAHABAD UNIVERSITY INDIA dalam salah satu buku terakhirnya berjudul “KALKY AUTAR” (Petunjuk Yang Maha Agung) yang baru diterbitkan memuat sebuah pernyataan yang sangat mengagetkan kalangan intelektual Hindu. Prof. WAID BARKASH (penulis buku) yang masih berstatus pendeta besar kaum Brahmana mengatakan bahwa ia telah menyerahkan hasil kajiannya kepada delapan pendeta besar kaum Hindu dan mereka semuanya menyetujui kesimpulan dan ajakan yang telah dinyatakan di dalam buku. semua kriteria yang disebutkan dalam buku suci kaum Hindu (Wedha) tentang ciri-ciri “KALKY AUTAR” sama persis dengan ciri-ciri yang dimiliki oleh Rasulullah Saw.

“Kalki Avatar akan dilahirkan di kota SHAMBHALA, ibunya bernama SUMATI, Akan pergi ke gunung (Gua Hira) untuk menerima wahyu, bersama empat orang temannya (di Islam yaitu Umar,Usman, Abu Bakar dan Ali) akan mengalahkan kali (setan/kebatilan). Dia akan dibantu oleh para malaikat di medan pertempuran.Dia lahir pada hari ke-12 yang cerah, pada pertengahan bulan Madhav” (12 Robiul awwal). (KALKI-PURANA 2:4-15).

“Ayahnya bernama VISHNU-YASH.” ( Bhagvata Purana Khand 12 Adhyay 2 shlokas 18-20 dan Bhagwat Purana Khand 1 Adhyay 3 Shloka 25 )

Kata “Shambhala” berarti: rumah perdamaian dan keamanan. Muhammad lahir di kota Mekah yang dikenal sebagai “Darul Aman” yang juga berarti: rumah perdamaian dan keamanan. Ibunya bernama “Sumati” yang berarti: lemah lembut dan cerdas. Ibu Muhammad bernama “Aminah” yang juga berarti: lemah lembut. Ayahnya bernama “Vishnu-Yash” yang berarti: hamba Tuhan (Vishnu = Tuhan). Ayah Muhammad bernama “Abdullah” yang berarti juga: hamba Allah/Tuhan. Kalki Avatar dibantu oleh para malaikat di medan pertempuran. Ketika Perang Badar, Muhammad dibantu oleh para malaikat (Q.S. ALI IMRAN:123-125), juga dalam Perang Khandaq, Muhammad dibantu oleh para malaikat (Q.S. AL-AHZAAB:9). Kalki Avatar lahir pada hari ke-12 bulan Madhav. Muhammad juga lahir pada hari ke-12 tepatnya tanggal 12 Rabiul Awwal Tahun Gajah (Sebelum Hijriyah). Jadi, KALKI AVATAR tidak lain adalah Muhammad, sedangkan “Kalki Avatar” sendiri berarti: pembersih dosa yang datang ke dunia.

Barkash yang masih berstatus sebagai pendeta besar kaum Brahmana telah menyebarkan kajiannya ini kepada 8 pendeta besar Agama Hindu lainnya, dan ke semua 8 pendeta itu setuju dengan hasil kajian Prof. Barkash. Dengan alasan ilmiah dan masuk akal, Prof. Barkash menelaah kitab suci agama Hindu, kitab Wedha, bahwa di dalam kita suci itu ada disebutkan bahwa akan datang pembawa spiritual baru yang ciri-nyanya persis dengan Nabi Muhammad SAW.

Dalam kitab suci Wedha itu disebutkan bahwa Kalky Avatar akan dilahirkan di Jazirah Arab. Bapaknya bernama Abdullah, dalam bahasa sansekerta dinamakan syanuyihkat, yang artinya hamba Allah, atau Abdullah.
Masih di dalam kitab suci itu, ibunya juga disebutkan bernama Aminah, yang dalam bahasa sansekerta disebut sebagai Sumaneb, artinya amanah, amaan atau Aminah..

Tuesday, 27 November 2012

30 PESAN IMAM SYA’FEI SEBAGAI PEGANGAN HIDUP

Nama sebenarnya adalah Muhamad bin Idris bin Abbas bin Ulthman bin Sha’fie bin Saib bin Abdu Yazid bin Hasyim bin Abdul Mutalib bin Abdul Manaf.

