Friday, 20 January 2017

Yakin adalah Solusi

Minggu lalu saya dapat rejeki, waktu pulang dari satu tempat saya melihat seorang simbah-simbah berkain jarik membawa tenggok bambu sedang berjalan di pinggir jalan aspal yang ramai, langsung motor saya pepetkan di depan simbah itu..
"Ajeng ten pundi mbah? Monggo sareng leh kulo.." Saya mengajak simbah itu untuk saya boncengkan.
"Inggih mas, matur nuwun.." Tanpa ragu simbah itu naik ke boncengan, siuuutt! PW.. Posisi wuenak!
Motor saya gas pelan, ternyata siang itu saya akan dapat ilmu baru..
Namanya mbah Muji, sehari-hari jualan toge di sebuah pasar di Jogja. Kalau pagi mbah Muji diantar oleh cucunya naik motor sejauh 6 kilometer, cucunya lanjut kerja sampai sore sehingga tidak bisa menjemput mbah Muji ke pasar. Bubaran pasar jam 11 siang, mbah Muji pulang dengan naik bis, turun di perempatan jalan besar, lalu harus berjalan kaki 3 kilo sampai ke rumah di siang hari yang panas itu..
Whottt! Jalan kaki pulangnya?
Begini terjemahannya dari bahasa Jawa,
"Simbah dulu naik sepada mas tiap ke pasar, cuman sudah 5 tahun ini simbah diantar, pulangnya ngebis, sudah nggak kuat naik sepeda pulang-pergi.."
"Lho bukannya kalau pulang juga jalannya jauh mbah, 3 kilo lho sampai dusun nya simbah.."
"Mboten mas, selama 5 tahun ini hanya 3-4 kali simbah jalan sampai rumah, selalu tiap hari ada saja yang memboncengkan simbah, gonti-ganti orangnya, simbah diantar sampai depan rumah..
Simbah juga gak kenal mereka, ada yang tentara, ada yang cah kuliah, bergantian mereka memboncengkan simbah, padahal simbah juga tidak mengenal mereka..
Simbah yakin saja, pasti Allah yang akan memilihkan dari ratusan orang yang lewat di jalan itu untuk mengantar simbah setiap hari.. Biar jadi pahala mereka semua, simbah tidak bisa membalasnya..."
Wow.. Ilmu yakin Mbah Muji ini mengalahkan teknologi gojek, yang harus pakai gadged untuk memanggil jemputannya.
Seperti siang ini, ilmu yakin mbah Muji yang menarik motor saya dapat giliran mendekat dan merapat di depan langkahnya..
Besok pasti ada orang lain yang akan merapat lagi, mengantarkan simbah untuk pulang ke rumah.. Yakin deh! Dengan perbandingan 5 tahun hanya sesekali jalan kaki, simbah membuktikan Allah hadir setiap hari..
Bagaimana dengan kita?
Ketika "ilmu yakin" belum nancep di dada, kita sering ragu ketika berhadapan dengan masalah, yang dicari selalu solusi, bukan Allah.. Padahal Allah lah pemilik segala solusi.
Jadinya Allah dilupakan, solusi malah gak datang-datang..
Ketika masalah-masalah tak kunjung selesai, kita bersandar pada manusia yang juga lemah, curhat kesana sini, malah seperti mengumbar aib sendiri..
Padahal pesan Allah sangat jelas,
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا (2) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya”
[QS. Ath Tholaq: 2-3]
Hutang belum selesai, sabarrr.. Bersandar terus pada Allah biar dikasih jalan keluar..
Ibadahnya makin digenjot habis, habissss sehabis-habisnya!
Masalah-masalah seperti buntu, gak ada jalan keluar, sabarr.. Minta ke Allah langsung semua solusinya, yakin pasti ada jalannya..
Ilmu yakin, "Aku ini diciptakan oleh Zat Yang Maha Kaya, kenapa aku harus takut menjadi miskin.."
Simbah sudah sampai di depan rumah, saya pamitan langsung, sambil menyalaminya, simbah mengguyuri saya dengan doa-doa yang membuat saya merinding mendengarnya..


Jogja yang panas siang ini, entah mengapa jadi terasa sejuk tembus ke hati...

7 Fakta Rumah Tangga

1.Jika seorang wanita tidak sayang kepada anak yang dilahirkannya, maka ia juga membenci ayah dari anaknya itu. (Dampak dari Zina)
2.Jika seseorang memiliki pasangan yang baik, maka ia akan bahagia. Tetapi jika ia memiliki pasangan yang kurang baik, maka ia akan bijaksana. (Hikmah dari QS.4:19)
3.Jika anda temui pasangan suami-istri yang pada saat menikah kelihatannya tidak seimbang (dalam hal agamanya), maka di akhir-akhir hidup mereka nanti anda akan menemukan salahsatu dari dua keadaan; mereka akhirnya bercerai, atau mereka akhirnya sama-sama sholih/sama-sama bejat. (Bukti dari QS.24:26)
4.Lelaki atau perempuan yang tidak menikah sampai usia lanjut sebenarnya bukan mereka tidak diberikan jodoh oleh Allah, tetapi karena mereka tidak mau menerima konsekuensi pernikahan apabila berpasangan dengan orang yang telah diperkenalkan oleh Allah kepadanya. (Terkait dengan janji Allah dalam QS.36:36)
5.Selingkuh sebenarnya bukan disebabkan karena WIL/PIL, tetapi karena dirinya sendiri yang tidak bisa bersabar dengan ujian yang ada di dalam rumah ataupun di luar rumahnya. (Ini jg hikmah dari QS.4:19-20)
6.Banyak orangtua yang berdoa ketika anaknya lahir, agar anaknya menjadi anak yg sholih, berguna bagi bangsa, negara, & agama. Tetapi dalam proses mendidiknya, banyak juga ortu yang membiarkan anaknya merusak dirinya sendiri (contoh: anak tidak menutup aurat). Anaknya merusak orang lain juga dibiarkan (contoh: anak dibolehkan pacaran) - (Dia tidak menerapkan QS.66:6)
7.Banyak orang yang menikah tanpa belajar ilmu berumah tangga. Atau belajar ilmu tentang rumah tangganya ketika mereka sudah menikah. Akhirnya ketika datang masalah rumah tangga yang tidak bisa mereka selesaikan, mereka hanya bisa mnyesal dan bercerai. (Kaidah ilmu qobla amal)