Ayahnya berasal daripada keturunan Quraisy dari Bani Mutalib. Ayahnya meninggal dunia ketika Iman Syafie masih kanak-kanak. Ibunya bernama Ummu Habibah al-Uzdiyyah berasal dari kabilah Yaman dari suku Uzd.

Beliau dilahirkan di kota Gaza Palestin pada bulan Rejab tahun 150 hijran. Ada yang mengatakan pada malam beliau dilahirkan Imam Abu Hanifah (Imam Hanafi) meninggal dunia. Khalifah Islam pada masa itu ada khalifah Abu Jaafar al-Mansur dari Bani Abbasiyah.

Imam Syafie dibesarkan dalam serba kekurangan. Sejak kecil lagi beliau sudah mempelajari Al-Quran. Beliau mula menghafal al-quran sejak berusia sembilan tahun. Berusia 10 tahun beliau menghafal dan memahami kitab al-Muwatta yang ditulis Imam Malik.

Beliau mempunyai suara merdu, boleh bersyair dan bersajak. Ketika berusia 15 tahun, beliau mengajar dan memberi fatwa kepada orang ramai di Masjid al-Haram. Kerana kegigihan dan kecerdikan beliau yang luar biasa, beliau di sanjung masyarakat. Beliau meninggal di Mesir tahun 204 hijran ketika berumur 54 tahun.

Imam Syafie melarang taklid, baik taklid kepada dirinya sendiri ataupun kepada sesiapa sahaja. Semasa hidup, beliau selalu menasihatkan orang ramai terutama anak muridnya berkenaan taklid,

“Janganlah mereka-reka dalam perkara-perkara agama mengguna pakai taklid sahaja kepada perkataan ataupun tindakan yang tidak disertai dengan keterangan ataupun alasan dari Al-quran dan hadis.“

Pesan Imam Sya’fie, ” Tiap-tiap perkara yang saya katakan padahal Rasulullah bertentangan kepada perkataan saya, Rasulullah itulah yang lebih utama perlu dituruti.“

|

30 PESAN IMAM SYA’FIE :

1. Tuntutlah ilmu sebanyak mungkin kerana ia dapat menjaga dan membuat kamu cemerlang di dunia dan akhirat.
2. Perbanyaklah menyebut Allah daripada menyebut makhluk. Dan Perbanyaklah menyebut akhirat daripada menyebut dunia.
3. Pilihlah makanan yang halal karena ia menjamin kesehatan dan menyebabkan syaitan menghindar.
4. Sabar menghadapi musibah adalah sebesar-besar arti sabar dimana sabar itu sendiri memerlukan kesabaran pula. Bala dan musibah menunjukkan adanya perhatian dan kasih sayang Allah. Oleh itu, bersyukurlah kerana syukur yang sedemikian setinggi-tinggi arti syukur.
5. Apabila salah seorang antara kaum kerabat dan saudara kamu sakit, kamu perlu ringankan langkah menziarahinya kerana ia disaksikan oleh malaikat dan dan dicintai Allah.
6. Marah adalah salah satu antara panah-panah syaitan yang mengandungi racun. Oleh itu, hindarilah ia supaya dapat menewaskan syaitan dan bala tenteranya.
7. Kasihanilah anak yatim kerana Rasulullah juga tergolong sebagai anak yatim dan beliau akan bersama-sama dengan orang yang menyayangi dan mengasihi anak-anak yatim di akhirat.
8. Berbuat baik dan tunjukkan bakti kepada ibu bapa tanpa mengenali letih dan lelah sebagaimana mereka berbuat begitu sepanjang hayat mereka. Ia dapat menambah keberkatan pada umur, menambah rezeki dan keampunan atas dosa-dosa kamu.
9. Banyakkanlah amal soleh kerana ia adalah pendinding dan perisai orang mukmin dan pelindung kepada serangan iblis.
10. Takwa adalah pakaian kebesaran dan hiasan akhlak Muslim sebenar. Ia ibarat pokok zaitun, minyaknya membawa berka, ia juga memberi kejayaan dan kemenangan.
11. Iman mempunyai bentengnya bagi menghalang segala serangan yang mencoba merobohkannya. Oleh itu bagi menguatkan benteng iman, keimanan perlu dibajai dengan lima perkara, yakin, ikhlas, mengerjakan amalan sunat, istiqamah, bertatasusila ataupun berdisiplin dalam mengerjakan ibadah.
12. Ingat dan zikir kepada Allah sebanyak-banyaknya karena ia mengobati penyakit jasmani dan hati. Ia mencetuskan ketenangan hidup dan qanaah.
13. Khusyuk secara zahir adalah khusyuknya orang awam, khusyuk secara batin adalah khusyuknya orang pilihan di sisi Allah.
14. Kubur adalah perhentian sementara bagi membolehkan ke satu perhentian lagi yang penuh dengan soal siasat. Oleh itu, siapkanlah jawaban yang adil dan benar menerusi amal yang benar dan taat kepada al-haq yang tidak berbelah bagi.
15. Kita perlu sentiasa memohon perlindungan daripada Allah, sekurang-kurangnya dengan mengucapkan “A’uzubillahi minassaitathanirrajim“. Kita perlu bersabar sekiranya serangan syaitan datang juga bertalu-talu dengan hebat dan menyedari Allah taala hendak menguji keteguhan sabar kita, hendak melihat ketulenan jihad kita. Ketahuilah perang dengan syaitan itu lebih hebat daripada perang sabil.
16. Sebesar-besar keaiban (keburukan) adalah kamu mengira keburukan orang lain sedangkan keburukan itu terdapat dalam dirimu sendiri.
17. Hati adalah raja dalam diri. Oleh itu,lurus dan betulkan ia supaya empayar kerajaan dirimu tegak di atas al-haq yang tidak disertai oleh iringan-iringan pasukan kebatilan.
18. Ketahuilah istighfar yang diucapkan dengan betul mampu membuat syaitan lari ketakutan dan menggoncang kerajaan iblis di istana kerajaannya.
19. Ketahuilah sebesar-besar kesenangan di duna dan akhirat adalah memberi maaf kepada orang lain dan melupakan terus kesalahannya. Allah pasti akan meninggikan darjatnya di sisi manusia.
20. Tafakurlah sebelum tidur bagi menghisab diri atas salah dan silap semasa aktiviti pada siang hari sebagaimana Umar bin al-Khattab menyiasati dirinya dengan pelbagai soalan berkenaan dosa-dosanya pada siang hari.
21. Tuntutlah ilmu sebanyak mungkin kerana ia dapat menjagamu dan membuatmu cemerlang di dunia dan di akhirat. Ia juga amalan para nabi, rasul dan orang soleh.
22. Siapa yang mahu meninggalkan dunia dengan selamat, dia perlu mengamalkan perkara berikut iaitu mengurangkan tidur, mengurangkan makan, mengurangkan bercakap dan berpada-pada dengan rezeki yang ada.
23. Kamu seorang manusia yang dijadikan daripada tanah dan kamu juga akan disakiti (dihimpit) dengan tanah.
24. Siapa yang menjalin ukhuwah dan menghidupkannya, dia memperoleh banyak kebaikan.
25. Allah menjanjikan kepada orang yang beriman, mereka akan ditinggikan darjat dan diberi kemuliaan selagi mereka menunaikan perintah Allah.
26. Allah menjanjikan kepada orang yang beriman, mereka pasti mendapat pertolongan Allah seperti dalam pernyataannya dalam surah ar-Rom ayat 47 yang bermaksud; dan adalah menjadi hak (tanggungjawab) kami untuk menolong orang yang beriman.
27. Allah menjanjikan kepada orang yang beriman, mereka pasti mendapat pembelaan kepada Allah sebagaimana pernyataannya dalam surah al-Hajj ayat 38 yang bermaksud, Allah membela orang yang beriman
28. Allah menjanjikan kepada orang yang beriman dan bertakwa, Allah pasti menaikkan derajat mereka hingga ke taraf wali-wali Allah selagi memenuhi syarat-syaratnya seperti dalam pernyataannya dalam surah al-Baqarah ayat 257 yang bermaksud, Allah penolong (wali) bagi orang yang beriman.
29. Allah menjanjikan kepada orang yang beriman akan memberi petunjuk dan jalan lurus sebagaimana pernyataan Allah dalam surah al-Hajj ayat 54 yang bermaksud ” Allah akan memberi petunjuk bagi orang yang beriman kepada jalan yang lurus.”
30. Allah menjanjikan kepada orang yang beriman, mereka akan memperoleh rezeki yang baik dan pelbagai keberkatan selagi mereka menunaikan perintah Allah sebagaimana pernyataannya dalam surah al-A’raf ayat 96 yang bermaksud, sekiranya penduduk kota beriman dan bertakwa pasti kami akan melimpahkan mereka berkat dari langit dan bumi tetapi sekiranya mereka mendustakan ayat-ayat kami, kami akan seksa mereka disebabkan perbuatan mereka.

Sumber : ~"Adinda Rossita Khumairah Najwa"

Monday, 26 November 2012

CARA TIDUR RASULULLAH TERBUKRI SEHAT DALAM PENJELASAN MEDIS (KEDOKTERAN)

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan d
ia banyak menyebut Allah.” (QS. Al Ahzab : 21).

Sebagai suri teladan yang baik, Rasulullah Muhammad saw telah banyak memberikan contoh bagaimana tata cara tidur yang baik menurut islam. Seperti hadist berikut ini:

“Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710)

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila tidur meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya. ” (HR. Abu Dawud no. 5045, At Tirmidzi No. 3395, Ibnu Majah No. 3877 dan Ibnu Hibban No. 2350)

“Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu adalah posisi tidur yang dimurkai Allah Azza Wa Jalla.” (HR. Abu Dawud dengan sanad yang shohih)

Dan posisi tidur dengan menghadap kearah kanan telah terbukti sehat dan banyak manfaatnya dalam hal medis. Berikut manfaat tidur menghadap ke kanan:

1. Mengistirahatkan otak sebelah kiri

Umumnya kita menggunakan organ tubuh bagian kanan sebagai anggota tubuh yang dominan dalam beraktifitas seperti makan, memegang dan lainnya. Dengan tidur pada posisi sebelah kanan, maka otak bagian kiri yang mempersarafi segala aktiftas organ tubuh bagian kanan akan terhindar dari bahaya yang timbul akibat sirkulasi yang melambat saat tidur/diam. Bahaya tersebut meliputi pengendapan bekuan darah, lemak , asam sisa oksidasi, dan peningkatan kecepatan atherosclerosis atau penyempitan pembuluh darah.

2. Mengurangi beban jantung

Dampak posisi ini adalah denyut jantung menjadi lebih lambat, tekanan darah juga akan menurun. Kondisi ini akan membantu kualitas tidur. Tidur miring ke kanan membuat jantung tidak tertimpa organ lainnya. Hal ini disebabkan karena posisi jantung yang lebih condong berada di sebelah kiri.


3. Mengistirahatkan lambung

Lambung manusia berbentuk seperti tabung berbentuk koma dengan ujung katup keluaran menuju usus menghadap kearah kanan bawah. Jika seorang tidur kesebelah kiri maka proses pengeluaran chime ( makanan yang telah dicerna oleh lambung dan bercampur asam lambung ) akan sedikit terganggu, hal ini akan memperlambat proses pengosongan lambung.

4. Meningkatkan pengosongan kandung empedu, pankreas

Adanya aliran chime yang lancar akan menyebabkan keluaran cairan empedu juga meningkat, hal ini akan mencegah pembentukan batu kandung empedu. Keluaran getah pancreas juga akan meningkat dengan posisi miring ke kanan.

5. Meningkatkan waktu penyerapan zat gizi

Saat tidur pergerakan usus meningkat. Dengan posisi sebelah kanan, maka perjalanan makanan yang telah tercerna dan siap di serap akan menjadi lebih lama, hal ini disebabkan posisi usus halus hingga usus besar ada dibawah. Waktu yang lama selama tidur memungkinkan penyerapan bisa optimal.

6. Merangsang buang air besar (BAB)

Dengan tidur miring ke sebelah kanan , proses pengisian usus besar sigmoid ( sebelum anus ) akan lebih cepat penuh, jika sudah penuh akan merangsang gerak usus besar diikuti relaksasi dari otot anus sehingga mudah buang air Besar.

7. Mengisitirahatkan kaki kiri

Pada orang dengan pergerakan kanan, secara ergonomis guna menyeimbangkan posisi saat beraktifitas cenderung menggunakan kaki kiri sebagai pusat pembebanan. Sehingga kaki kiri biasanya cenderung lebih merasa pegal dari kanan, apalagi kaki posisi paling bawah dimana aliran darah balik cenderung lebih lambat. Jika tidur miring kanan , maka pengosongan vena kaki kiri akan lebih cepat sehingga rasa pegal lebih cepat hilang.

8. Menjaga kesehatan paru-paru

Paru-paru kiri lebih kecil dibandingkan dengan paru-paru kanan. Jika tidur miring ke sebelah kanan, jantung akan condong ke sebelah kanan. Hal ini tidak menjadi masalah karena paru-paru kanan lebih besar. Lain halnya jika bertumpu pada sebelah kiri, jantung akan menekan paru-paru kiri yang berukuran kecil, tentu ini sangat tidak baik.

9. Menjaga saluran pernafasan

Tidur miring mencegah jatuhnya lidah ke pangkal yang dapat mengganggu saluran pernafasan. Tidur dengan posisi telentang, mengakibatkan saluran pernafasan terhalang oleh lidah. Yang juga mengakibatkan seseorang mendengkur. Orang yang mendengkur saat tidur menyebabkan tubuh kekurangan oksigen. Bahkan terkadang dapat mengakibatkan terhentinya nafas untuk beberapa detik yang akan membangunkannya dari tidur. Orang tersebut biasanya akan bangun dengan keadaan pusing karena kurangnya oksigen yang masuk ke otak. Tentunya ini sangat mengganggu kualitas tidur.

Saturday, 24 November 2012

jika Ingin Baik di Mata Allah Rajinlah Tafaqquh Fidin!



Oleh: Badrul Tamam

Al-Hamdulillah, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada baginda Rasulillah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga dan

para sahabatnya.

Kepada kaum muslimin kami berpesan, supaya bertakwa kepada Allah setiap saat. Istiqamah dalam mengamalkan ajaran Islam. Hendaknya takut kepada Allah dan selalu mendekatkan diri kepada-Nya di mana saja berada. Lalu melakukan introspeksi diri, sehingga tidak meninggalkan apa yang telah Allah wajibkan dan tidak menerjang apa yang telah Dia larang atas kalian.

Kami juga berwasiat agar terus bertafaqquh fiddin (mengkaji Islam), mempelajari kaidah-kaidah dasar Islam dan mengetahui masalah halal dan haram. Karena di sanalah letak kebaikan umat Islam. Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

مَنْ يُرِدْ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ

"Siapa yang kehendaki kebaikan padanya, maka Dia akan jadikan orang itu fakih terhadap dien." (HR. Bukhari, Muslim, dan lainnya, dari Mu'awiyah bin Abi Sufyan Radhiyallahu 'Anhu)

Yufaqqihu, maknanya: menganugerahkan kecerdasan, pengetahuan, dan kefahaman terhadap urusan Islam (hukum-hukum syar'i). Faham di sini adalah faham yang membuahkan amal shalih agar kefahaman dan ilmunya tersebut tidak menjadi bumerang bagi dirinya. Karena siapa yang tidak mengamalkan ilmu yang telah dipahaminya, ia termasuk orang yang mendapat murka, sebagaimana yang tersebut dalam hadits shahih, "Al-Qur'an itu menjadi pembelamu atau yang memberatkanmu."

Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan tegas mencela orang yang memahami kebenaran dan telah menyampaikannya kepada yang lain, namun ia sendiri tidak mengamalkannya. Allah Ta'ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لَا تَفْعَلُونَ

"Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan." (QS. Al-Shaff: 2-3)

Saat menjelaskan hadits di atas, banyak ulama menyebutkan juga hadits lain, dari Abu Musa al-Asy'ari, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Sesungguhnya perumpamaan petunjuk dan ilmu yang dengannya Allah mengutusku adalah seperti air hujan yang turun ke tanah. Di antaranya ada tanah yang subur yang menyerap air sehingga menumbuhkan tanaman dan rerumputan yang banyak. Ada juga tanah tandus yang menahan air sehingga orang-orang bisa memanfaatkannya; mereka minum darinya, memberi minum ternaknya, dan mengairi tanaman. Ada juga tanah yang keras; tidak dapat menahan air dan tidak dapat menumbuhkan tanam-tanaman. Demikianlah perumpamaan orang yang memahami agama Allah, lalu ia mengambil manfaat apa yang dengannya Allah mengutusku, sehingga ia belajar dan mengajarkannya. Dari sisi lain ada orang yang tidak mau mengambil manfaat darinya, serta orang yang sama sekali tidak menerima petunjuk Allah yang dengannya aku diutus." (Muttafaq 'Alaih)

Dalam kitab Miftah Daar al-Sa'adah (1/60-61), milik Ibnul Qayyim menjelaskan, manusia dilihat dari sisi kesiapan dan kesediaannya menerima risalah (ajaran) yang dibawa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam dalam tiga bagian; Pertama, ada orang yang menghafal, memahami maksudnya, dan mampu menyimpulkan hukum, hikmah dan faedah-faedahnya. Mereka inilah yang diumpamakan sebagai tanah yang bisa menerima air. Hafalan itu seperti tanah yang menumbuhkan tanaman yang sangat banyak. Sedangkan pemahaman, ma'rifah, istimbath adalah seperti penumbuhan tanaman dengan air. Inilah perumpamaan para huffaz, fuqaha', dan ahlul hadits.

Kedua, orang yang diberi hafalan dan ucapan, lalu mencatatnya, tetapi mereka tidak diberi pemahaman makna dan kemampuan menyimpulkan hukum, mengungkap hikmah dan faidahnya. Mereka itu seperti orang yang membaca dan menghafalkan Al-Qur'an, juga memperhatikan huruf dan i'rabnya, tetapi mereka tidak diberi pemahaman khusus dari Allah.

Manusia memiliki pemahaman yang sangat beragam. Cukup banyak yang hanya mampu memahami satu atau dua hukum, dan ada juga yang sanggup memahami seratus atau dua ratus hukum. Mereka itu seperti tanah yang menahan air air untuk kepentingan orang banyak, untuk minum, memberi minum ternak, dan menyiram tanaman.

Kedua macam manusia di atas termasuk orang-orang yang bahagia. Macam pertama, derajatnya lebih tinggi dan terhotmat, "Demikianlah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah mempunyai karunia yang besar." (QS. Al-Jumu'ah: 4)

Ketiga, manusia yang tidak mendapatkan bagian; baik berupa hafalan, pemahaman, riwayah, maupun dirayah. Jika diumpamakan mereka ini laksana tanah tandus yang tidak bisa menumbuhkan tumbuhan dan tidak pula menyimpan air. Mereka itu orang-orang celaka.

Macam dua pertama, orang-orang yang sama-sama belajar dan mengajar, masing-masing sesuai dengan apa yang dimilikinya. Satu bagian mengetahui laafaz-lafaz Al-Qur'an dan menghafalnya. Satunya lagi, memiliki pengetahuan tentang makna, hukum, dan ilmu-ilmunya.

Adapun golongan ketiga adalah orang-orang yang tidak mempunyai ilmu dan tidak pula bergelut dalam dunia pengajaran. Mereka itulah yang tidak mau menyambut dan menerima petunjuk Allah. mereka itu lebuh buruk dari binatang ternak dan akan menjadi bahan bakar neraka.

. . . siapa yang tidak mengetahui urusan dien (Islam) maka ia termasuk orang yang tidak dikehendaki oleh Allah menjadi baik. . .

Hadits di atas mencakup penjelasan tentang kemuliaan ilmu agama dan mengajarkannya sertakeagungan statusnya. Juga mencakup kesengsaraan orang-orang yang tidak memilikinya. Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam menyebutkan beberapa macam manusia ditinjau dari sisi ilmu tersebut, bahwasanya di antara mereka ada yang memperoleh kebahagiaan dan ada pula yang celaka dan sengsara. (disarikan secara ringkas)

Sebaliknya, siapa yang tidak mengetahui urusan dien (Islam) maka ia termasuk orang yang tidak dikehendaki oleh Allah menjadi baik. Al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Fathul Baari berkata, "Mafhum hadits bahwa orang yang tidak bertafakkuh fiddin, yakni tidak belajar kaidah-kaidah Islam dan cabang-cabangnya, maka sungguh ia diharamkan kebaikan. Abu Ya'la mengeluarkan hadits Mu'awiyah dari jalur lain yang dhaif, ditambahkan di ujungnya, "Siapa yang tidak dijadikan paham terhadap dien, maka Allah tidak peduli kepadanya." Makna hadits ini adalah shahih, karena siapa yang tidak mengetahui perkara-perkara (ajaran) agamanya, maka ia bukan seorang fakih dan tidak pula mencari pengetahuan, sehingga pantas ia disifati bahwa ia tidak dikehendaki mendapatkan kebaikan." Wallahu Ta'ala A'lam. [PurWD/voa-islam.com]